-Part 25-

169 34 0
                                    

"Gimana? Masih nervous?" tanya Anna saat melihat Fiona berjalan menuju ruang ganti bersama dengan Kevin.

"Udah ngga karna gue dikasih suggest sama Kevin kalo gue bisa," ucapnya dengan berakhir sebuah senyuman.

Ketika mereka telah tiba di ruang ganti, Pam langsung menyodorkan kostum Cinderella ke arah Fiona.

"Pake ini," pinta Pam.

Tanpa berbasa-basi, Fiona segera mengambil kostum tersebut dan langsung mengganti pakaiannya. Tidak lama setelah itu ia keluar dengan gaun yang sudah melekat di tubuhnya.

"Wow." Kalimat pertama yang terucap ketika teman-teman yang berada di ruang ganti melihat Fiona seperti seorang putri. Muka Fiona memerah karena beberapa pasang mata tidak ada yang berkedip sewaktu melihatnya.

"Sini duduk, gue make up-in dulu," kata Pam.

Sementara Anna sudah berada di lapangan untuk menunjukkan kebolehannya dalam bermain basket. Terdengar suara tepuk tangan dan ring basket yang bergetar ketika seseorang memasukkan bola basket tersebut.

"Farrell mana?" tanya Fiona.

"Loh, emang lu belum tau?" tanya Pam kaget.

Setelah semua selesai, Pam mengantarkan Fiona sampai ke depan pintu ruang ganti untuk melangkahkan kakinya keluar dan berjalan menuju lapangan. Semua pasang mata yang berada di lapangan tertuju pada Fiona yang berjalan diatas karpet merah seorang diri. Dia melihat disebrang koridor sudah ada seorang laki-laki yang menunggu kedatangannya. Ketika Fiona menghampiri lelaki tersebut, ratusan mata yang melihatnya kini tertawa terbahak-bahak.

"Lah gila. Hahaha COCOK UDAH."

"HAHA. INI DRAMA SEJENIS KOMEDI ATAU EMANG KOMEDI SIH?"

"AMBOY REXI, CEWENYA CANTIK BANGET. HAHA."

"CIYEEE, SEKIAN LAMA GA LAKU, REXI AKHIRNYA DAPET KEKASIH."

"TEMBAK!!!"

"TEMBAK!!!"

"TEMBAK!!!"

Teriakan dari semua murid membuat Fiona dan Rexi terdiam menahan rasa malunya dan hanya bisa menunduk. Bagaimana tidak, mereka semua menertawakan Fiona dan Rexi yang berdiri di atas karpet merah.

"Apa yang salah? Apa kostum ini terlalu mencolok? Kenapa Farrell bisa-bisanya ngebatalin jadi pemeran pangeran? Memangnya Rexi udah hafal dialog? Kalo dia salah ucap gimana? Bisa malu gue," batin Fiona.

Rexi Adviantos Rheylafino ini adalah lelaki yang selalu menjadi bahan bully-an di sekolahnya sebelum Fiona. Bibirnya yang tebal, kedua matanya yang sipit dengan bulu mata yang cukup panjang, membuat Rexi tak henti-hentinya mendapat cemoohan dari mereka yang menganggap diri mereka sendiri sudah sempurna. Dan sekarang ia menggantikan Farrell menjadi seorang pangeran untuk acara drama Cinderella.

Tangan kiri Rexi yang besar menggenggam tangan Fiona dan mereka berjalan menuju panggung. Ketika Fiona menaiki anak tangga, ia terjatuh karena gaun tersebut terinjak oleh sepatu heels miliknya. Semua anak di sekolahnya kembali tertawa terbahak-bahak, tetapi tidak dengan Kevin, Anna, Bejo dan juga Pam. Mereka merasa kasihan melihat Fiona dan Rexi yang kini menjadi bahan bully-an.

Drama berlangsung sekitar 45 menit, mereka tertawa melihat aksi panggung Rexi dan Fiona disaat keduanya harus berdansa selama 5 menit. Raut wajah Rexi yang selalu tanpa ekspresi, kini menatap wajah Fiona yang semakin memerah karena malu pada dirinya sendiri.

Rexi berbicara lewat sebuah mic kecil disamping pipinya, ia menggenggam kedua tangan Fiona dan menatapnya dengan dalam. Rexi melontarkan pertanyaan kepada Fiona dengan nada datar.

"Wahai Cinderella, maukah kau menjadi istriku?" tanya Rexi dengan menatap kedua bola mata Fiona.

Fiona seakan ragu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi, ia berusaha untuk memberikan suggest bahwa yang berada dihadapannya sekarang ini adalah Farrell, "Pangeran. Aku mau jadi istri di kerajaanmu nanti."

Semua siswa, siswi, beserta guru menepuk tangannya dengan begitu meriah, ditambah suara mereka yang tertawa cukup keras berhasil memecahkan keadaan sekitar. Usai sudah penampilan drama mereka yang cukup mengocok perut. Rexi terus menggenggam tangan Fiona. Sementara Fiona sendiri terlihat menghela napas dengan berat dan ia memberikan senyuman kecil diatas panggung tersebut.

"Kau dan aku tercipta oleh waktu."

"Hanya untuk saling mencintai."

"Mungkin kita ditakdirkan bersama."

"Rajut kasih jalin cinta."

[Completed] My Perfect CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang