HE'S HERE

1.8K 59 11
                                    

"Eh ,itu dia orangnya"

Jantung Diana kembali berdegup dengan kencang dan keringatnya mengalir lebih deras dari sebelumnya.

Laki laki itu semakin mendekat dengan baju yang dikeluarkan, lengan baju yang dilipat agar lebih pendek ,dan dua kncing teratas yang sengaja dibuka membuat semua siswi di dekatnya menatap laki laki tersebut menahan histeris .Beberapa siswa laki laki yang berada di kantin menatapnya dengan penuh tanda permusuhan.

"Lo, yang tadi kan ?" Tanya laki laki itu pada Salsa

"I..iya"

"Masih kaku aja lo ngomong sama gue" Katanya sambil terkekeh

"Ke..kenalin ,gu..gue Anjani" Kata Anjani yang tiba tiba berdiri memberi tangannya yang sedang bergetar .Diana dan Salsa menatap kaget sikap Anjani

"Iyan"Jawab laki laki itu dan meraih tangan Anjani

"Lo ,Diana kan ?" Katanya kemudian sambil menatap Diana membuat Diana membulatkan matanya lebar lebar dan tak bisa berkata apa apa .Dia tak ingin temannya tahu bahwa Adrian yang dipanggil Iyan di sekolah ini adalah tetangga barunya

"Gausah kaget gitu kali ,gue bukan anaknya dukun .Gue baca bed nama lo tuh" Kata laki laki itu seakan mengerti apa yang sedang dipikirkan Diana .Diana hanya menjawabnya dengan anggukan kecil

"gayanya cih ,sok banget pengen gue bunuh di tempat" batin Diana lega sekaligus geram melihat tingkah laki laki tersebut.

"Gue kesini mau ngasih tau lo kalo gue gabisa nepatin janji gue tadi pagi ,sebagai gantinya gue deh yang traktir lo sama temen temen lo sekalian. Kali ini lo gaboleh nolak" Jelasnya kemudian pada Salsa

"Ngg.. tapi.." Belum sempat Salsa menyelesaikan kata katanya ,laki laki tersebut meninggalkan mereka bertiga dalam keadaan mematung

"Gila ,mimpi apa gue semalem bisa ketemu cogan terus dari tadi" Kata Anjani dalam keadaan mematung

"Gue bilang apa coba tadi" Jawab Salsa yang sama sama mematung

"Gue ga mood makan nih tiba tiba .Balik kelas yuk"

***

Bel panjang dibunyikan ,waktu yang dinanti telah tiba .Semua siswa memang sangat antusias dalam menyambut jam pulang sekolah .

Dalam hitungan menit ,SMA Tunas Karya telah kehilangan penghuninya .Hanya ada beberapa anak yang masih bertahan untuk menunggu jemputan ataupun bermain di lapangan dan Diana adalah salah satu dari mereka.

Diana telah berdiri kurang lebih selama satu jam di depan gerbang menunggu Mang Udin –supir Diana- menjemputnya

"Ini kemana lagi Mang Udin lama banget ditungguin kek nunggu jodoh aja gue" kata Diana kesal sambil menghubungi seseorang yang tidak salah agi adalah Mang Udin ,namun hanya suara seorang operator yang berbicara .

Tiba tiba ,mobil berwarna silver berhenti di depan Diana ,lalu sang pemilik mobil membuka kaca mobilnya membuat Diana dapat melihat seseorang yang berada dalam mobil tersebut.

"Gila lo, gue cariin di kelas ternyata udah nongkrong di sini "Kata laki laki tersebut

"Drian ? ngapain lo disini ?" Tanya Diana kaget

"Mau nganter lo pulang lah ,cepetan masuk" Jawab Adrian gemas

"Gamau ,gue nunggu supir aja .Lo kalo mau pulang ,pulang aja sana"

Adrian mengambil handphonenya yang berada di saku celananya ,ia membuka lockscreen dan membuka pesan kemudian memberikannya kepada Diana

"nih ,baca !" katanya sambil menyerahkan handphone nya

Nak Adrian ,tante mau minta tolong sama kamu

tolong nanti kalo pulang ,Diana bareng kamu ya soalnya supir tante lagi pulang kampung tadi pagi setelah nganterin Diana ke sekolah .Tolong ya nak.

-Tante Dona

Hening ,begitulah keadaan di dalam mobil saat ini .Adrian adalah tipe orang yang sangat membenci kesunyian ,sehingga ialah yang membuka percakapan

"Sorry ya ,gue tadi lama"

"hmm" jawab Diana singkat memerhatikan pemandangan luar melalu jendela

"gue tadi dipanggil sama kapten basket"

"hmm" Jawab Diana sama sekali tak tertarik

Jawaban Diana membuat Adrian kesal sehingga ia menginjak pedal rem membuat wanita itu terlonjak .

"Gila lo ya ,apa faedahnya ngerem ndadak gitu ?Bisa jantungan gue"

"Nah ,gitu kalo di ajak ngomong tuh nyaut bukan kaya orang bisu" kata Adrian mendekatkan wajahnya pada Diana

"Gue tuh lagi kesel gausah banyak bacot deh lo" kata Diana sambil mendorong tubuh Adrian

"Yaudah ,gue diem" Kata Adrian dan kembali fokus pada jalan yang lenggang

"Ngapain aja lo bisa dipanggil Aldi?" Tanya Diana kemudian .Namun, Adrian tak menjawabnya membuat Diana geram

"Dijawab kek kalo ditanya"

"Katanya lo suruh gue diem ,gimana sih ?Ngomong salah ,diem salah .emang cowo gapernah bener di mata cewe"

"Bodo" jawab Diana singkat

Hening kembali menyelimuti mereka berdua .Adrian tak mau membuka pembicaraan .Diana kembali menikmati pemandangan lewat jendela .Tak lama kemudian lagu 'American Idiot' dari Greenday yang di cover oleh 5 Seconds of Summer memecahkan suasana .Dilihatnya ponsel Diana ,ternyata sang ibu tercinta menelpon

"Halo ,dek"

"Mamaaaaahh"rengek Diana kepada mamahnya

"kenapa kamu ?balik sama Drian kan ?Sorry ya  mama gabisa jemput karena kerjaan lagi numpuk nih .oiya Mang Udin tadi pagi pulang kampung katanya ada urusan mendadak gitu .Jadi mamah minta tolong Drian biar kamu bisa nebeng sama dia "

"Aku gamau Mah ,dia tuh nyebelin banget jadi orang" kata Diana kepada Dona tanpa mempedulikan Adrian yang juga dapat mendengarkannya.

"Yaudah ,gue turunin disini" Sahut Adrian yang juga dapat mendengarkan Dona dari seberang sana

"Duh , jangan dong nanti kalo Diana diculik kamu yang susah lagi .hehe ." Jawab Dona lewat telepon

"haha ,engga mungkin Drian tega nurunin Diana dipinggir jalan tante .Susah dapetnya malah dibuang sia sia gitu aja"

"ish ,kok mamah malah ngobrol sama Drian sih ,yang sebenernya anaknya mamah itu aku apa Drian ?Terus juga kalian tuh ngomongnya gausah pada ngelantur gitu"Jawab Diana kesal

"eh kamu ya .udah deh nurut nurut sama Drian aja .Mamah yakin dia tuh anak baik baik dan tanggung jawab"

"Kok mamah bisa percaya banget sama tetangga baru sih ?"

"udah ya dek ,mamah lanjut kerja dulu .Salamin buat Adrian"

*tuut..tuut..tuut*

Diana melemparkan tasnya asal ke sembarang tempat di kamarnya .Ia berbaring membentuk bintang besar di kasur surganya .Diana baru saja kesal dengan ibunya yang menyuruh tetangga barunya untuk mengantarnya pulang tanpa izin dari Diana .Diana bisa saja pulang dengan Anjani atau Salsa jika ingin ,tak perlu dengan Adrian.

Kekesalan terhadap ibunya itu membuat Diana dua kali lebih lelah hari ini .Setelah ia berkutat pada pikirannya sendiri ,akhirnya ia tertidur-masih menggunakan seragam sekolahnya.

Setelah beberapa jam ia tertidur ,Diana terbangun dan duduk bersila di ranjangnya .Ia merasakan ada aliran hangat yang mengalir di pipinya .Diana tersenyum sambil menghapus air tersebut lalu ia mengambil bingkai foto yang berada di nakas .Terlihat tiga anak kecil yang sedang tertawa bersama memakan kue .Diana berada di tengah ,diapit oleh dua anak laki laki

"apa kabar kamu,Deon?" katanya lirih sambil tersenyum

VOTE!!!COMENT!!!

Be Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang