Fuck Fake

970 54 5
                                    

"Maureeennnn!!" sapa gue dengan suara khas gue. Kata Mauren—sebenarnya bukan hanya Mauren—suara gue cempreng. Ah masa sih? Kayaknya nggak deh. Biasa saja.

"Apa, Ren?" sahut Mauren. Hihi, lucu ya. Kayak lagi ngobrol sama diri sendiri. Habisnya, tiga huruf akhir di nama gue sama dia samaan, Ren.

"Ah gitu lo ya soms," ujar gue pura-pura ngambek. Tapi memang benar, Mauren dan Daren rasanya semakin 'berjarak' dari gue. Mungkin ini faktor mereka berdua kasmaran.

2 tahun friendzone, man.

Tapi menurut gue, mereka berdua pasti jadian diam-diam. Gak mungkin gak jadian. Gue sahabatan sama mereka udah 3 tahun, gue gak mungkin gak hafal dengan tabiat mereka berdua.

"Ahaha, bercanda."

Tiba-tiba sesuatu terasa seperti menghimpit tubuh gue. Membuat dada gue sesak. Kebiasaan gue apabila rasa takut gue mulai muncul. Rasanya ada sesuatu yang menjalar ke sekujur tubuh gue. Semacam perasaan yang menyetrum dan membuat darah gue berdesir.

Perasaan gak enak.

"Ah lo mah, kita berdua terakhir kali telponan 2 bulan lalu, lho," ujar gue sambil manyun. Meski Mauren gak bakal melihatnya.

"Hehe, iya maaf. Gue sibuk. Gue matiin ya?"

Padahal gue baru mau curhat tentang Daniaal. Gila. Mauren berubah. Gue gak tahu alasannya. "Kok gitu sih, Mauuuuu, gue kaaaangeen," kata gue disusul suara kekehan gue.

Gue lumayan hebat menyembunyikan perasaan gue. Baik melalui suara maupun ekspresi.

Tuuut.... Tuut...

Holy shit! Dia langsung matiin secara sepihak. Tanpa salam atau kata-kata lagi sama sekali! Ada apa dengan Mauren? Apa jangan-jangan dia lagi ada masalah dan gak mau gue ikut terbebani sama masalah dia?

Gue harus ke rumahnya sekarang.

Tapi... dari suaranya, dia terdengar baik-baik saja.

Gue tahu betul Mauren kayak gimana. Jadi... yah, mari berpikir positif, dia pasti baik-baik saja. So, gue membatalkan niat gue untuk ke rumah dia.

Gue memutuskan untuk menenangkan diri gue yang tadi merasa takut, kaget dan kesal dalam waktu bersamaan dengan cara membaca novel. Gue suka baca novel—di wattpad, hehehe.

Pertama, gue suka baca novel-novel yang ada di wattpad karena di sini ada banyak penulis-penulis dengan karya yang nggak kalah bagus dan bermutunya bila disandingkann dengan penulis-penulis lain yang karyanya sudah terbit.

Kedua, dengan gue baca novel-novel di wattpad, bisa menghemat pengeluaran gue, secara gitu ya, gue anak sekolahan yang pastinya kepengin menghemat pengeluaran. Pengecualian untuk kalo misalnya ada novel dari wattpad yang gue suka banget itu terbit. Gue wajib punya novel itu, dan gue gak akan mikir dua kali untuk beli novel itu. Contohnya kayak novel-novelnya kak wulan (lho, gue curcol). Sekian.

Yah, daku mah apa atuh, bukan anak Snapchat. Bukan anak Path. Bukan anak Ask.fm. Bukan anak Facebook. Bukan anak Twitter. Bukan anak BBM. Bukan anak gaul.

Gue cuma anak wattpad yang punya hobby untuk baca karya-karya banyak penulis di sini. By the way, kita sesama user wattpad, kalo ada yang mau ngobrol sama gue, silahkan langsung chat authornya aja. Nanti gue yang bales. Muehehe.

Oh, atau ada yang mau rekomendasiin ceritanya untuk gue baca? Boleh! Kebetulan gue suka banget baca, bisa menambah wawasan dan skill gue kalo misalnya pas nulis. Mantab.

Tapi akhir-akhir ini gue lagi suka baca karya-karyanya kak Wulan, Billa dan kak Sashi. Waduh, gue jadi curcol gak jelas gini ya. Maaf, maaf.

Rrrrrt. Rrrrrt.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang