Bel pulang sekolah SMA GARUDA berbunyi menggema di setiap sudut. Membuat setiap murid bersorak riang mendengar nyanyian surga bagi setiap anak sekolahan itu. Sebagian dari Mereka berhambur keluar dari kelas, di susul oleh guru yang telah menjalankan kewajibannya mengajar.
Ify telah selesai membereskan semua barang-barangnya. Gadis itu kini meraih tas punggungnya, lalu menggendong tas berwarna biru kesayangannya itu. Kedua tangannya memegang kedua tali tas punggungnya lalu bangkit dari bangku tempatnya duduk.
Ify menoleh kebelakang menatap sahabatnya yang masih sibuk mencatat. Perlahan kaki ify melangkah menghampiri sahabatnya--Shellovia atau yang biasa di panggil Via.
Bibir ify mengerucut memandang sahabatnya yang begitu serius mencatat. Gara-gara perut via sakit. Dia jadi ketinggalan mencatat karena harus menerima panggilan alam yang benar-benar membuatnya tersiksa.
"Via..... masih lama?" Tanya Ify merengek memandang sahabatnya.
shellovia menghentikan tangannya yang hendak kembali menulis deretan huruf kedalam buku catatannya. Lalu mendongak menatap ify yang masih menekuk bibirnya.
"Banyak banget fy. Tangan gue juga udah pegel ini" via menjawab dengan nada lelah. Kemudian kembali berkutat dengan catatannya.
Ify semakin menekuk bibirnya, lalu duduk di kursi depan meja Via. Ify menopang dagu dengan tangan kanannya, memandang Via yang begitu serius dengan catatannya.
Ify jengah..
Ify bosan...
Ify menghembuskan nafas bosan. Lalu bangkit berdiri dari kursinya.
"Gue kantin dulu ya Vi. Haus"
Ucap ify sebelum melangkah meninggalkan sahabatnya.
Via kembali mendongak menatap ify. Lalu Via menoleh, matanya menyapu setiap sudut ruangan yang ternyata sudah sepi. Hanya ada Via, ify, dan Ray.
Sivia bergidik ngeri jika ify meninggalkan dirinya berdua dengan ray di kelas. Pasalnya Ray juga termasuk kedalam jajaran murid Biang Rusuh di sekolah. Meskipun Ray baru menyandang sebagai murid SMA GARUDA, tapi Ray sudah berani berbuat ulah.
Sekedar info yang Via dengar. Ray adalah sepupu Cakka. Tak heran jika Ray juga termasuk kedalam jajaran murid biang rusuhnya sekolah.
"Fy... masa lo tega ninggalin gue sendiri"
Via memasang wajah innocent andalannya. Matanya mengedip-ngedip lucu memandang ify. Sedangkan ify hanya memandang Via datar.
"Lo gak sendiri Via. Itu ada cowok di sana" ify menunjuk Ray yang kini tengah duduk dengan menelungkupkan kepalanya di meja dengan tas sebagai bantalannya. Ray tertidur...
Mengapa ify menyebut Ray dengan sebutan cowok ? Karena ify memang belum mengenal seluruh teman sekelasnya. Hanya beberapa orang saja yang ify kenal, itupun karena mereka yang sering berada di sekitar ify.
"Fy... " Via kembali merengek pada ify agar tidak meninggalkannya.
Ify menghembuskan nafas sabar sebelum akhirnya mengangguk.
"Oke.. oke.. tapi cepetan lo nyatetnya. Nanti bu nadir keburu pulang dan catatan lo gak bakalan bu nadir terima"
wajah via berbinar, gadis itu kini tengah tersenyum lebar mendengar jawaban ify.
"Uuuuh makasih bebepkuh" Sivia kembali mencatat dengan bersemangat.
Sedangkan ify duduk menunggu Via dengan bosan.
Tak lama kemudian terdengar dering ponsel. Ify menoleh dan menatap Ray yang kini tengah menerima panggilan di ponselnya.
Wajahnya berubah panik lalu bangkit berdiri dengan menggendong tasnya. Kakinya berjalan menghampiri Via dan ify.

KAMU SEDANG MEMBACA
Biang Rusuh
FanfictionRionaldo Arkan Wiratama(Rio) seorang Murid pembuat Onar di sekolah,Dimana ada Rio di situ pasti Rusuh.melawan guru adalah keahliannya.tawuran adalah Hobinya. Dunia Rio terasa di jungkir balik setelah dia Bertemu dengan gadis bernama Allifya saufika...