Sadness.

4K 311 30
                                    

Zaq dan Rena yang berada di belakang nya hanya bisa diam melihat keadaan Ali dan Prilly.
Mereka mengerti bahwa ini semua bukan kehendak Ali atau pun Prilly.
Ini semua adalah kehendak Tuhan.

"Pril,lo yang sabar ya? Gue tau ini pasti susah,tapi lo tau Ali kan? Gue juga udah pernah bilang sama lo kalau Ali itu kuat.Gue percaya dia pasti bakal bangun buat elo."jelas Rena dan Prilly tetap melanjutkan tangis nya.

"Akuu mauu Alii..! Ali harus bangun..! Cuman Ali..! Enggak yang lain..!"tangis Prilly kembali pecah dan menggenggam tangan Ali lemah.

"Pril,lo tau siapa Ali kan? Dia bakal selalu kuat buat orang yang dia cintai.Kenapa lo musti takut? Gue percaya sama Tuhan,kalau Ali pasti bakal bangun.Percaya sama gue."jelas Zaq berusaha menenang kan Prilly namun hasil nya nihil.

Prilly tetap enggan berhenti menangisi lelaki tampan nya itu.
Zaq dan Rena tau pasti Prilly tak siap menerima semua ini secara tiba-tiba,apalagi tepat di hari pernikahan mereka.
Sungguh sangat disayangkan.

"Kalau Ali ga bangun gimana,Zaq Ren?"tanya Prilly dan Zaq menggeleng pasti.

"Gue yakin Ali bangun! Ali ga selemah itu Pril! Demi apapun gue yakin dia bakal bangun! Dan alasan utama nya itu pasti elo,Pril."jelas Zaq berusaha membuat Prilly percaya akan ucapan nya.

"Iya,Pril.Zaq bener,kalau lo sedih,pasti Ali lama bangun karena ga ngerasa hadir nya kebahagiaan elo di sisi dia,coba lo senyum,lo ketawa pasti dia bakal denger suara tawa lo yang pasti dia rindu in banget! Lo tau gak? Setiap lo senyum,Ali selalu senyum di belakang lo,Pril.Hal itu selalu terjadi dan jadi saksi mata itu bukan gue aja,tapi Zaq,Iyel dan Jordan.Alasan Ali tersenyum lebar itu ada elo di sana,kalau lo senyum,Ali pasti senyum! Dan kalau lo bahagia,pasti Ali bahagia! Buat Ali bahagia Pril!"ucapan Rena membuat Prilly menatap nya.

"But,how can i'm smiling,i'm laughing,and i'm happy when my lover is sick?"Rena dan Zaq terdiam mendengar pertanyaan Prilly yang ada benar nya.

"You can,if you love Ali,you will do everything to make Ali smile and happy right? And all the happiness of Ali is in you."jelas Rena membuat pandangan Prilly dari Rena langsung menatap ke arah Ali.

"You're his happiness."ucap Zaq lagi membuat Prilly menangis haru.

Ia bersyukur,Ali di takdir kan untuk nya,bukan untuk yang lain.
Ia bersyukur bahwa Ali mencintai nya,bukan yang lain.
Ia bersyukur bahwa Ali jiwa nya,bukan yang lain.

"So,don't be cry,Ali know when you crying so don't make him more sad."ucap Rena dan Prilly meng angguk pasti.

Ia akan berusaha membuat Ali sadar.
Ya,akan terus berusaha.

Prilly menghapus air mata nya dan memeluk Rena juga Zaq.

"Thanks for make me calm,if Ali know this,Ali must be so thankful with you two."jelas Prilly dan memeluk Rena.

"Ali and you is our family.What can family do when the others family sad? Make them happy again."jelas Zaq dan Prilly mulai tenang.

Ia yakin Ali akan bangun untuk nya.
Prilly akan memastikan bahwa Ali akan ter tawa lagi.
Akan terus ter tawa lagi.
Dan alasan utama nya adalah Prilly.
Prilly Alexander lah alasan di balik kebahagiaan Ali selama ini.
**********************************
Jam 12 tepat Prilly terbangun di tengah pertengahan malam tersebut.
Ia bermimpi buruk.
Benar-benar buruk.

Ali? Akan meninggalkan nya.
Ali akan pergi tanpa mengajak nya.
Ali nya akan pergi.

Tidak! Tidak! Tidak!

Batin Prilly gelisah dan berteriak membuat wajah Prilly memerah padam menahan pening.

"Tidak!!!!!!!"Prilly berteriak sekencang mungkin.

SPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang