Who are you?

657 76 4
                                    

Siapakah eunbi? Kenapa semua orang berubah raut mukanya saat kusebuy nama eunbi? Pikir eunha dalam diam.

Perasaan nostalgia seakan menghampirinya, meski dia tak tahu kenapa rasa itu ada di dirinya. Sejauh ingatan eunha, dia tidak pernah menemui seseorang bernama eunbi.

Tiba-tiba suara telepon membuyarkan lamunannya. "Rrrrrrtttt"

Raut muka eunha berubah tiba2 ketika mendengar ringtone itu. Hp eunha sudah di setting akan berbunyi seperti itu bila orang yang sangat eunha takuti meneleponnya. Rasa ketakutan yang amat dahsyat menghampirinya. Dia sempat menahan diri untuk tidak menjawab telepon itu. Tapi dia tau konsekuensinya akan sangat menyakitkan. Setelah beberapa saat, barulah dia siap untuk mendengarkan suara yang keluar dari hp nya itu.

"I iya, halo" kata eunha terbata-bata.

"Eunha ya, kau tau tugasmu kan? Lakukan sebaik mungkin sayang. Atau.. " suara dari dalam telepon eunha menggema di telinganya.

"Aku tau ayah. Aku akan melaksanakan apapun yang ayah minta" potong eunha sebelum orang yang disebut ayahnya itu meneruskan ancamannya.

"Anak pintar" lanjut suara dalam telepon, lalu orang tersebut menutup teleponnya.

Keringat dingin mengucur deras di keningnya. Nafasnya menjadi tidak teratur. Dari kejauhan, jungkook yang telah selesai dengan latihan menembaknya, melihat eunha yang ketakutan berniat menghampirinya.

Tapi langkahnya dihentikan oleh sosok yang lebih dahulu sampai disisi eunha daripada dirinya. Jimin melihat eunha ketakutan segera meraih tangan eunha bermaksud untuk menenangkan.

"Kau tidak apa2 eunha ya?" Tanya jimin khawatir. "Oppa akan melindungimu eunha jangan takut" lanjut jimin.

"Terimakasih oppa" jawab eunha saat sudah lebih tenang.

Sedangkan jungkook hanya memandang mereka berdua dari kejauhan. Andai aku yang ada disitu, pikirnya sejenak. Tapi pikiran itu segera dia hapus sambil memegang kalung pemberian eunbi, dan kemudian pergi.

***
Semua orang telah bersiap di ruang meeting. Nampaknya jimin dan taehyung telah memutuskan apa yang harus dia lakukan.

"Baiklah, telah diputuskan yang akan mengikuti misi ini aku dan taehyung. Kalian bertiga bertugas menjaga markas ini. Seperti yang telah eunha bilang, markas ini juga menjadi sasaran komplotan lain, jadi ada baiknya ada yang tetap tinggal disini" jelas jimin di depan ruangan.

"Jimin oppa, kau akan membutuhkanku untuk memecahkan kode berikutnya jika kau menemukan kode itu lagi" sanggah eunha "tidakkah lebih baik aku ikut?"

Jimin berpikiran ada benarnya juga apa yang dikatakan eunha. Akan lebih mudah dan cepat bila dia ikut dalam misi itu. Jimin memandang taehyung untuk meminta persetujuannya. Tapi taehyung nampak tidak setuju dengan cara berfikir jimin. Misi ini cukup berbahaya, mengajak wanita hanya akan memperlambat gerak, apalagi kemampuan wanita itu belum teruji.

"Maaf eunha, kau tetap di markas. Aku akan menghubungimu ketika aku menemukan kode lanjutan" jimin dengan tegas memutuskan. Hal itu membuat eunha tak berani untuk kembali menyanggah.

Jimin dan taehyung mempersiapkan perlengkapannya. Sinb menghampiri jimin. Dia nampak seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia ragu untuk mengungkapkannya. Jimin yang tidak menyadari kehadiran sinb nampak terus sibuk dengan persiapannya. Sinb tanpa sengaja menjatuhkan beberapa biji peluru yang jimin siapkan di meja kamarnya.

"Taehyung a, kau kah itu? Sebelum berangkat, pastikan sinb tidak mengikuti kita. Anak itu terkadang suka semaunya" perintah jimin tanpa menoleh ke belakang.

[editing] Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang