Team

753 90 1
                                    

Jungkook termenung di sudut ruangan. Memikirkan aroma yang seperti dia kenal tercium saat eunha memasuki ruangan. Dia mulai berpikir eunha pasti menyembunyikan sesuatu. Tanpa sengaja dari kejauhan dia memperhatikan eunha dengan seksama. Rambut bergelombangnya terurai manis. Make up minimalis yang dia gunakan berhasil membuatnya semakin cantik dengan jeans dan kaos press body.

Tiba-tiba jimin menghalangi pandangannya. "Apa yang kau lakukan, anak muda" kata jimin pada jungkook.

Jungkook hanya memandang ke arah jimin sebentar dan akhirnya membuang muka dan pergi meninggalkan ruangan. Jimin sempat emosi dibuatnya, tapi berhasil ditenangkan oleh taehyung.

"Kalo saja dia bukan anak buahku, kubunuh dia" maki jimin marah-marah.

"Sudah, sudah. Kau membuat eunha takut" sanggah taehyung mengalihkan perhatian jimin. Dia paham benar sejak eunha memasuki ruangan, sahabatnya itu sudah menaruh hati pada eunha. Jimin sudah terlalu transparan baginya. Meski tak banyak bicara, mereka sudah tahu isi hati masing-masing.

"Eunha ssi, perkenalkan aq jimin, senang bertemu denganmu" sapa jimin memperkenalkan diri. "Selamat bergabung dalam team ini"

"Aku taehyung" sambut taehyung.

"Dan aku sinb" lanjut sinb menimpali.

Eunha hanya tersenyum menanggapi perkenalan mereka. Rasa canggung diantara mereka membuat sinb tidak betah.

"Eunha ya, kenapa kau diam saja" sapa sinb mengagetkan. "Aku senang punya teman cewek sekarang" sambil memeluk eunha

"Aku juga senang berkenalan dengan kalian" eunha mulai membuka suara.

Biip biip biip

Suara pager berbunyi, tanda ada info baru tentang misi mereka. Ternyata misi mereka hari itu adalah mengikuti gerak-gerik seseorang yang dicurigai sebagai mafia. Jimin mulai membagi tugas ke anak buahnya. Tapi dia tidak bisa memberi perintah pada jungkook. Jimin tahu bahwa jungkook sudah mendapatkan informasi misi itu. Tapi, jimin tak bisa menjamin tindakan apa yang diambil jungkook nanti. Bagi jimin, keselamatan team adalah hal utama. Tapi tidak ada yang bisa jimin lakukan saat itu.

Jimin membagi tugas, dia dengan sinb dan taehyung dengan eunha. Sebenarnya jimin ingin sekali bersama dengan eunha. Tapi untuk saat ini dia cukup canggung untuk berkomunikasi dengan eunha. Dan baginya, hal itu dapat mempengaruhi keberhasilan misi ini.

Dalam misi itu, jimin dan sinb mendapat jatah tugas masuk ke rumah mafia itu, sedang taehyung dan sinb memantau dari gedung sebelah rumah mafia itu. Taehyung memiliki keaglian dalam IT. Sehingga dia dapat sengan mudah menyadap cctv rumah mafia itu dari gedung sebelah. Dengan begitu dia bisa membantu jimin dan sinb dengan mudah memasuki rumah itu.

Jimin dan sinb bertugas memasang kamera pengintai di ruangan-ruangan penting seperti, tempat tidur, tempat kerja dan ruang tamu.

Semua berjalan lancar sesuai rencana hingga jimin menyadari sesuatu yang salah. Sebuah sinar laser dari sniper terbidik menuju tempat taehyung dan eunha bersembunyi. Sejenak waktu jimin seakan berhenti saat menyadari hal itu. Dia fikir, misinya telah gagal.

Tapi saat dia mencoba meneropong sumber sinar laser itu, rasa kagetnya itu berubah menjadi kesal bukan main. Ternyata yang membidikkan sinar laser adalah jungkook.

"Dasar bocah sialan" makinya. "Sinb, kau keluar dulu. Beritahu taehyung untuk membereskan semuanya dan supaya dia tetap merunduk." Perintahnya kepada sinb tiba-tiba

"Tapi kan, kita belom selesai" cegah sinb.

"Laksanakan perintahku sinb. Jangan membuatku mengulangi perkataanku" bentak jimin. Sinb kaget dengan sikap jimin. Baru kali ini dia dibentak oleh jimin. Dan sepertinya saat itu jimin sangat serius sekali. Sinb tak ada pilihan lain selain menuruti perintahnya.

"Lalu kau?" Tanya sinb

"Aku akan selesaikan semua dan ada hal yang ingin ku urus. Pergilah" jawab jimin tanpa memandang sinb. Perhatiannya terfokus pada lokasi jungkook mengintai taehyung dan eunha.

Tak lama, sinb pun melaksanakan apa yang diperintahkan jimin. Fokus jimin terpecah. Misi dan sikap jungkook membuatnya frustasi.

"Jimin-a, kenapa kau menyuruhku pergi?" Suara taehyung keluar dari headphone yang dikenakan jimin.

"Taehyung-a, jungkook berulah. Aku tidak tau apa maunya dan dia sedang ingin menembak kalian dari seberang gedung. Tetaplah merunduk agar dia tak tahu kau bergerak" perintah jimin.

Ditengah hiruk pikuk yang ditimbulkan oleh jungkook, terdengar suara bodyguard dari mafia itu mendekati posisi jimin berada. Dan dari tempat itulah jimin menyadari, jungkook telah dikepung tanpa dia sadari.

Disatu sisi dia ingin jungkook mati. Disisi lain, rasa kepimpinannya menyuruhnya untuk menolong anak buahnya itu. Bodyguard mafia semakin mendekati posisi jimin berada. Dia memutuskan membuang segala yang berbau identitasnya lewat closet kamarmandi sebelum akhirnya bersembunyi dan memantau posisi jungkook ketika ditawan.

Namun nampaknya semua terlambat. Bodyguard mafia itu telah menemukan posisi jimin berada. Jimin berusaha sekuat mungkin melawan, hingga sebuah benda berat mendarat di punggungnya dengan cukup keras hingga menbuatnya tak sadarkan diri.

[editing] Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang