Bab 6

33 2 0
                                    


       Kriing. Bel istirahat berbunyi.

       Dengan segera murid-murid bergegas ke kantin untuk makan siang. Akane dengan semangat keluar dari kelas bersama beberapa temannya untuk menuju kantin yang berada dilantai bawah.

       Seperti biasa, mereka semua harus antre untuk mendapatkan makanan yang telah disediakan oleh petugas kantin. Akane sedikit berjinjit, penasaran ingin tahu apa menu pada hari ini. Hal yang biasa ia lakukan jika sedang mengantre. Ia mengeluh pelan sambil terus berusaha untuk berjinjit, dan sesekali menolehkan kepalanya kesamping. Lelaki di depannya ini terlalu tinggi. Ia tak bisa menjangkau pundaknya.

       Gerakan Akane terhenti. Punggung ini... rambut ini... sepertinya ia mengenalnya.

       "Ichiro-kun?" ia menengok ke samping lelaki yang berada tepat di depannya.

        Merasa terpanggil, lalu lelaki itu melirik kearah gadis bertubuh ramping tersebut. Tatapan dinginnya berubah menjadi senyuman manis. "Oh, kau."

        "Kau terlalu tinggi, kau tahu. Aku penasaran dengan apa menu hari ini," keluhnya.

         Ichiro tertawa singkat. "Kau seperti anak kecil saja. Baiklah, sekarang kau bisa melihatnya." Ichiro menggeser tubuhnya sedikit agar gadis itu dapat melihat menu apa yang dituangkan kedalam wadah makanan berwarna hitam tersebut.

       Alih-alih Akane sedang menyipitkan mata untuk melihat lauk yang tersedia didepan sana, kedua temannya yang sejak tadi berbisik dibelakang tiba-tiba menyeret lengannya dengan cepat. Ia hampir terjatuh karena tingkah laku kedua temannya yang super berisik itu.

       "Akane, kau kenal pria itu?" selidik salah satu temannya yang bernama Haruka. Gadis ini mempunyai mata bulat plus memakai lensa mata berwarna abu-abu, rambut panjang yang dikucir seperti ekor kuda, dan kukunya yang ramping dicat berwarna orange.

       "Astaga, si tampan dari kelas 1-3!" tambah gadis berambut panjang yang sengaja dibentuk sedikit keriting dibagian bawahnya, bernama Ayako.

       "Apa yang kalian lakukan?" Akane sedikit tertawa melihat kelakuan kedua temannya itu. Ia menyinggungkan senyum dibibirnya, ia baru tahu jika Ichiro ternyata pria yang cukup popular.

                                     ***

       "Katakan sejak kapan kau kenal dengan si tampan itu!"

        Pertanyaan itu terus menghantui Akane. Kedua temannya itu tak henti-hentinya menanyakan bagaimana bisa ia dan Ichiro saling mengenal.

       Gerakan tangannya terhenti sejenak, lalu menaruh sumpit diatas meja berwarna putih tulang yang sedang mereka pakai. "Kalian rupanya benar-benar penasaran," katanya pada akhirnya, lalu, "Baiklah, akan kuceritakan semuanya."

        Setelah itu ia menceritakan apa yang ia alami kemarin. Walaupun tidak sedetail seperti ia menceritakan kepada Katsumi, kedua temannya ini dengan seksama menyimak dan sesekali matanya melebar mendengar kata demi kata yang ia ucapkan.

       "Selain tampan, dia benar-benar pria yang baik!" Ayako mengepalkan kedua tangannya sambil menyikut lengan Haruka, lalu mereka melirik kearah Ichiro yang sedang makan yang sesekali tertawa bersama teman-temannya.

        Lagi-lagi Akane dibuat tertawa oleh tingkah laku mereka. Sambil masih tertawa, ia melanjutkan makan siangnya. Tetapi dalam diam, ia sependapat dengan kedua gadis itu. Ichiro-kun memang tampan. Laki-laki itu memiliki tubuh jangkung dengan mata hitam pekat yang tertera diwajahnya, serta gigi gingsul yang membuat ia terlihat baby face jika sedang tertawa lepas, dan...

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang