Elsa adalah teman sebangku-ku, aku dan dia sudah berteman sejak kami kelas 10. Dia gadis yang manis dengan lesung pipit dikiri dan kanan pipinya. Memiliki senyum mungil yang lucu dan gemas hingga tak jarang banyak cowok seangkatanku ingin menjadikannya pacar. Menatap ekspresi kakak-ku yang tak bergeming dari sosok Elsa, aku mencoba untuk menggodanya.
"suka ya?" tanyaku. Vino berdeham sadar sebelum air liurnya menetes dari sudut bibirnya. Lalu ia menatapku kesal dan menjitakku sebelum pergi menuju kelasnya dilantai atas.
Kakakku sungguh sangat bodoh! Untuk apa dia menjitakku? Cukup menjawab pertanyaanku dengan "ya" atau "tidak", apa itu susah? Ah iya, dia kan abnormal.
"hai Sa!" sapaku. Aku melempar tasku dengan sembarang. Baru saja aku duduk, seseorang mulai menggangguku.
"Hei gadis BliDir! Telat karena tersesat?" Bukankah ini sapaan terburuk dipagi hari? Kenapa dipagi yang cerah ini, kehidupanku harus sudah diawali dengan berbagai hal menyedihkan sih?
"Bisakah kau sehari saja tidak menyapaku dengan sapaan seperti itu?"
"tidak bisa" jawabnya cepat. Aku membalik badanku hendak menyerangnya namun tiba-tiba guru telah tiba didepan kelas untuk memulai materi pelajarannya.
"Kumpulkan PR kalian" tegas bu Fatimah yang berhasil membuat kepalaku pusing. Ah iya! Aku lupa ngerjain PR IPA kemarin!
Elsa berbisik kepadaku.
"Kenapa kamu telat? Kau pasti lupa ngerjain PR IPA. Nih!" Elsa menyodorkan sebuah buku tulis baru dengan nama Revalina Sermoni diatasnya. Ketika aku membukanya, aku melihat beberapa tulisan indah yang merupakan PR kami. Elsa telah menyalin perkerjaannya demi aku. Elsa memang teman yang baik. Sungguh perhatian padaku. Aku menatapnya dengan pandangan berbinar hendak memeluknya karena tengah menolongku dengan susah payah.
"Hoi, jangan main drama disini. Cepat kumpul PRmu BliDir!" pekik Miko dihadapan kami. Miko adalah ketua kelas dikelas kami. Memiliki ketua kelas tanpa jiwa diplomatis bak pemimpin seperti dia, bukankah itu menjadikan kelas kami mengerikan? Belum lagi sebutan BliDir yang sangat sering ia lontarkan ketika aku tiba dihadapannya, membuatku sangat ingin menggaruk wajahnya.
BliDir adalah singkatan dari Blind of Direction atau bila diartikan dalam Bahasa Indonesia, itu berarti Buta Arah. Kenapa aku bisa dipanggil seperti itu, itu karena aku memang memiliki sedikit kekurangan dalam hal penunjuk arah. Aku memang sangat susah dalam menghapal jalan. Bahkan menuju kelasku saja, kakak ku yang abnormal itu dengan sangat baik hatinya rela mengantarkanku menuju kelas ku dilantai 3 dan akhirnya ia turun kelantai 2 dimana kelasnya berada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me True Love (Bahasa Indonesia)
Teen Fictionbagi kalian yang rela membuang waktunya demi membaca tulisanku, aku mengucapkan Terima Kasih Banyak and I hope you will enjoy it 💙 Tidak perlu vote ataupun komen karena update-annya akan teramat sangat lama 😂 Maaf ya. Karena saya menulis saat nia...