4.MOS

4.4K 274 21
                                    


Ify terus melangkahkan tungkainya mengikuti lelaki jangkung yang berjalan di depannya. berusaha mengabaikan tatapan-tatapan horor yang membuat ify meremang. ify merasa ada yang aneh disini. tapi apa?

Lelaki itu menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap ify. mau tidak mau ify pun mengikuti menghentikan langkahnya menunggu apa yang akan di katakan lelaki jangkung itu.

"Lo duduk dulu disini" ify mengangguk menuruti perintah lelaki itu. masa bodo siapa lelaki itu sebenarnya. mau anggota osis atau bukan yang penting saat ini ify memang membutuhkan istirahat. belum lagi rasa perih di lututnya yang mengeluarkan sedikit darah yang sudah mulai mengering.

Lelaki itu kembali melangkah meninggalkan ify duduk sendirian di bangku kantin sekolah yang sepi. hanya ada para penjual makanan. tak ada murid yang nongkrong disini kecuali ify.

Ify melipat tangangannya di meja kantin lalu menenggelamkan kepalanya di atas tangannya sebagai bantalan. menunggu lelaki jangkung itu yang pergi entah kemana.

Ify bingung.....

kenapa dia terdampar di kantin sekolah? kenapa dia tidak mengikuti kegiatan MOS dengan peserta yang lain? kenapa dia di bawa kesini oleh lelaki jangkung itu? sebenarnya siapa lelaki itu? Apa iya dia juga anggota Osis? tapi dilihat dari penampilannya ify tidak yakin kalau dia salah satu anggota osis.

"Eh"

ify kaget ketika merasakan sensasi dingin di sekitar lututnya. dia langsung duduk tegak melihat apa yang terjadi dengan lututnya.

dilihatnya lelaki jangkung sedang membersihkan luka ify dengan air. lalu lelaki itu menuangkan sedikit obat merah kedalam kapas kemudian sedikit di tekan pada luka ify membuat gadis itu meringis kesakitan akan sensasi yang di berikan obat merah pada lututnya.

Lelaki itu mendongak menatap wajah ify. dia tersenyum melihat ekspresi ify yang meringis kesakitan. bukannya dia jahat bahagia di atas penderitaan orang lain. namun ekspresi ify selalu membuat kedua ujung bibirnya terpaksa tertarik keatas menciptakan senyuman.

Entahlah.... ekspresi ify selalu lucu di mata dia. lihatlah bagaimana ify menahan rasa sakit. matanya terpejam dengan menggigit sedikit ujung bibirnya. belum lagi penampilan nya dengan berbagai macam atribut MOS. benar-benar menggemaskan.

"Selesai" lelaki itu menghentikan aksinya setelah menempelkan plester pada luka ify. dia menatap ify yang masih terpejam. sudah dia bilang kan kalau ify itu lucu. entah sihir apa yang di berikan ify sehingga membuat lelaki ini tak henti-hentinya tersenyum kala menatap wajah gadis itu.

Lelaki itu duduk di hadapan ify. menopang dagunya ala cherrybelle menatap wajah ify yang masih terpejam menahan rasa sakit padahal aksi obat mengobati sudah selesai.

Perlahan mata ify terbuka. gadis itu mengerjapkan matanya ketika pertama kali yang di lihatnya adalah wajah tampan yang kini sedang menatapnya. lalu pandangannya beralih pada lutut yang kini sudah di tempeli plester di atasnya.

"Makasih kak" ucap ify tulus dengan senyum mengembang menatap lelaki jangkung itu. lelaki itu hanya mengangguk merespon ucapan terimakasih ify.

Lelaki itu mengeluarkan sesuatu dari saku celana sekolahnya. di letakkannya benda pipih canggih itu di atas meja lalu di sodorkan kehadapan ify. kening ify berkerut tak mengerti maksud lelaki ini.

"Punya lo" lelaki itu menjawab kebingungan ify. namun ify masih tak mengerti akan ucapannya. punya lo.. apa maksudnya? Tapi meskipun begitu ify tetap meraih ponsel yang tergeletak di atas meja itu. mengotak-atik ponselnya. seketika matanya membulat melihat ponsel di tangannya yang menampilkan wallpapper poto dirinya.

Biang RusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang