BAD SUNDAY (2)

2.9K 86 8
                                    

"Ngomong ngomong kalian udah ketemu ya ?"

"Iya ,tadi di depan" Jawab Adrian .Diana masih belum bisa berkata kata karena rasa malunya terhadap kejadian yang baru saja berlangsung beberapa menit yang lalu.

"Wah kebetulan nih ,Adrian jalan jalan dulu aja sama Diana .Entar tante yang bantuin mama kamu beberes deh .Gimana ?"Sahut Dona

"Maaaaaahh"erang Diana pelan agar Ibu Rita dan Adrian tak dapat mendengarnya .Dona menghiraukan anaknya dan memasang wajah licik sebagai ibu

"Duh ,kok ngerepotin gini jadinya"

"Gapapa Bu ,anak muda butuh udara segar sebelum pusing sama sekolah"

***

Suara daun yang saling bergesekan tak dapat Diana dengar ,suara kicauan burung-pun juga tak dapat ia dengar .Hatinya berdegup kencang mendapati seorang laki laki berjalan di belakangnya .

"Ini sebenernya kita mau kemana sih ?Dari tadi jalan terus gaada tujuan .Lu ga ada rencana ngebunuh gue kan ?" Suara Adrian memecahkan suasana

Diana berhenti dari langkahnya membuat Adrian juga memberhentikan langkahnya tiba tiba .Kemudian Diana berbalik menghadap Adrian dengan menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya "hmm anu , gue mau minta maaf tadi udah nabrak lo"

Mendengar perkataan Diana ,Adrian tertawa dengan sangat kencang hingga burung burung yang sedang asyik bercengkrama terbang karena terganggu. Diana segera menurunkan tangannya dan menatap bingung karena kelakuan Adrian

"bukannya jawab malah ketawa .Ga menghargai gimana perjuangan gue nahan malu ngomong gini""

"Ya ,muka lo lucu gitu sih" Jawab Adrian yang masih tertawa

"Bodo deh .Lupain permintaan maaf gue tadi"

Mereka berdua melanjutkan perjalanan dalam kebisuan karena Diana mulai kesal dengan tetangga barunya ini. 'emang bener kata orang .Cewe selalu benar dan cowo selalu salah' ,batin Adrian melihat sikap Diana

Diana memasuki sebuah kedai ice cream tak jauh dari rumah mereka ,Adrian hanya mengekor pada Diana kemanapun ia menuju .

"Gue mau makan ice cream" Kata Diana setelah mereka berdua duduk pada kursi kosong di dekat jendela

"yaudah makan aja ,mau gue suapin ?" Jawab Adrian menggoda

Diana mendengus kesal

Pesanan datang ,sebuah pancake dan ice cream rasa red velvet telah tertata rapi di meja .Diana memaksa Adrian untuk memesan juga karena tak enak jika ia sendiri yang asyik makan sedangkan Adrian hanya menghabiskan waktu untuk menatapnya bagaimana ia memakan ice cream seperti anak kecil

Takdir kesialan atau sifatnya yang ceroboh datang pada saat yang tidak tepat .Setelah mereka berdua menyelesaikan makanan mereka ,Diana menyadari bahwa ia tak membawa uang sepeserpun dari tadi

"Dri ,lo bawa duit ga ?" Pertanyaan terpaksa yang dilontarkan Diana kepada Adrian karena rasa kesalnya pada Adrian belum sepenuhnya hilang

"ya engga lah .kan lo yang maksa ,gue mah iya iya aja"

"yah, gue lupa. Dompet sialan gue ketinggalan di rumah, mana mamah ga ngasih gue uang lagi tadi .Coba aja lo tadi ga bikin gue kesel gue gabakal masuk ke kedai ini kali"

"tenang dong .karena gue gantengnya ngalahin Brad Pitt ,bayar pake kegantengan gue aja" jawab Adrian santai

"kegantengan ?bayar pake kejantanan lo aja gimana ?gue gayakin mbak mbak itu bakal luluh sama tampang lo yang pas pas-an gini .kalo gue liat liat nih ya dia seleranya tinggi"

"ah banyak omong lo kek Pak Udin"

"Pak Udin siapa coba?"

"jadi gini.lo entar.."Adrian menjelaskan strategi yang akan mereka lakukan dan mengbaikan pertanyaan Diana tentang Pak Udin

Setelah Adrian meyakinkan jika Diana telah mengerti tentang strateginya ,mereka memulainya. Adrian berjalan mendekat ke kasir dan Diana dengan siaga memperhatikan Adrian ,menunggu kode yang diberikan .Saat Adrian dengan bodohnya mengucap kata "RUN" dengan kencang disela sela ia berbincang dan tertawa dengan para pelayan ,Diana segera meninggalkan kedai itu dengan cepat tanpa terlihat curiga .

Tak lama kemudian Adrian menyusul Diana yang telah menunggunya di bawah pohon cabai . Diana masih tak percaya jika rencana mereka akan berhasil dengan mulus .Ia berjalan pulang sambil berfikir apa saja yang telah ia lakukan hingga langkah mereka terhenti karena dihadang dua orang yang tidak asing bagi mereka

"kak Dani ?" -Diana

"kak Disa?" -Adrian

"Dian?" -Kak Dani

"Drian ?" -Kak Dona

"itu adek lo ?"Tanya Dani dan Disa bersamaan

"itu kakak lo?" Tanya Dian dan Adrian bersamaan juga

"eh kalian mau kemana ?bayar dulu jangan asal kabur aja" Kekagetan mereka buyar karena suara menyeramkan dari arah kedai tersebut

"ehh ... dibayar sama mas ini mba" "makasih ya Kak Dani .lop yu" kata Diana sambil memberi kiss bye pada sang kakak dan lari menarik tangan Adrian karena dia masih terkejut dengan apa yang ia liat .

"eh kutu kupret awas lu" teriak Kak Dani mengalahkan toak masjid dekat rumah


VOTE!!!COMENT!!!

Be Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang