Kini dua laki laki yang sedang berjalan dengan buru buru. Yang satunya memasang wajah khawatir yang satu wajahnya masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jaa apa apaan sih ? Ada apa jelasin" raja yang masih diam mebisu tak memberi tahu apa yang terjadi.
Bukannya tak mau menjelaskan, tapi raja sedang memikirkan kemungkinan kemungkinan yang bisa menyebabkan deandra sakit, salah satunya adalah hubungan raikal dan nadia.
Perjalan mereka kini sudah terhenti di depan ruang VVIP di lantai 3. Sejenak raja mengambil nafas gusar, sementara raikal masih belum paham apa yang kini tengah terjadi. Otak nya masih menerka nerka . raja? Rumah sakit? Ruang VVIP? Entahlah dia hanya tak paham dengan semuanya
Raja baru sajaa masuk ke ruangan di hadapannya diikuti raikal di belakangnya, setelah beberapa langkah terlihatlah gadis manis sedang terduduk dengan novel kesukaannya.
Gadis itu sepertinya sedikit terusik dengan kedatangan kedua sahabatnya, ia menurunkan novelnya dan melihat ke arah kedua laki laki yang mematung di hadapannya.
"Udah gua duga pasti kalian" kata deandra tersenyum, lalu kembali membaca novelnya
"Udah enakan?" tanya raja kini duduk di sisi ranjang sebelah kanannya. Deandra hanya mengangguk
"Kok gaada yang ngasih tau gua? Kenapa sihh?" geram raikal yang kini duduk di sisi kiri ranjang deandra.
Sejenak deandra memejamkan matanya. Nyaman ketika kedua sahabatnya berada di sampingnya. Sebenarnya akan lebih sempurna ketika nadia juga berada di dekatnya, namun untuk kali ini ia sedekit bersyukur karna jika memang benar nadi datang ia akan melihat langsung adegan sepasang kekasih antara raikal dan nadia dan untuk saat ini hatinya masih belum menerima akan itu.
"Heyyy lopadaa dengerkan?" kali ini raikal kembali menyadarkan lamunan deandra . sedangkan raja memang sengaja untuk diam..
"Udahlah lagian gua gapapa lagi, maybe elo sedikit sibuk dengan nadia yang notabenenya dia pacar lo" kekeh deandra sambil mencolek pundak raikal.
"Ehem lo udah tauu??" kata raikal bingung
" i know everything.. Lo lupa gua tuh peramal?" lagi lagi deandra selalu berusaha tegar, namun di balik itu semua ada jutaan rasa sedih di balik matanya.
" lo jangan banyak ketawa napa de.. Tar tiba tiba pingsan berabe" kini raja menjitak kepala deandraa. Sedangkan deandra hanya mendengus kesal.
"Hmm lo mau nelfon siapa kal?" tanya raja saat melihat raikal bolak balik mengangakat iphonenya ke telingga.
"Nadia..tapi ga diangkat, gua mau suruh dia ke sini" jawabnya gusar, deandra yang melihat hanya tersenyum sendu sebegitu khawatirnya raikal.
" gausah kall, mungkin dia lagi sibuk sama tugas kali" deandra mencoba mencari alasan, hatinya merasa jika nadia sedang melakukan sesuatu yang taakan raikal suka.
*
"Tefon siapa sih yang?" tanya laki laki yang kini duduk dihadapannya
" nothing hun"
"Hmm okee" kini keduannya kembali memakan pesanannya dalam diam. Walaupun berdua tapi mereka sedang berkelana dengan pikirannya masing masing.
Sementara di ujung restoran ada seseorang yang memerhatikan mereka, belum terlalu yakin namun hatinya berkata jika itu mereka.
*
Hari ini deandra sudah di perbolehkan pulang setelah 2 hari menginap di rumah sakit. Senang bukan main deandra tak berhenti tersenyum sejak pagi tadi. Sampai sampai ketiga sahabatnya beberapa kali mengingatkan agar tak tersenyum sendiri seperti kurang waras.
"Ayah udah nunggu di bawah kata bang riki nihh" kata raja bersiap mengangkat koper biru deandra.
"Gua aja jaa yang bawa" deandra sudah melompat dari kasurnya dan sudah akan mengambil alih pegangan koper di tangan raja.
"apa banget dehh de.. Udahlah gua kan seterong kek batman" kekeh raja, yang di hadiahi cubitan di perutnya.
Tiba tiba nadia dan raikal yang sedari tadi duduk di sofa hanya memandang senang melihat kedua sahabatnya tertawa terlebih melihat deandra kembali bangkit dan bisa beraktifitas seperti biasa
*
Malam ini keempat sehabat ini berencana untuk menghabiskan malamnya di rooftop rumah deandra. Kata raja mereka ingin merayakan kepulangan deandra dari rumah sakit.
Deandra berjalan menuju rooftoop dengan riang bahkan ia tak seperti habis pulang dari rumah sakit.
"Ehh dean lu bloon banget sih kan lu baru sembuh" omel raja saat melihat deandra berjalan dengan riangnya.
"Ehh kutu santai napa, lagian gua udah gapapa ko tenang aja rajaaa" kata deandra sambil mencubit pipi raja, sepertinya gadis ini mempunyai hobi baru yaitu mencubit raja.
Tiba tiba bang riki mendekat ke arah raja dan deandra yang sedang cekikikan "heyy ngakak mulu gua supel sapu lupada" kata bang riki menepuk bahu raja
"Tuhh dean bang, ehh ada apa?" tanya raja penasaran dng kedatangan bang riki
"Gapapa , mana ikal sama nadia?" tanyanya , deandra mulai tak berselera meresponn
"Gatau pojok kali" kata raja sedangkan deandra tampak kehilangan semangat yang tadi menggebu gebbu
"Ehh ja emang mereka udah pacaran?" raja hanya mengangguk
"Lahh tapi beberapa hari yang lalu gua liat nadia lagi makan bareng yang emm gua rasa itu keknya lebih dari temen gua juga gatau siapa cowonya" mendengar itu deandra langsung terlonjak kaget . nadia membohongi raikal? Deandra tak terima
Note: uhuuu ini updatenyaa ngarett banget , btw baru dapet inspirasi wkwkkwk
Maafkan kegajean dan typo yang bikin pedih mata hehehVotementnya yahh😂
Makasihh buat yang mau baca 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Little Memories
Teen FictionKetika hal yang ingin dilupakan kembali menjalar di pikiran , apa kah itu hal yang mudah? Tentu tidak. Justru malah ingin mengubur rasa yang pernah ada menjadi sebuah cerita yang mungkin bukan untuk di kenang. Tapi kenangan tetap kenangan mereka aka...