Fantasy World (On Editing)

FW Part 8

Maaf lama, sebagai gantinya aku bakal update 5 part sekaligus tiap minggu...+_+

Happy reading -_"

****

Shin atau alam? Elang itu terus terbang di hadapanku. Ku ulurkan tanganku begitu aku melihat tidak ada tanda segel di kakinya. Elang itu hinggap di tanganku dengan memperlihatkan bagian punggungnya.

"Surat...heh?dari siapa?" ujarku pada diriku sendiri setelah melihat ada gulungan kertas di dalam tabung kecil yang melekat di punggung elang itu.

Kuputuskan untuk membukanya di rumah mengingat hari sudah mulai gelap dan tidak mungkin aku membalasnya langsung.

****
Penginapan

"Yoshi kau dari mana dan itu apa?" tanya yako padaku begitu aku masuk kedalam penginapan.

Aku terus berjalan menuju kamarku "tidak ada...dan ini bukan urusanmu..." ujarku dingin. Kudengar ia menghembuskan nafasnya kasar begitu mendengar kata kataku tadi.

Begitu masuk aku segera menyalakan lentera kamar serta membuka jendelanya. Aku segera duduk di depan meja kecil yang memang sudah di persiapkan untuk melihat laporan orang orangku yang kusuruh untuk mengawasi desa. Tidak ada stempel kerajaan di luar surat ini, berarti ini surat pribadi?tapi, biasanya hanya orang orang kerajaan yang memiliki elang terlatih seperti tadi.

"Apa mungkin....?" seketika senyuman mengembang di wajahku. Apa mungkin dia yang mengirimkan ini untukku? Kubuka gulungan surat itu...

.

.

.

.

.

Seketika itu juga raut kebahagiaan terukir sangat jelas diwajahku. "Ladyku..."

Imamura yoshimoto

Bagaimana keadaanmu? Apakah kau baik baik saja disana? Aku tidak tahu apakah elang itu menjalankan tugasnya dengan baik. Kuharap surat ini bisa sampai padamu. Aku berencana untuk mencoba berganti shift lagi, tidak tahu kapan tapi yang pasti aku akan mencoba secepatnya. Aku tidak ingin kalah darimu. Juga aku tidak ingin kau menganggapku sebagai Lady kecil lagi.

Kemarin aku lupa memberimu sesuatu untuk kau jaga. Aku sudah menitipkannya pada elang pengirim surat ini. Kuharap kau dapat menjaganya.

Salam dariku Namachi Kimioto.

Sudah kuduga ini dari Lady kecilku... Dari mana dia dapat ide untuk mengirim surat padaku? Bukankah elang itu hanya bisa digunakan untuk tugas kerajaan? Hh..entahlah yang penting rasa rinduku sudah terbayarkan sekarang.

Kugulung kembali surat tadi lalu kuletakkan di dalam kotak pribadiku. Aku segera membalas surat darinya, aku tahu pasti dia sedang menunggu balasan dariku. Setelah selesai kugulung lalu...

.

.

.

Elang? Oh..ya ampun di mana elang itu?
Tadi kan dia mengikutiku kemari, segera aku bergegas keluar kamar. Mira yang sepertinya akan mengetuk pintuku membatalkan niatnya dan berganti menjadi sebuah pertanyaan. Tapi aku tidak menghiraukannya. Elang itu lebih penting.

"Hei imamura...kau mau kemana?? Dan...dan kenapa terburu buru...hei!" ucapnya memanggilku. Argh...paling juga makan malam, aku terus berjalan tanpa menghiraukannya.

Begitu keluar aku langsung menemukan elang itu di atas atap rumah depan penginapan ini "hh~untung saja ketemu" gumamku lega. Elang itu terbang menghampiriku, seperri tadi juga aku mengulurkan tanganku dan elang itu langsung hinggap bertengger diatasnya.

Tiba tiba mulut elang itu mengeluarkan cahaya berwarna ungu yang menyilaukan, spontan saja aku menutup mataku dengan tanganku yang satu lagi.

Setelah kurasa cahaya itu mulai meredup, ku buka mataku perlahan. Dan pandanganku langsung tertuju pada bunga teratai berukuran sedang yang tangkainya di apit oleh paruh elang. Kuambil bunga itu dan kurasa ini bunga yang dimaksud oleh Nema.

Kutaruh surat balasanku kedalam tabung di punggung elang itu. Seketika itu jugaelang itu langsung meninggalkanku sendirian.

Aku segera masuk kedalam penginapan. Mereka semua yang sedang makan malam menatapku dengan heran sekaligus penasaran. "Apa itu imamura?" tanya mira padaku.

"Bukan urusanmu.." balasku tidak peduli.

Bersambung....
------------------------------

Hiyappp...
ada yang nunggu cerita ini gak?
Maafkan daku yang lama update dan ingkar janji...
Karna sudah mulai masuk ke jenjang sma daku bakal update cuma seminggu sekali..*gkjanjilohhh
Yaudah deh... Babay...

See you next part~

Vivi
29 juli 2016
Pekanbaru