Bab 7 : problem

38 1 0
                                    

The next story bab 6

Degg!!
Degg!!
Degg!!

Perasaanku tak karuan.

Kulihat arah pecahan itu ternyata berasal dari papaku....

What the problem? pikir hatiku.

Ah sudahlah palingan pecahan gelas biasa pikiranku aja yang lebay pekikku sekali lagi.

gubrak!!..

Suara apa lagi itu? Langsung saja aku bangkit dan mengikuti sumber suara dan ternyata yang aku lihat..

"Papa" pangilku.

"Pa.? Sadar pa sadar" tanganku bergetar memeluk papa air mataku menyucur deraas bagai mana tidak kulihat pecahan kaca di mana mana dan di sampingnya papaku tergeletak tak sadar penuh darah dari hidung dan mulutnya

-skip-

Sesampainya di rumah sakit elit di jln listrik. langsung papaku di tangani dokter sementara aku hanya di perbolehkan menunggu diluar.

Detak jantungku tak karuan menunggu dokter keluar. 'Ada apa ini kenapa papa gak pernah ngomong kalau memendam sakit?' Pekikku sembari menunggu dokter.

-----------

30 menit aku menunggu akhirnya dokter keluar dan membri informasi.

Aku berdiri "dok gimana papaku apa yang iya derita kenapa jadi begitu????? " cemasku.

Belum sempat dokter menjelaskan dan lagi cemasku bertambah karena deringan hp yg terus berbunyi dari sebelum kejadian papaku.

Kulirik nomer yg menelponku sedari tadi.

Panggilan dari 08123456**** .

Langsung ku tekan tombol hijau dan beranjak dari depan dokter.

"hallo ini siapa".

"Mbak mbak cepet kesini .kesini ya" kata seorang wanita di sebrang sana.

"kalau ngomong yang jelas ini siapa?ada apa sebenarnya".

"Ini aku yang nolongi ibu kamu .tadi dia kecelakaan hingga tak sadarkan diri sekarang dia saya bawa ke rumah sakit jln listrik ruang mawar 2" sambutnya.

"Apa kata kamu mama aku yauda aku segera kesana"dengan nada parau.

Tak perlu waktu lama menuju ketempat mamaku karena dia di rawat dirumah sakit yang bersamaan dengan papa.

Belum sempat aku melihatnya dan ternyata aku terlalu lama untuk datang.
Iya iya lagi lagi aku tersungkur rasanya beban begitu berat menimpaku. Aku yang gak mengerti dengan ke adaan papaku sejak tadi malah meninggalkan nya. Dan kini mamaku sudah terbujur kaku di atas tempat tidur pasien.

Iya maamaaku Meninggalkanku selama lamanya.

Kupeluk sesegera mungkin...

Kuteriakan namanya.

"Rasanya ini lebih buruk dari pada penghianatan mantan kekasihku"pekiknya.

Dan kulihat ada sosok laki laki yang menatapku penuh kasihan dari ujung sana.
Aku gak tau sejak kapan dia berada disana.



Maaf ya gaje. Meskipun begitu dont forget to votmen ya gaessssss....

Caranya gampangkok tinggal tekan bintang di bawah aja .makasih :*


KEEP MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang