Bab 12

13 0 0
                                    

Ada sekitar lima bus terparkir di area yang cukup luas. Penginapan yang akan mereka huni untuk empat hari kedepan ini berbentuk rumah, namun sangat besar. Kira-kira sekitar 200 kamar yang tersedia di penginapan ini. Perawakannya seperti rumah, tetapi jika sudah berada didalam, pengunjung seolah-olah seperti berada di hotel. Sebagian besar perabotan penginapan ini terbuat dari kayu yang dicat warna coklat kekuningan dibagian lantai, dan coklat tua dibagian dinding. Bahkan cangkirnya pun terbuat dari kayu.

Sesaat Akane tersentak ketika mendapati bahwa penginapan ini benar-benar memperhatikan perabotannya dengan sangat detail. Eh tunggu, cangkir ini memang seperti kayu, tetapi sebenarnya bahannya bukan terbuat dari kayu. Hanya saja dicat seolah-olah ini seperti kayu. Entah bahan apa yang dipakai, tetapi yang jelas bukan terbuat dari plastik. Entah bahan apa, Akane sedang tidak berniat untuk memikirkannya. Yang terpenting saat ini adalah ia ingin menyeduh kopi instan.

Alih-alih sedang mengaduk kopi instan buatannya, Akane setengah kaget dengan dengkuran Haruka yang terbilang cukup keras. "Astaga, hampir saja aku akan menumpahkan kopi panas ini."

Sekitar sejam yang lalu mereka sampai di penginapan. Antara lelah dan senang saat mendapati kasur nyaman yang berada disamping kanan-kiri kamar. Omong-omong, kamar ini cukup luas untuk dihuni oleh empat orang. Jika mulai di lihat dari pintu masuk, maka langsung mendapati stand hanger, dua lemari yang saling berhadapan disisi kanan dan kiri dinding, lalu jika maju dua meter maka akan mendapati kamar mandi. Kemudian untuk tempat tidur, penginapan ini menggunakan tempat tidur bertingkat yang bermodel minimalis dari palet kayu berwarna putih. Lalu di bagian paling ujung kamar terdapat kaca besar yang siap menampakkan panorama terindah.

Lanjut didekat kasur samping kanan terdapat meja untuk menaruh barang yang berukuran kecil, serta termos plus beberapa kemasan minuman instan yang siap diseduh kapan saja, dan terakhir, kulkas lonjong nan kecil yang berdiri disamping kaca besar. Untuk penampakan disamping kiri, dekat kasur terdapat meja rias, sofa empuk berwarna biru-putih, serta cermin besar, dan satu lampu hias panjang yang terbuat dari bambu.

"Segar sekali," seru Ayako yang baru saja keluar dari kamar mandiri.

"Sstt," bisik Akane kepada Ayako seraya mengarahkan dagunya kearah Haruka yang masih tertidur pulas.

"Kenapa? Tidak masalah jika aku membangunkannya. Hei, kau tahu, hanya dia yang belum mandi," kata Ayako berlalu sambil mengeringkan rambutnya.

Akane terkekeh. Ya, Ayako benar. Memang Haruka setiba di penginapan, ia langsung memilih kasur terdekat, lalu merebahkan badannya, dan tertidur pulas. Akane akui, memang perjalanan hari ini benar-benar melelahkan. Maka dari itu, sejak tadi ia tidak berniat untuk membangunkan sahabatnya itu.

Akane menyeruput coffee latte-nya dengan perlahan. Ketika itu juga rasa hangat menghampiri kerongkongannya. "Oh, Mirei-chan. Sini biar kubantu," sahut Akane lalu bergegas setelah melihat perempuan berambut kuda tersebut masuk ke kamarnya.

"Arigatou, Akane-chan." Nakano Mirei, gadis berambut panjang yang dikucir ekor kuda ini adalah juga bagian penghuni kamar nomor 56 bersama Akane dan kedua sahabatnya. Ia adalah teman sekelasnya yang paling muda dan sangat pintar.

"Pasti diluar dingin sekali, bukan?" Tanya Ayako sambil merapikan hair dryer-nya yang habis ia pakai.

"Sangat amat dingin. Aku hampir membeku disana," ujar Mirei setengah tertawa.

"Kau harus cepat-cepat menghangatkan tubuhmu, Mirei-chan. Segeralah menyeduh kopi ini. Kau tahu, ini benar-benar enak," sahut Akane sambil menunjukkan kopinya yang tinggal setengah.

***

Keesokan harinya mereka sarapan diruang makan yang berada dilantai bawah. Ruangan ini sangat besar dan hangat. Pemandangan diluar pun dapat dilihat dengan mata kepala sendiri. Pasalnya, ruangan ini tidak memakai dinding, namun menggunakan kaca. Jadi para pengunjung dapat melihat hamparan salju yang sangat luas diluar sana.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang