12. Kembalinya Biang Rusuh

3K 200 36
                                    

Warning !!

Banyak kata-kata kasar yang tidak baik untuk di contoh.

Jadi....

Mohon bijak dalam membaca ♡

***

Pemandangan langka bagi semua penghuni SMA GARUDA. Pasalnya pagi-pagi sekali mereka telah di suguhi dengan permainan basket Biang Rusuh. Memang tidak ada pentolan mereka, namun tetap saja ini hal yang langka terjadi.

Bagaimana tidak? Setiap hari mereka selalu datang terlambat. Setiap hari sebelum memasuki kelas, mereka harus mengunjungi dahulu Ruang BP. Tapi sekarang pagi-pagi sekali mereka tengah bermain basket di lapangan outdoor sekolah.

Banyak siswi yang memenuhi tepi lapangan sekedar untuk menonton Biang Rusuh bermain basket. Mereka menahan jeritannya ketika Alvin manusia tanpa ekspresi itu mendrible bola.

Sekedari informasi, meskipun biang Rusuh sekolah SMA GARUDA itu terkenal nakal. Namun wajah mereka di atas rata-rata. Tentu dengan ciri khasnya mereka masing-masing.

Alvin melempar bola basket itu kesembarang arah. Lalu kakinya melangkah menuju tepi lapangan dimana tempat tasnya berada.

Biang Rusuh yang lain mengikuti langkah Alvin. Lalu ikut duduk di tepi lapangan dengan nafas terengah-engah.

"Si kunyuk Rio kemana dah. Nyuruh dateng pagi-pagi kesekolah tai eh tapi dianya yang belum dateng. Emang bangke tuh anak kunyuk." Cakka menggerutu sebal. Lalu membuka ranselnya yang hanya berisi satu buku tulis dan satu bolpoin yang isinya sudah tandas.

"Lah... minum gue mana." Cakka bingung dengan keberadaan botol air minumnya yang tadi dia beli di koperasi sekolah sebelum bermain basket.

Cakka menoleh kesamping kanan dimana Gabriel tengah duduk dengan menenggak air mineral.

"Yee... si anying. Minuman gue di rampok." Cakka menggeram kesal ketika gabriel dengan wajah tanpa dosanya meminum air miliknya.

"Balikin nyuk !! Minuman gue itu."

Cakka merampas paksa botol air mineral yang masih gabriel tenggak.

"Uhuuuk... uhuk...."

Dan alhasil Gabriel terbatuk-batuk karena Cakka tiba-tiba merampas botol air mineral yang sedang gabriel minum.

"Ahelah... bagi dikit napa kka, pelit banget lo." Gabriel mengusap dagunya yang basah dengan lengan baju atasnya.

"Lo bukan bagi. Tapi lo rampok punya gue." Gabriel mencibir ketika Cakka menyebutnya rampok. Sedangkan biang Rusuh yang lain hanya memandang mereka malas.

"Iye, kemana tuh si kunyuk Rio. Nyuruh dateng pagi, tapi bulu idungnya dia aja belom nongol." Ozy melonggarkan dasinya yang terasa mencekilk lehernya, lalu menatap temannya satu-persatu.

"Perumpamaan lo zy jijik banget. Gak sekalian lo bilang upil si Rio yang belum nongol." Ozy nyengir memperlihatkan deretan giginya menatap Rizky yang memandangnya jijik.

"Kantin kuy. Laper dah gua belom sarapan." Gabriel mengelus perutnya yang rata merasakan cacing di perutnya meminta asupan gizi.

"Dih.. lo gak sarapan aja udah sarap iel."

Gabriel menoleh menatap Cakka yang kini sibuk dengan memfokuskan pandangannya pada tong sampah dan botol air mineral di tangannya.

PLAK....

"Anying... pala gue sakit ogeb." Cakka menoleh menatap gabriel ketika merasakan geplakan di kepalanya. Sedangkan yang di tatap hanya tersenyum miring balas menatap cakka.

Biang RusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang