🔽Part 9"🔽

87 17 1
                                    


  Asoy....hari ini adalah hari pembagian kelulusan.Setelah 4 hari UN  , sukses membuat murid tunduk sama buku khusus nya kelas 9 seperti Alexa.

    Ramai...

  Satu kata untuk mendefinisikan tempat ini, disini ada sekitar 300 murid yang siap lulus, semoga.

   "Assalamualaikum wr.wb. ibu minta perhatian nya sebentar yah", semua murid serentak menjawab salam dan mulai fokus dengan bu Diya-kepala sekolah.

   "Tanpa basa basi yah, ibu mau berterima kasih sama kalian karna sudah membuat rangking sekolah kita naik di tinggat provinsi, tepuk tangan buat diri masing-masing", semua bertepuk tangan.

   "Sudah ya , pasti kalian juga penasaran sama hasilnya. Tidak banyak dari ibu dan kita mulai liat hasilnya, silahkan berdoa terlebih dahulu, agar memuaskan". Ucap bu Diya yang dari tadi bilang nya gak banyak gak banyak, tapi di tunda-tunda mulu ngumuminnya.

    "Bismillahirrahmanirrahim , Untuk hasil tahun ini, di nyatakan sekolah kita 100% LULUS dengan tingkat ke 3 seluruh provinsi , tepuk tangan buat kita semua".

Prok...Prok...prok.

Dan Mereka lulus teman, pasti setelah ini pada sibuk deh mencari sekolah baru....

   "Nae kamu mau masuk kemana?", Nae menoleh dan disamping nya ada Meila orang yang 2 minggu ini Alexa sengaja jauhin.

   "Insyaallah , Nae mau masuk smk Xa, soalnya Nae mau ngambil jurusan desain", Alexa ber oh ria.

   "Kamu sendiri Xa?", balik Nae. Saat ini Meila seperti kambing conge yang mendengarkan mereka berdua ngobrol. Dengan gerah hati Meila pergi tanpa pamitan dengan Nae ataupun Alexa.

     "Aku dimana aja Nae , yang penting sih sekolahnya bagus, jangan sampai aku masuk ke sekolah yang isinya murid-murid sangar, ih amit-amit ", Nae tertawa melihat tingkah lebay Alexa.

   Setelah sekian lama Nae dan Alexa baru sadar kalau Meila tidak ada.

    "Lah sih Meila kemana? perasaan tadi di samping aku", tutur Nae.

Alexa manikkan bahunya, membuat Nae ingin tahu apa masalah mereka yang sebenarnya.

   "Xa, Nae mau ngomong deh", Nae menarik tangan Alexa menuju lapangan. Lapangan yang sama saat Dika ngasih bunga sebagai tanda terima kasihnya.

   "Kok kamu ngajak aku kesini Nae??, emang nya gak bisa ngomong di sana? disini serem ah Nae", ujar gadis itu memerhatikan keadaan sekitarnya , memang lapangan ini sangat sepi karna lapangan ini hanyalah lapangan cadangan jadi jangan heran kalau sepinya kelewat batas.

    "Kamu ada masalah apa Xa sama Meila? aku ngerasain kalau kamu akhir-akhir ini ngejauh sama Meila", ucap Nae fakta.

Alexa menunduk tidak menjawab pula, dia tidak mau masalah nya dengan Meila dan Dika menyangkut pautkan seorang Nae. orang yang sudah baik sama dirinya.

Menurut nya ini hanya masalah kecil, tapi sulit pula untuk memaafkan dan seperti semula lagi.

   "Gak apa-apa Nae", jawabnya pelan.

   Nae menggenggam tangan Alexa, berhasil membuat Alexa bergetar. takut,malu. itu pikiran Alexa jika Nae tau.

   "Kalau kamu anggap aku teman coba ceritain semuanya, jangan sampai kamu sama Meila bertengkar apa lagi jauh-jauhan kayak gini, kalian kan sahabatan udah dari kecil".

Alexa menoleh saat Nae bilang 'Sahabatan dari Kecil'.
Sesaknya datang lagi, matanya berkaca-kaca, apa Meila masih bisa jadi sahabat Alexa? setelah mengecewakan dan membohongi dirinya sampai 2 kali? hm?.

  Nae memeluk Alexa ,mengusap punggungnya.
Satu tetes mengalir,sudah banyak air matanya terbuang dan kali ini dia tidak akan membiarkan air matanya jatuh deras lagi.

  "Nae", panggil Alexa pelan bahkan sangat pelan, berusaha menahan , dia menggit bibir bawahnya sediri.

  "Cerita aja", ucap Nae mengerti.

  "Meila jadian sama Dika" satu kalimat sukses membuat air mata nya jatuh lagi, sedangkan Nae ternganga.

   "Lah kan bukannya , Dika dekat sama kamu akhir-akhir ini", Nae mulai panik , yang ngajarin panik kan Alexa juga.

   "Mereka jadian aku sedikit ikhlas ,tapi saat Dika bilang aku cuma perantara dia untuk bisa cepat dekat sama Meila , itu sangat sakit Nae".

  Tangan gadis itu memainkan bajunya , dengan masih menahan "Kalau emang mau jadian sama Meila, jujur aja sama aku, setidaknya jangan bikin aku suka sama dia dan setelah itu aku harus liat mereka berdua depan diri aku sendiri", Nae hanya bisa mengusap-ngusap punggung Alexa dengan maksud membuat Alexa tenang, dia terdiam tak tahu harus seperti apa menanggapi masalah ini.

Acie....mereka lulus, cie yang dikit lagi jadi anak putih abu-abu, aku mah apa atuh masih 1 tahun lagi lulus nya.

btw nanti Meila sama Alexa satu sekolah gak yah? trus Asya,Dila,Dasya gimana ya??

Next aja kalau kepo

Love of a LifetimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang