Lie and Truth.

5.3K 375 2
                                    

"Waktu kecil? Kita ter pisah? Dan Aku me lupa kan mu? Apa maksud mu,Ali..?"

Ali ter paku di buat Prilly.
Apa yang ada di pikiran nya tadi hingga ia tak sadar apa yang telah di ucap kan nya pada Prilly?

Damn.Stupid Ali!

"Maksud nya apa Li??"tanya Prilly masih bingung tentang apa yang di ucap kan Ali tadi.

"Tidak.Lupa kan saja,aku hanya ke ceplosan dan tidak sadar tentang apa yang aku ucap kan."jelas Ali kaku dan ber bohong,tentu nya.

"Tidak! Aku tau kau ber bohong,apa yang terjadi pada ku Ali?"tanya Prilly ngotot pada Ali namun tetap dengan suara lembut pada Ali.

"Tidak ada yang ter jadi pada mu Prilly,aku tadi hanya tidak sadar dengan apa yang ku ucap kan,aku tau kau juga pasti pernah mengalami ini kan?"tanya Ali memutar balik kan topik.

"Tap-tapi kau seperti tulus mengatakan nya pada ku Ali."

"Itu hanya perasaan mu saja,jadi tenang lah."

"Aku merasa kau ber bohong Ali,jujur lah,jika kau jujur pasti semua nya akan terasa lebih lancar."jelas Prilly masih ingin penjelasan lebih tentang per kata an Ali tadi.

"Itu hanya perasaan mu saja,Pril."jelas Ali berusaha menutupi perasaan nya yang gundah saat ini.

"Satu ke bohongan yang kau buat,akan tumbuh ke bohongan lain nya,Ali."

Ucap an Prilly tadi menohok tenggorok kan Ali dengan besi panas.
Apa yang di kata kan Prilly benar.
Semenjak kebohongan nya,ia jadi banyak ber bohong.

"Kenapa wajah mu mengatakan bahwa kau ber bohong Ali?"

"Tidak,kau kan bukan spy,Prilly.Kau tidak bisa menebak raut wajah orang lain."jelas Ali mengajak Prilly bercanda namun saat-saat seperti ini bukan lah waktu nya.

"Jika kau ingin meng alih kan pembicaraan atau topik,kata kan saja,aku mengetahui nya,mengetahui bahwa kau telah berbohong."jelas Prilly merasa kecewa.

Dengan cepat,Ali memeluk Prilly dengan segala apa pun yang ia rasa kan.

"Baik lah,kau benar,aku berbohong,aku minta maaf."ucap Ali lesu dan Prilly tersenyum sambil mengelus punggung Ali.

"Tidak apa,aku senang kau ingin jujur dan meminta maaf."ucap Prilly sambil melepas kan peluk kan nya.

Ali pun meletak kan kedua tangan nya pada pinggang Prilly dan kedua tangan Prilly menangkup pipi chubby milik Ali.

"Sekarang,bisa kah,kau men jelas kan semua nya?"tanya Prilly lembut dan pengertian.

Ali meng hela nafas nya pelan dan meng geleng.

Ini masih belum waktu nya.

"Kenapa?"

"Belum waktu nya,Ily.Tenang lah,pada saat nya nanti semua nya ter bongkar."jelas Ali lesu dan kembali memeluk Prilly agar ia tenang.

"Jangan merasa gundah dan gelisah,Ali.Semua nya akan baik-baik saja."jelas Prilly lembut.

"Terima kasih,aku tak tau bagaimana dengan ku jika tanpa mu nanti,hanya pelukan mu lah yang mem buat ku tenang,Prilly."jelas Ali dengan lembut dan tulus.

Ia memeluk Prilly dengan erat pertanda ia gelisah sekarang,Prilly pun mengelus punggung Ali untuk menenang kan lelaki itu.

"Jangan takut,aku selalu ber sama mu.Kita tidak akan terpisah lagi."jelas Prilly,walau ia tidak mengerti,namun ia juga merasa mereka pernah ber jumpa dan terpisah.

"Aku ingin menunjuk kan sesuatu padamu,ayo ikut aku..!"

Prilly pun mengikuti Ali keluar dari hall lalu menaiki tangga.
Saat Prilly ingin menyentuh anak tangga dan naik,

SPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang