"Hai aku Ian. Namamu siapa?" seorang cowok menyodoriku uluran tangannya ketika aku berhasil melewati gerbang sekolah. Aku menatapi uluran tangannya dengan pandangan bertanya. Siapa dia? Seingatku, aku tak pernah melihat murid cowok seperti dia disekolah ini.
"Hei.. apa kau sedang melamun?" cowok dihadapanku kini melambai-lambaikan tanganya didepan wajahku membuatku emosi dan menghentakan tangannya menjauh dari wajahku. Aku berjalan tanpa menghiraukannya lagi. Aku harus nyampe ke kelas dan menjauh dari cowok aneh ini. Lagian, kakak abnormal-ku menghilang kemana sih? Setelah memarkir motor, dia langsung lari tanpa memperdulikan adiknya ini. Kalau aku tersesat gimana?!
"Maaf. Aku Cuma ingin tahu namamu kok" cowok bernama Ian ini tak gentar rupanya!
Aku berbalik dan menatap cowok itu tak suka. Namun aneh, tanpa berkedip aku malah menatapnya kagum.
Kulitnya yang putih membuatku sangat tak tega untuk menyentuhnya karena takut kulitnya akan rusak dan kusam. Matanya berbinar tampak sangat indah diitambah dengan bulu matanya yang lentik membuat kesan kasual pada wajahnya. Rambutnya bergelombang dan terlihat sangat halus seperti rambut bayi, membuatku ingin mengelusnya. Lalu bibirnya tipis dan merah, bibir tipis yang sangat kusuka.
Tunggu! Apa yang baru saja kau pikirkan Reva?
"Kau!" Suaraku tertahan ketika Ian mulai menatapku dengan tatapan puppy eyes yang membuat hatiku terenyuh. Apa cowok ini punya kekuatan menghipnotis? Kenapa aku tak sanggup untuk memarahinya?
"Kau keturunan nenek sihir ya? Aku takkan memberitahu namaku!" Aku memanjangkan langkah ku menuju tangga gedung dihadapanku. Berlari tanpa mau melihat ke belakang lagi. Aku tak boleh berlama-lama bersama cowok itu. Dia itu penghipnotis. Mengerikan! HP dan uangku bisa dicuri olehnya. Aku harus kabur dan mengatakan tentang cowok itu kepada guru nanti.
Berlari dan terus berlari namun aku tak menemukan kelasku. Dimana kelasku? Kenapa aku berlari sangat lama, bahkan bel masuk pun telah berbunyi, tetapi aku belum juga menemukan kelasku. Aduuuhhh... apa aku sudah mulai tersesat?
Aku merogoh tasku dan mencari HP-ku. Saat mendapatkannya, aku mulai membongkar-bongkar kumpulan foto didalamnya. Mataku mulai melihat-lihat sekitar, sesuatu yang ganjil ditembok biasanya merupakan petunjuk jalanku. Namun, aku tak menemukannya sama sekali. Kekhawatiran mulai merasuki ku. Aku mulai memasuki suatu ruangan yang sedikit meyeramkan dipagi hari. Menatap 5 meja panjang berjajar rapi didalam ruangan itu. Aku masih mencoba menelusuri dinding-dinding sekitarku, berusaha untuk mendapatkan tanda ganjil. Dinding disini 99% bersih, tidak ada coretan sedikitpun, namun ada noda merah sedikit didekat wastafel. Aneh, ruangan ini memiliki wastafel? Ruangan apa ini? Noda merah apa itu? Apakah darah? Jangan-jangan aku sedang berada diruangan psikopat? Sekolah ku setelah memiliki murid penghipnotis, sekarang menyimpan ruangan untuk psikopat? Aku bergerak mundur. Kakiku mulai gemetaran.
'Ini dimana? Kak Vino, selamatkan aku! Mama, Reva takut ma.'
"Baaa! Akhirnya ketemu juga!"
"aarrgghh!!" Seseorang menangkap pundakku dari belakang dan dalam sekejap semuanya hitam.
Aku terbangun dalam balutan gaun yang sangat terlihat tempoe doloe. Dihadapanku terdapat sesosok yang sangat gelap terdiam tanpa menyadari pergerakanku yang bergerak mendekatinya. Siapa dia? Apa dia penolongku?
"Kau sudah bangun?" sosok itu bersuara namun aku tak dapat mengenali suara siapa itu.
"Siapa kamu?" aku memberanikan diri untuk bersuara.
"Saatnya aku menghisap darahmu! Gyahahahahahaa" sosok itu berbalik dan memamerkan gigi taringnya.
"aaaaarrggh!" Aku membuka mataku dan tercium aroma minyak kayu putih dihidungku.
"Reva, kau kenapa?" Seseorang yang tadi mengarahkan minyak kayu putih kehidungku menatapku khawatir. Cowok ini, bukankah ia si penghipnotis itu? Cowok bernama Ian itu?
"kamu... kenapa kamu ada disni? Darimana kamu tau namaku? Ini dimana?"
"Kamu di UKS. Tadi kamu pingsan di lab Biologi" cowok itu tersenyum kearahku.
UKS? Apa Ian yang mengantarku ke UKS? Oh jadi tadi itu lab biologi. Aku tak pernah kesana, pantas saja aku tak mengenali wilayah itu.
"Terima kasih" ucapku malu lalu membangkitkan tubuhku dari ranjang UKS. Ia tersenyum.
"Mau jadi pacarku?" Ia mengucapkannya tanpa rasa beban sama sekali, membuatku yakin 100% dia penghipnotis gila.
"Apa kau baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa?" Jantungku mulai berpacu. Mataaku mulai berkeliaran mencari sesuatu yang dapat kugapai dan kujadikan tameng pertahanan apabila orang dihadapanku benar-benar adalah orang gila.
"Whoaa! Bagaimana kau tahu?" Ia mendekat ke arahku secara perlahan. Mataku mulai beringas mencari-cari. Namun sekelilingku tidak ada apa-apa. Sial.
Perlahan dan perlahan, semakin dekat.
Aku mulai mengepalkan tanganku."Dekat lagi, kau kutonjok!" Aku menatapnya sinis namun ku yakin terlihat sedikit buliran air mata ketakutan dimataku. Dia menghentikan pergerakannya dan tertawa keras.
"Kau lucu Reva! Hahahahaha" aku mendorong badannya dan berusaha turun dari ranjang. Ian menangkapku.
"Tenanglah... aku bukan cowo mesum. Aku sepupunya Miko. Aku jatuh hati padamu sejak melihatmu di kafe semalam" Ian mendesak ku. Dan kenangan mengerikan semalam terulang. Kenangan yang seharusnya menjadikan diriku berhasil menjadi mak comblang antara hubungan Elsa dan Miko, bukan malah menjadi pemecah persahabatan. Yaah.....seharusnya.
Bersambung~~~
Lala lala cuap cuap author dulu yaa
Saya merasa bersyukur ada pembaca yg mau membaca meski tidak memberi komen ataupun Vote... sungguh ini bukan sarkasme (takut ada yang salah paham 😂)
Well secara tidak langsung, kalian masih mau melanjutkan cerita saya yg hingga bertahun2 ini tidak kelar 😂Untuk pembaca yg memberi VOMENT, Anda luar biasaaa... saya teramat sangat berterima kasih... sungguh peran kalian sangat besar bagi penulis2 pemula seperti saya bahkan.
Buat kalian pembaca setia dan pembaca baru,,,, ARIGATOU GOZAIMASU 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me True Love (Bahasa Indonesia)
Teen Fictionbagi kalian yang rela membuang waktunya demi membaca tulisanku, aku mengucapkan Terima Kasih Banyak and I hope you will enjoy it 💙 Tidak perlu vote ataupun komen karena update-annya akan teramat sangat lama 😂 Maaf ya. Karena saya menulis saat nia...