💔 Part 7 💔

201 26 0
                                    


Hurt.....

  Sudah banyak butir-butir air yang jatuh dari matanya.

   Sebelum nya tidak sesakit ini.
Sudah tiga kali ia di buat seperti ini dengan 'Sahabat' nya sendiri.

   Dulu gue bisa ikhlas saat lo jadian sama dia, kakak kelas kita.Gue terima lapang dada walaupun gue sakit, tapi setidak nya persahabatan kita gak hancur, persahabatan kita yang lebih dari 2 tahun, gue rasa itu udah berjalan lama, dan gue suka sama persahabatan ini.

  "Gue gak tau harus apa Mei, satu sisi gue kecewa banget karna lo sendiri yang udah bantuin gue buat dapetin Dika tapi sekarang lo yang malah jadian, disisi lain gue nyaman sama pertemanan kita dari sd, tapi gue rasa lebih baik gue akhirin sekarang . Memang bener, gak seharus nya persahabatan yang udah lama , hancur cuma karna cinta ,tapi setidak nya lo coba jaga kepercayaan gue, tapi sekarang kepercayaan itu hilang lagi. hiks....hiks...hiks", Alexa lagi-lagi pecah dengan tangisannya.

   Apa dia berlebihan? apa dia salah untuk marah? untuk kecewa?.

',,,,,,,

  Mata seperti panda, rambut yang agak kusut, hidung yang merah.

  Kondisi ini tidak memungkin kan untuk Alexa sekolah, tapi hanya tinggal menunggu minggu dia akan menghadapi ujian nasional.

  Mungkin sehari gak sekolah gak akan bikin gue ketinggalan pelajaran banget kali yah Batinnya miris dengan keadaan nya.

Drt...Drt...Drt....

  "Halo" Sapa Alexa duluan.

  "Hay Xa?!".

  "Kenapa?, tumben nelfon" , ucapnya dengan lidah yang bergetar.

  "Xa gue benar-benar mau minta maaf sama lu, gak seharusnya gue marah gara-gara kejutan itu, gue tau niat lu baik, mungkin cara nya aja yang agak salah, tapi biar kita lupain aja yah, yang lalu biarlah berlalu".

  Alexa terdiam, dia mengusap pipinya pelan.

  "Halo Xa?", panggil Asya yang tak mendapatkan respon.

   "Eh iya As, maaf gue tadi gak nyangka aja, hmm..." ucapan Alexa menggantung.

   "Kenapa?".

   "Gue malu As, sama apa yang gue udah buat ke lu, maaf ya As. Gue gak bakal lakuin hal bodoh yang kayak gitu lagi, Gue janji!", Alexa bicara dengan tangis yang terus menerus mengiringi suasana hatinya saat ini.

  "Nanti gue mau ngomong sama lu di sekolah, nanti istirahat ataupun pulang sekolah ya?"  ajak Asya yang langsung membuat Alexa kembali semangat.

   "Iya As, okk maksih ya".

   "Sama-sama, btw suara lo kayak kodok, lo nangis mulu ya? maaf ya gue bikin lo sedih akhir-akhir ini, dan jangan nangisin gue lagi ya , kan kita udah baikan, hehe".

  "Gak kok As, bukan salah lo juga kok".

   "Oke sampai ketemu di sekolah".

   "Sip".

Dia tidak mau kesempatan keduanya hilang, jadi dengan terpaksa dia masuk sekolah demi Asya.
Datang kesekolah dengan mata yang masih sama dengan panda berhasil membuat dirinya tidak percaya diri dengan keadaannya sendiri...

   Baru saja datang ternyata di kelas sudah ada Dika.

Alexa berlalu tanpa menyapa ataupun melirik.

  "Xa nanti pulang kolah anterin gue ya ke-".

   "Gue gak bisa , ada acara", potong Alexa datar.

   "Yah baru juga pengen minta anterin , tumben emang ada acara apaan?", kepo Dika yang mendekati Alexa.

   Alexa menjauh dari Dika "Maaf gue mau ke perpus".

  Dika yang tak mengerti hanya menaikkan bahunya.

Di perpus....

Alexa sendiri, perpus sangatlah sepi beda dengan kantin yang selalu di kunjungi murid, mau di jam istirahat ataupun tidak , selalu sama.

   Klek...

Suara seperti orang yang berjalan.

  "Eh Alexa lu ngapain di perpus, udah jadi anak pinter lo kesini", tanya Meila menepuk pundak Alexa.

   "Xa lu ngapain?? belajar?? tumbenan", seru Nae.

   "Nae maaf aku ke kelas dulu yah, bye", Alexa berlalu tanpa merespon pertanyaan-pertanyaan dari Nae dan Meila.

Gadis itu melangkahkan kakinya dengan sedikitp cepat dengan wajah yang masih menunduk, dia benar-benar malu kalau satu sekolah melihat keadaannya yang kumel seperti ini, matanya sangat bengkak.

  Karna langkahnya cepat sampai-sampai Alexa menabrak orang "Maaf", lirih Alexa dengan wajah masih menunduk.

   "Kalau minta maaf liat ke orang nya dong", mendengar suara yang tak asing membuat Alexa mengadah ke atas lalu ia tersenyum.

   "ASYA GUE MINTA MAAF BANGET SAMA LO ,AS", ucap Alexa memeluk Asya dengan heboh.

Asya yang hampir kehilangan keseimbangan pun mencoba menahan terjangan Alexa.

   "Iyaya, eh lu meluk gue di tengah lapangan loh , tuh di liatin", Tutur Asya, Alexa melepas pelukan nya dan memandang keadaan sekitar, benar kata Asya orang-orang kini sedang melihat mereka yang sedari heboh sendiri.

   "Eh maaf...", Lirih Alexa menutup mukanya.

  "Yuk ke sana aja", Asya menarik Alexa ke tempat duduk di sisi lapangan.

  Mereka berbincang-bincang walau ada sedikit canggung buat Alexa.

  "Lo gak bareng Dila atau Dasya?", tanya Alexa di sela-sela obrolan asik mereka.

  "Tadi sih di kelas ada tas nya tapi gak ada orang nya" tutur Asya. Alexa tersenyum tipis.

  Asya menaikkan dagu Alexa "Lo sampe segini parahnya Xa, lo nangis dari kapan sampai kapan? mata lo ngelebihin mata panda masa".

   "Memang nya mata gue kayak apa?", tanya Alexa polos.

  Asya memerhatikan wajah Alexa lekat-lekat "Ini bukan lagi mata panda, tapi.....".

  "Kayak mata gorila", sambung Asya pelan.

   Mata Alexa membulat mendengar ejekan Asya "Gue denger kali As".

  Asya tertawa keras, dan itu membuat Alexa bahagia karna bisa melihat tawa Asya.

  Tring.....

"Eh udah bel, balik kelas yuk. Inget jangan nangis mulu nanti mata lo jadi kayak gorila beneran", lagi-lagi Asya membuat mata Alexa seperti ingin keluar.

   Mereka berjalan ke arah kelas , mulai hari ini kelas bukan lah lagi neraka buat Alexa ,karna kebahagiaannya kembali. Tapi disaat kebahagiaannya kembali ada satu kebahagiaan yang hilang, Hmm ...... Meila, Dika.

    "Halo", sapa Alexa yang sudah berada di tempat duduk yang asli.

   "Eh Xa, cie udah balik lagi ke kita", goda Dasya.

   "Berarti kita termasuk dalam kategori persahabatan yang hebat loh, karna sesulit apapun masalahnya , kita bisa hadapin", jelas Dila bahagia.

   Alexa menatapnya nanar antara canggung dan bahagia.

   "Pokoknya kita bangun lagi dari awal ,ok?", ucap Asya yang diangguki oleh Dilla dan Dasya.

   "Gue gak bisa As", semua tercengang dengan kata-kata Alexa.

   "Lah kenapa?" ,tanya Dila.

Eh balik lagi sama aku, si author aneh.

part ini lebih panjang loh dari sebelumnya, jadi lebih di hargain ya teman.muach....

~Za😘

Love of a LifetimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang