Saat pelajaran terbang hari senin kemarin, memang Rissa lumayan mahir naik sapunya, walau baru pertama kalinya naik sapu terbang.
Selesai makan siang, Rissa dan 3 orang temannya langsung bergegas ke lapangan tempat pelajaran terbang diadakan.
"Aku h,harus b,bisa nih!"
"Aku juga nih Den. Kecuali duo ini. Hihi"
Mereka berdua terkikik pelan.
"Apa sih kalian ini... Oh!! Ayolah... Aku tidak mahir seperti yang kalian kira"
"Iya! Aku dan Rissa tidak seperti yang kalian pikir kok"
"Kalian berdua merendah sekali..."
...
Pelajaran terakhir adalah pelajaran astronomi bersama Prof. Aurora Sinistra yang berlangsung jam 10 malam sampai 12 malam.
Jadi setelah pelajaran terbang, Rissa dan anak kelas satu lainnya mengisi waktu kosong mereka untuk ke perpus, ruang asrama, atau jalan2 keluar pekarangan Hogwarts.
Rissa dan 3 temannya memilih pergi ke perpus untuk membaca buku sambil mengerjakan PR.
"Susah nih PR ramuannya Prof. Snape! Bezoar... oh astaga... Kita harus membuatnya 17cm lagi!"
"Jangan mengeluh Gin... Kalau kau cerewet dan mengeluh terus kita tidak akan selesai. Sudah 2 jam kita disini"
"Ya dan kalian jangan berdebat lagi. Aku selesai, kau bagaimana Denada?"
"KAU, KAU SUDAH SELESAI?!?!"
"Jangan teriak2 gitu dong, Ginny! Lihat tuh madam pince.."
Madam Pince mendelik kepada mereka dan menghampiri mereka.
"Maaf.. Ini perpustakaan bukan Three Broom Stick"
"Maaf madam, kami.. Kami sungguh minta maaf"
Madam Pince sedikit tersenyum lalu pergi.
"Jadi kau sudah selesai??"
"Sudah Gin. Kau bagaimana Denada? Tadi aku menanyaimu loh"
"Hah? Oh! Oh ya, aku s,sudah selesai."
"Selesai."
"Kau sudah juga Cam?? Tinggal aku dong?!?!!"
"Kami akan menunggumu, Ginny"
...
Selesai mengerjakan PR dari perpustakaan, mereka ber-4 pergi ke aula besar untuk makan malam dan pergi ke menara Gryffindor untuk mandi dan bersantai sebentar.
"Sudah selesai mandi kau rupanya.."
"Yah.. Aku kan mandinya cepat. Oh ya sekarang jam berapa?"
"Tenang Ris.. Masih jam set 8. Kau terakhir mandi yang terakhir mandi kan? Kalian sudah kan?"
"Sudah kok Cam!!"
2 cewek yang lainnya menjawabnya.
"Kupikir ki,kita ganti bajunya jam 9 s,saja. B,bagaimana?"
"Boleh ide kau Den."
"Ya. Aku juga setuju"
"Begitupun aku"
Semua tersenyum, dan melanjutkan kegiatan masing2. Rissa yang sudah menyisir rambutnya naik ke tempat tidur dan mengambil komik mugglenya, Female Wolf's Boy vol. 6 dari Korea.
Sementara Rissa membacanya sambil tidur, Camila sedang membaca Witch Weekly, Ginny sedang memakan bertie bott'snya Denada dan mengobrol berdua.
Rissa menyelesaikan komik itu dalam waktu 1 jam. Dan lanjut mengambil kutek dari meja dekat tempat tidurnya, ada 5 pilihan warna disitu dan Rissa mengambil warna pink metalik cerah bermerk Essie.
Rissa mengoles itu di kuku tangannya dengan serius. Ginny dan Camila memandang kuku Rissa dengan kagum.
"Demi nama merlin, apa yang kau lakukan dengan kuku2mu?? Itu cantik sekali! Oh-astaga..."
"Hehe. Ini kutek Cam. Merknya Essie. Bagus ya? Aku fans berat nail art! Aku sangat menyukai kutek kau tau? Hehe"
"Wowww!! Keren! Dimana kau beli itu?? Harganya??"
"Beli di Online Shop Gin. Harganya kalau di rupiahkan menjadi.. er... 100rb kurasa"
"Aku mau! Apa, apa di Inggris ada? Dimana aku harus membelinya??"
"Ku,kurasa... Kalau kau ingin membeli ku,kutek, kau bisa membelinya di toko kecantikan Muggle Ginny-Camila. Disana b,banyak deh kayaknya. Dan kau harus punya pounds"
"Oh... Begitu... Jadi tidak ada di dunia sihir, Diagon Alley mungkin???"
"Kurasa tidak deh. Hopeless deh kita Gin"
"Iya ya Cam..."
Camila dan Ginny duduk sedikit tidak bersemangat. Lalu Rissa tersenyum dan menghibur mereka.
"Tenang... Akan kubelikan kalian kutek di negaraku nanti, tapi maaf saja ya.. Aku tidak bisa beli yang se-mahal kutek ku ini (seraya menunjukkan kukunya)"
"Benarkah?? Kau mau?? Wow.. Aku sangat berterimakasih sekali Rissa! Tidak apa2. Aku tidak butuh yang mahal. Yang penting kuku ya.. Sedikit bewarna."
Kata Ginny bersemangat. Diikuti anggukan dari Camila.
"Aku juga akan membelikan untuk kalian"
Ginny dan Camila kembali gembira, dan Rissa serta Denada tersenyum.
"Kami sangat berterimakasih Rissa-Denada"
"Tidak masalah, Camila. Kalian mau warna apa?"
"Aku mau pink hot, dan biru laut. Kurasa 2 saja."
"Aku mau hijau daun dan biru laut seperti Camila. Terima kasih"
"Kalau begitu aku beli Biru laut dan hijau daun dan Denada beli biru laut dan hot pink ya??"
Mereka setuju dan berganti baju menjadi seragam lagi setelah melihat waktu sekarang tepat pukul 9.
Pukul 9 lewat 15, anak kelas satu Gryffindor beranjak keluar dari menara Gryffindor untuk pergi ke menara Astronomy.
Di pertengahan jalan, tangan Rissa ditarik. Dia tidak bisa melihat siapa itu karena sudah lumayan gelap. Rissa ditarik ke tempat sempit lagi.
Mulut Rissa juga didekap sampai dia tidak bisa ngomong. 'Siapa sih orang ini??!?!'
...
Penasaran??? Tunggu sampai chapter selanjutnya selesai dan di post yaaa :p Vote please ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure mudblood.
FanfictionSeorang gadis kecil korban pem-bully'an yang akhirnya menemukan titik cerah di hidupnya. Dia terlpilih menjadi penyihir. Dan hal membahagiakan adalah saat dimana dia mendapat teman, bergurau bersama dan bahkan kadang-kadang nangis bersama. Belum la...