Pure mudblood

5.9K 261 30
                                    

Tap Tap Tap Tap

"Yang bener jalannya! Tangannya lurus! Kakinya dibuka lebar, jangan dibuka kecil gitu!!"

"Iya kakkk....."

Terdengar sahutan anak-anak yang latihan baris-berbaris tersebut. Mereka tampak takut, mungkin karena kakak pelatih mereka yang sedikit galak.

"Carissa! Kamu bodoh banget! Jalan langkah tegak maju tuh bukan gitu! tapi gini!"

Bentak salah seorang kakak pelatih yang langsung menunjukkan cara jalan yang benar kepada gadis bernama Carissa tersebut.

"AHAHA! Kak.... Kan udah aku bilang kalo si Kari ini tidak bisa ikut eskul ini, harusnya waktu itu kakak gak terima aja! Huuuuu"

Kata gadis berambut panjang ikal bertampang judes, yang langsung diikuti anggukan serta ejekan gadis-gadis yang lain.

"GAUSAH IKUTAN DEH KAMU IRA."

"Udah-udah. Ira, kamu gaboleh gitu. Dia kan temen kamu. Citra, kamu jangan galak-galak ngajarnya."

"Iya Za. Abis Rissa gabisa-bisa sih."

"Ya kak Zahrana. Maap deh"

Gadis itu mengatakan kata maaf. Tapi wajahnya... Tampak seperti tidak bersalah. Rissa pun menunduk, sedih. Dan sedetik kemudian...

SPLASHHH

"ARGHHHHH!!!"

"Raaa??? Loh?? Haha... HAHA!! Eh? Hmph. Yah... Ka, kamu kenapa?? Kok basah?!"

Tanya Kak zahrana setelah melihat Ira tersiram air dari atas. Semuanya tertawa termasuk Rissa.

"GATAU! SIALLL! AKU MAU PULANG!"

raung Ira, dan langsung pulang tanpa mengucapkan satu kata pun.

....

Duduk termenung di tempat tidurnya, Carissa sedang memikirkan Ira, yang tadi tiba2 kena air dari atas.

"Entah kenapa..... Setiap orang yang berbuat jahat padaku, dan membuatku marah, kesal, atau nangis... Orang itu akan kena.. Seperti.. Oh! Masa ada sihir sih... Rasanya tak mungkin."

Kring.... Kring....

"Iya Ma!! Tunggu!"

Rissa pun membuka pintu untuk ibunya yang baru pulang bekerja.

"Capek ma? Mau teh?"

"Oh terima kasih Rissa sayang... Ya, mama capek banget."

Rissa tersenyum, dan langsung membuatkan teh untuk ibunya.

"Ini ma. Gimana di kantor? Baik?"

"Yah... bisa dikatakan begitu. Mama selalu memfavoritkan teh buatanmu sayang. Enak sekali"

"Oh! Makasih ma.. Hehe, yah setidaknya hanya itu yang bisa dilakukan anak broken home sepertiku"

"Oh sayang... Untunglah kamu bukan anak broken home yang sering terjadi"

"Oh yeah. Tak akan. Aku kan juga harus menjaga nama baik keluarga."

Tar!

Bunyi ledakan keras terdengar dari depan pintu rumah Rissa.

"Apa itu ma? A,aku kaget."

"Oh entahlah sayang... mungkin petasan"

"Oh... tampaknya bukan."

Yap. Sesaat kemudian terdengar ketukan dari depan rumahnya.

Tok... tok... tok...

"Krekk.. Err.. maaf, anda siapa?"

Pure mudblood.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang