DRAMA

1K 47 2
                                    




"Kamu masih mau ngelakuin ini, Dri?"

"Iya tante, tante kan tau aku uda cari Diana dari kecil. Aku engga bakal ngerelain Diana pergi lagi"

"Udah dibilangin kan jangan panggil tante lagi, panggil Mama dong. Kamu uda jadi tanggung jawab Mama sepenuhnya, Dri. Mama engga mau ngecewain kakak. Mama juga engga suka setiap kamu pulang dengan keadaan yang kaya gini."

"Iya, Ma. Maafin Adrian"

***

Biasanya Diana jalan jalan ditemani dengan kedua sahabatnya, tapi kali ini beda. Sekarang ada Aji yang menemani Anjani. Padahal Aji sudah menolak ,takut mengganggu waktu mereka bertiga tetapi Anjani terus memaksanya untuk ikut. Agar lebih dekat katanya

"Sal temenin gue ke toilet yuk" Kata Anjani saat mereka sedang menunggu pesanan yang belum juga datang

"Yuk"

Mereka meninggalkan Diana dan Aji berdua membuat Diana mendengus dalam hati. Bagaimanapun, ia masih tak enak dengan Aji yang pernh menyatakan perasaan padanya

"Akhirnya ya, kita bisa berdua" kata Aji memecah keheningan

"Maksud lo?" tanya Diana tak mengerti apa yang dimaksudkan Aji membuat Aji menghela nafasnya

"Saya sebenarnya masih suka sama kamu, Diana" kata Aji

"Aji, lo itu uda punya Anjani. Lo engga boleh mainin perasaan dia gitu aja"

"Tapi, saya serius. Setiap saya lihat kamu di kelas atau di kantin ,atau ketika kita engga sengaja ketemu, perasaan itu masih ada, Na" Kata Aji yang tiba - tiba mengaitkan tangannya dengan tangan Diana ,Diana berusaha melepaskannya tetapi genggamannya terlalu kuat.

"Diana, lo..." Suara Anjani mengagetkan mereka berdua membuat Aji melepaskan genggamannya

"Anjani, engga. Ini engga yang kaya lo pikirin" Kata Diana kepada Anjani yang sudah mengeluarkan air matanya

"Gue kira kita temen" Kata Anjani kemudian meninggalkan mereka .Aji berdiri dari tempat duduknya kemudian berlari menyusul Anjani

"Sal, lo tahu gue kan.. Gue engga  mungkin ngelakuin hal sejahat itu sama Anjani" Kata Diana pada Salsa yang tanpa sadar air matanya telah mengalir dengan deras

"Iya, Na. Biarin Anjani tenang aja dulu. Kita pulang aja ya" Kata Salsa menenangkan Diana .

Salsa memutuskan untuk menginap di rumah Diana untuk menemaninya. Ia sedang mengambil barang – barangnya untuk menginap dan meninggalkan Diana yang masih menangis di kamar. Ia mencoba menghentikan tangisnya ketika mendengar suara Adrian memanggil namanya. Adrian masuk ke dalam kamar Diana dan terkejut melihat Diana terlihat kacau.

"Lo kenapa, Na?" Tanya Adrian  mendekat ke arah Diana

"Gue engga kenapa – napa kok" Jawab Diana namun pertahanannya runtuh ketika matanya bertatapan dengan mata Adrian. Adrian yang tak tega melihat Diana menangis mencoba menenangkannya dengan memeluk Diana .Ia mengusap pelan rambut Diana ,membiarkannya mengotori bajunya dengan air mata.

***

"Gimana, Sal?"

Sudah beberapa hari ini Anjani mengacuhkan Diana. Diana meminta bantuan kepada Salsa agar Anjani mau berbicara dengan Salsa dan ia dapat menjelaskan semuanya.

"Engga bisa, Anjani masih marah sama lo"

Sudah berbagai macam cara mereka lakukan dari memberi makanan kesukaan Anjani, es krim, sampai belalang sembah–hewan kesukaannya. Tetapi tetap saja usaha mereka nihil. Diana juga sudah berusaha mendekatinya tetapi Anjani selalu menghindar, bahkan chat dan telfonnya tidak ada satupun yang dibaca maupun dibalas

2 minggu telah berlalu, Diana sudah tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia sungguh tak mau persahabatannya hancur karena kesalahpahaman tapi semua usaha yang ia lakukan seperti sia - sia di mata Anjani. Handphone Diana bergetar membuat ia segera mengangkat telfonnya

"Halo, Njan. Gue..." Kata Diana terpotong

"Iya, Na. Gue udah ngerti sekarang. Lo di mana?"

"Gue di kedai es krim langganan gue"

"Yauda, gue ke sana sekarang ya" kata Anjani sebelum menutup telfonnya

Syukurlah Anjani sudah mau menghubunginya kembali. Tak lama kemudian, sosok yang telah ditunggu tunggu akhirnya tiba. Diana langsung memeluk Anjani ketika Anjani sampai pada tempat Diana berada

"Gue kangen lo Njan"

"Gue juga, Na. Maafin gue ya" Kata Anjani membalas pelukannya

"Mbak, hobi peluk pelukan ya?" Tiba tiba seorang pelayan berbicara kepada mereka membuat mereka melepaskan pelukannya satu sama lain

"Ih apaan sih, Mbak. Ganggu orang aja. Lagi dramatis nih" Kata Anjani kepada pelayan itu

"Kita pindah tempat yuk, Na" ajak Anjani

"Okay"

ngerasa kecepetan engga sih ceritanya? Emang dicepetin kok biar cepet aja gitu, hehe. too much drama ya part ini? Efek dijejelin sinetron di i**osiar sama emak nih. Maapin ya

VOTE!!!COMENT!!!

Be Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang