-Part 21-

158 33 0
                                    

Farrell menarik tangan Fiona dan berjalan menuju taman rumah Fiona. Disana, ia benar-benar mengajarkan Fiona bagaimana berekspresi bagaikan seorang putri dalam kerajaan. Saat Farrell mendekat ke arah Fiona, kedua bola mata Fiona membulat dan detak jantungnya semakin tidak karuan.

"Lo mau ngapain?" tanya Fiona dengan kedua tangan yang menyilang di depan dadanya.

"Itu baca. Ada adegan dansa jadi kita harus dansa," ucap Farrell yang menunjuk ke kertas dialog.

"What? Dansa?" Fiona bergumam sambil melirik ke sebuah tulisan, 'Cinderella dan pangerannya berdansa di sebuah kerajaan.'

Farrell meraih pinggang Fiona dan tangan satunya langsung menggenggam tangan Fiona. Musik mulai mengalun dengan tenang, Fiona hanya mengikuti gerakan langkah kaki Farrell karena jujur ia belum pernah berdansa dengan siapapun. Kedua bola mata perempuan itu juga tidak berani menatap lelaki yang berada di hadapannya. Hal ini tentu membuat Farrell merasa sedikit kesal akan ekspresi Fiona.

"Liat gue. Jangan nunduk," pintanya.

Fiona mencoba untuk membalas tatapan Farrell, muka Fiona semakin memerah ketika melihat lelaki tersebut menatapnya dengan intens. Tangan Fiona yang berawal kering, kini menjadi dingin dan basah. Hal itu membuat Fiona segera melepaskan genggaman tangan Farrell.

"Kok di lepas?" tanyanya heran.

"Udah Rell. Kalo gini caranya, gue bakal kelepasan terus terbuai. Gue gamau jadi crush lo," ucap Fiona.

"Yang mau jadi crush lo siapa? Jangan ke GR-an jadi cewe. Gue begini 'kan karna tuntutan drama. Lagian kenapa lo ngga nolak waktu ditunjuk jadi Cinderella?" ucapnya.

Fiona terdiam mendengar ucapan Farrell. Dia hanya menunduk dengan hati yang bergumam,"Bejo yang ngomong kalo lo mau jadiin gue crush."

Fiona memutuskan untuk meninggalkan lelaki tersebut dengan berjalan cepat dan kedua tangan yang mengepal kuat. Sementara Farrell hanya terdiam mengamati perempuan tersebut dari tempatnya ia berdiri. Saat Fiona akan membuka pintu kamarnya, mama tiri Fiona menyuruh Fiona dan Farrell untuk makan malam bersama. Fiona hanya mengangguk dan segera berjalan di belakang mama tirinya.

"Farrell mana?" tanya mama tiri Fiona saat mereka sudah berada di ruang makan.

"Ngga tau," jawab Fiona acuh sambil membersihkan kacamatanya.

Tidak lama kemudian, Farrell datang menghampiri mereka yang sudah menunggu dirinya. Setelah ia duduk di samping Fiona, mereka segera memulai untuk makan malam. Fiona terus menikmati makan malamnya tanpa menoleh ke arah lelaki yang berada di sampingnya.

"Gimana keadaan keluarga kamu?" tanya mama tiri Fiona pada Farrell.

"Baik tante, ya walaupun mereka agak sibuk sih. Kemarin mama abis nyekar ke makam almarhum mama Fiona," jawabnya dengan tersenyum.

Saat itu juga Fiona tersedak ketika mendengar ucapan dari mulut Farrell. Fiona langsung mempercepat makan malamnya dan setelah itu ia segera pamit untuk pergi ke dalam kamar lebih dulu. Farrell hanya terdiam melihat tingkah Fiona. 

Beberapa menit kemudian, Farrell berjalan menuju pintu kamar Fiona. Diketuknya pintu kamar tersebut tetapi Fiona tidak kunjung membukanya. Dengan terpaksa Farrell berbicara dengan perempuan itu dari balik pintu.

"Woy Fiona. Asah lagi tarian lo. Coba bicara yang agak lantang, suaranya jangan kecil. Plus dandan yang cantik, eh iya bener harus cantik! Karna acara tinggal dua hari lagi," jelasnya dengan suara tegas.

[Completed] My Perfect CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang