1.Angkutan Umum

6.6K 321 4
                                    


Teriknya sang mentari tak menyurutkan semangat para pelajar SMA ini untuk menyudahi aksi tawuran. batu melayang kesana kemari berharap salah satu diantara batu yang mereka lempar mengenai kubu lawan.

Teriakan para pengguna jalan yang tak sengaja melihat aksi tawuran itu tak mereka hiraukan. Entah apa yang mereka perebutkan sehingga melakukan kerusuhan di tengah jalan dan mengganggu pengguna jalan yang lain.

Orang-orang yang berada di sana memilih kabur dan berlindung. tak ada niat untuk melerai pelajar dari dua sekolah yang berbeda ini. Mereka masih ingin hidup dari pada harus terlibat dalam aksi tawuran tak berguna itu.



Wiiiiwww wiiiwww wiiiww

Suara sirine polisi membuat para peserta tawuran ini berhambur meninggalkan TKP untuk melarikan diri dari polisi.

Mereka lari terbirit ketika para polisi turun dari mobil dan mengejar para pelajar yang terlibat aksi tawuran.

mereka yang tak beruntung tertangkap oleh polisi di giring untuk masuk kedalam mobil. dan tak banyak yang beruntung berhasil kabur dari kejaran polisi.


*****

Seorang pemuda berseragam SMA lari tergesa. baju seragam yang di keluarkan dan tak di kancingkan sehingga terlihat baju kaos dalam penuh dengan keringat, dasi yang di lilitkan di kepala, rambut yang acak-acakan. menunjukkan identitas dari pemuda ini.

Nafas pemuda itu terengah, pasokan oksigen sudah mulai menipis. dia berhenti berlari dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. tenggorokkannya yang kering tak dia hiraukan. dia kembali berlari ketika melihat orang yang mengejarnya mulai dekat.

pemuda itu bersembunyi di balik tembok gang sempit berharap orang yang mengejarnya tak melihatnya.

fyuuuuuh...
Pemuda itu menghela nafas lega karna tak tertangkap oleh orang itu. ehm .. maksudnya polisi yang mengejarnya.

Pemuda itu keluar dari persembunyiannya dan melihat kanan-kiri memperhatikan jalan sekitar takut-takut polisi masih berkeliaran mencarinya. setelah di rasa aman, pemuda itu berjalan santai menuju pinggir jalan raya menyetop angkot yang lewat.

Pemuda itu masuk kedalam angkutan umum itu di belakang seorang gadis berseragam smp, dia kebagian duduk paling pojok karna tak ada yang mau bergeser dari posisi duduknya. mereka merasa nyaman duduk dekat pintu agar ketika turun tak susah berdesakan dengan penumpang lain. dan sialnya pemuda itulah yang mendapat tempat duduk paling pojok di suasana angkot penuh yang panas dan sumpek.

Pemuda itu mengeluarkan ponsel di saku celananya mengetikkan sesuatu di layar touchscreen ponselnya kemudian menyimpan benda pipih itu di saku celananya kembali.

Di edarkannya pandangan menyapu setiap sudut angkot yang di tumpanginya. wajahnya berubah merah ketika melihat pemandangan yang errrrr sungguh memalukan. dia melihat seorang ibu-ibu sedang menyusui anak balitanya kira-kira berumur satu tahun tepat di hadapannya. jarak tempat duduk pemuda dan ibu-ibu itu saling berhadapan sehingga pemuda itu melihat dengan jelas apa yang terjadi di hadapannya.

Emaaak...mata gue ternodai...

Pemuda itu mengalihkan pandangannya agar tak melihat pemandangan memalukan seperti itu. dia melihat tempat di sampingnya. dilihatnya seorang gadis berseragam smp sedang mengotak-atik benda pipih canggih miliknya dengan headphones yang bertengger manis di kedua telinganya.

Dilihatnya wajah gadis itu dari samping yang serius dengan ponselnya. raut wajahnya berubah-ubah. sesekali mengernyit bingung dan sesekali tersenyum menahan tawa.

Biang RusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang