Chapter 21:
Jason SwiftHarry menghela nafas sebelum melepas sabuk pengaman yang melilit di tubuhnya. Pemuda itu beranjak kr luar dari mobil dan seperti biasa, mengendap masuk ke dalam butik, melalui pintu belakang.
Seperti biasa juga, Harry langsung menuju ke ruangan sang Ibu. Harry membuka pintu ruangan dan tak seperti kemarin, tak ada sambutan berupa pelukan hangat dari Babe-nya.
Harry menyalakan lampu ruangan sebelum menatap sekeliling. Harry menahan nafas, mendapati yang dicarinya, tampak tengah menatap ke luar jendela dengan serius.
"Babe?"
Harry memanggil, seraya berjalan mendekat. Gadis yang memunggunginya itu menoleh dan tersenyum lebar melihat kedatangan Harry. Gadis itu berjalan cepat sebelum memeluk Harry, erat.
Tanpa ragu, Harry membalas pelukan gadis itu, tak kalah erat.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Harry, saat gadis itu melepaskan diri dari Harry.
Ia tersenyum dan menggeleng. "Tidak melakukan apapun. Hanya memandang langit. Berharap ada bintang, tapi tak ada. Bulan pun terhalang oleh awan."
Harry merengkuh pundak gadis itu dan membawanya kembali mendekat ke arah jendela. Harry memutar tubuh Babe-nya untuk menatap ke arah jendela. Kemudian, pemuda itu melingkarkan lengan kekarnya di sekeliling perut rata gadis tersebut.
"Tentu saja tak ada bintang atau bulan di langit saat ini. Karena....," Harry menyandarkan dagunya di pundak gadis itu sebelum melanjutkan, "Mereka tahu, seberapa bersinarnya mereka, saat kau muncul, sinar itu tak berarti apapun."
Gadis itu terkekeh geli mendengar perkataan Harry. Gadis itu berbalik dan menbuat Harry melepaskan pelukannya dan menatap gadis itu, lekat.
"Apa kau merayuku?" Gadis itu berkacak pinggang dan kini, Harry yang terkekeh.
Harry menggeleng. "Tidak merayu. Aku berkata fakta. Kau jauh lebih bersinar dari bintang dan bulan itu." Harry berkata dengan wajah seriusnya.
Gadis itu tersenyum simpul mendengar pujian tulus Harry.
"Ada yang ingin kubicarakan, sebenarnya. Tapi kau harus berjanji jika kau akan menjawab semua pertanyaanku dengan sejujur-jujurnya." Harry menarik nafas dan menatap gadis itu lekat.
"Ya?"
"Apa...apa kau mengenal Keluarga Swift? Maksudku, mungkin saja kau pernah mendengar nama itu dan--,"
Belum sempat Harry melanjutkan perkataannya, gadis itu sudah memotong dengan suara lembutnya.
"Harry,"
"Ya?"
"Teruskan."
Satu kata yang ke luar dari mulut gadis itu seakan menjelaskan apa yang harus Harry lakukan, selanjutnya.
*****
Harry membolos kuliah hari ini, hanya untuk mencari dan menemukan seseorang bernama Jason Swift. Harry sudah menyimpan foto pemuda itu di ponselnya dan yang Harry lakukan saat ini adalah menunggu pria itu melewatinya.
Saat ini, Harry tengah menunggu tepat di depan Universitas Umbridge dan Harry tahu, ini memang bukan waktu yang tepat untuk mencari siapa yang ia cari. Pasalnya, ini asalah jam masuk kelas. Jika mencari, bukankah lebih baik mencari saat jam pulang sehingga mereka bisa bicara lebih banyak? Tidak di jam masuk seperti ini. Mungkin saja Jason tak mau membolos dan tak mau bicara dengan orang asing. Atau mungkin, Jason masuk siang?
KAMU SEDANG MEMBACA
A.M.
FantasyTerkenal akan pesonanya yang mampu meluluhkan hati para gadis dari berbagai kalangan, siapa sangka, seorang Harry Styles malah terjerat pesona gadis yang bahkan masih diragukan kehidupannya. Chapter 31 sampai tamat + bonus dalam mode privat.