"Sial" maki hoseok saat tidak mendapatkan kotak yang dia inginkan. Rumah lamanya benar-benar dibuat puing-puing oleh namjoon. Tidak ada hal yang bersisa. Adapun sisa, bukan sesuatu yang penting. "Jimin-a, kau menemukan sesuatu?" Tanya hoseok pada rekan pencari harta karunnya.
"Tidak hyung." Jawab jimin lemah. Sejak dia melakukan pencarian dulu, jimin memang tidak pernah mengingat bahwa ada kotak yang ditunjukkan eunha di puing- puing bangunan. Tapi jimin ingin memastikan sekali lagi di pencarian kali ini. Namun, nasib belum berpihak pada mereka. Jimin dan hoseok tetap tidak menemukan apapun.
"Kita coba pikirkan cara lain di rumah. Mari kita pulang" kata hoseok.
Sesampainya di rumah, betapa terkejutnya hoseok dan jimin saat mendapati rumah dalam keadaan kosong. Kalung yang menjadi sumber utama pencarian mereka tadi pun ikut raib. Tapi tidak ada tanda-tanda kekerasan yang tampak di segala penjuru rumah.
"Mungkin eunha dan sinb pergi ke markas dan mencoba kodenya di markas. Perlengkapan eunha ada di markas." Kata jimin mencoba menenangkan hoseok. Hoseok sangat panik saat mendapati eunha hilang untuk kedua kalinya.
"Sepertinya aku perlu mengikatnya agar tidak kemana-mana saat aku pergi" canda hoseok. Hoseok merasa adiknya yang satu itu, tidak ada puasnya membuatnya khawatir.
"Baiklah hyung, aku pulang ke markas dulu. Kita akan bicarakan lagi langkah selanjutnya besok. Kurasa hari ini cukup. Badanku sudah sakit semua" pamit jimin.
"Terima kasih jimin. Suruh eunha cepat pulang. Segera kabari aku jika ada apa-apa" kata hoseok sambil mengantar jimin keluar rumah untuk kembali ke markasnya.
Sesampainya di markas, jimin dikejutkan dengan kondisi markas yang berantakan. Banyak berkas-berkas yang tersebar di lantai.
"Taehyung, sinb, eunha, kalian dimana?" Panggil jimin. Tapi tidak ada balasan. Jimin mencoba masuk ke ruang kerja. Perhatian jimin teralihkan ke meja dengan gunungan berkas di atasnya. Awalnya jimin tidak menyadari ada orang di balik gunungan itu. Tapi saat semakin dekat, ternyata ada taehyung tenggelam di dalam tumpukan berkas itu. Taehyung nampak tertidur dengan pulasnya, hingga tanpa ia sadari, sebuah pulau terbentuk di salah satu berkas yang dia tindih untuk tidur.
"Iyuuuh" kata jimin jijik saat melihat pulau buatan taehyung di salah satu berkasnya. "Hey tukang tidur, Bangun" Lanjut jimin sambil mencoba membangunkan taehyung.
Taehyung dengan ogah-ogahan membuka matanya dan melihat ke arah sahabatnya itu. Sudah semalaman berlalu dia tidak tidur hanya itu mencari informasi penting tentang namjoon. Beruntung dia mendapat hasil setelah usahanya yang luar biasa ini. "Jimin-a, aku punya informasi yang menarik" kata taehyung dengan kondisi setengah sadar dan setengah tidur.
"Apa itu?" Tanya jimin.
Tidak ada balasan dari taehyung. Awalnya jimin kira taehyung sedang berfikir, jadi dia hanya menunggu sampai taehyung mengatakan apa informasi yang berhasil ia dapatkan. Namun, sikap taehyung aneh. Dia diam saja dalam posisinya. Dengan kepala merunduk. Jimin mulai curiga kalau taehyung kembali tidur dalam kondisi duduk. Jimin pun kesal dan mengambil beberapa lembar berkas di dekatnya dan memukulkannya ke kepala taehyung. "Oi!!" Jimin kembali membangunkan taehyung. "Aku menunggumu" lanjut jimin.
"Oh iya informasi.." kata taehyung saat terbangun. Dia berusaha membuka kembali matanya dan mulai mencari serpihan informasi yang berhasil ia temukan tadi. Tiba-tiba dia terdiam. Ternyata dia lupa dimana dia menaruh dokumen itu. Tumpukan dokumen begitu banyak. Dan informasi yang ia dapatkan adalah selembar foto usang masa lalu namjoon diantara tumpukan itu. Taehyung mulai panik dan mencari foto itu di tumpukan berkasnya. Jimin melihat pemandangan taehyung seperti itu, hanya bisa menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[editing] Untold Story
Fanfiction"Kupikir kau bisa ku percaya" kekecewaan mendalam membuat Jungkook meneteskan air matanya sambil menatap tajam Eunha yang berdiri di depannya terpaku. Sebuah kisah tentang 3 pria dan 2 wanita yang penuh dengan rahasia. Jimin, Taehyung, Jungkook, Eu...