Part9

4.7K 230 12
                                    

"Tugas kantor yang membuatku sangat penat dan juga membuatku diharuskan pulang larut ah sial" umpat Zidan dengan tatanan diri yang sudah tak karuan,saat zidan berjalan menyusuri lorong hotel ia mendapati sesosok gadis mungil berjalan tertatih Zidan terus memperhatikan gerak gerik gadis tersebut hingga akhirnya Zidan berlari mengejar gadis tersebut mana kala dirinya terlihat ingin terjatuh kelantai,untung Zidan sigap hingga tubuhnya yang indah tak jadi menempel pada lantai tapi malah jatuh kepelukkan pangeran tanpa kuda,Zidan bingung harus membawa gadis ini kemana dan dengan perasaan yang berkecamuk Zidan membawa tubuh gadis tersebut ke kamarnya,gadis tersebut adalah Prilly.

Setelah sampai dikamar Zidan merebahkan tubuh mungil Prilly di atas kasur dan langsung menyelimutinya,sepertinya Prilly sakit karna bibirnya pucat dan badanya sedikit panas,malang sekali nasib gadis ini.

Malam semakin larut zidan mulai mengantuk jadi ia memutuskan untuk tidur saja disofa,hingga akhirnya ia benar-benar terbawa oleh mimpinya sendiri.

Pagi menjelang Prilly mulai terusik dengan sinar matahari yang kian terang seakan mengoyak matanya,dengan malas ia membuka mata,alangkah terkejutnya saat mengetahui dirinya bukan berada dikamarnya,tapi berada disebuah kamar dengan OH TUHAN seorang LAKI-LAKI?tapi itu bukan daddynya,siapa dia?benak prilly bertanya,memory otaknya berputar,tapi yang ia ingat hanya sebatas pandanganya kian gelap saat sudah berada di depan pintu,Prilly takut,ia takut jika pria ini berbuat macam-macam,Prilly kian gelisah hingga mengusik tidur Zidan karna bunyi dari kasur yang bergoyang kian keras,saat Zidan membuka matanya sempurna ia mendapati Prilly memandanganya dengan tatapan mengintimidasi,Zidan sudah tau hal apa yang akan ditanyakan oleh Prilly dan tanpa disuruh menjelaskan Zidan langsung menjelaskanya sendiri "Semalam kau pingsan makanya aku bawa kesini,tenang aku ga ngapa-ngapain kamu masih lengkap berpakaian kan" ucap Zidan,Prilly hanya merona malu karna Zidan bisa membaca arah pikiran Prilly,"makasih sudah menolongku,maaf merepotkan,kalo gitu aku ingin kembali kekamar dulu,pasti Dev panik mencariku,sekali lagi terimakasih" ucap Prilly memberikan senyuman kepada Zidan,"sebentar yang kamu maksud Dev apa nama panjangnya DevikaMaureen?" tanya Zidan hati-hati,"iya itu namanya,dari mana kau tahu?" tanya Prilly dengan tatapan yang membingungkan,"kau bersama dia?boleh antar aku bertemu dengan dia?ada hal yang ingin aku bicarakan" ujar Zidan seperti memohon,Prilly pun mengizinkannya dan langsung bergegas keluar kamar diikuti oleh Zidan.

Sampainya di depan kamar Prilly mengetuk pintu berulang kali tapi tak ada sahuttan hingga akhirnya pintu terbuka pada ketukkan kesekian kalinya,"ahh kau lama sekali Dev,oh ya ada yang ingin bertemu denganmu,mari masuk" ajak Prilly pada Zidan,seketika muka Dev memucat,tubuhnya tegang,Prilly tak sadar akan perubahan Dev tersebut,ia menganggap itu Dev kesemsem padahal Dev takut,hadeh si Prilly.

"mau apa kau kemari,cepat pergi aku tak ingin melihat mukamu lagi di depan mataku,pergi kau Zidan" sentak Dev dengan kuat,membuat Prilly terlonjak diatas kasurnya,ia hanya bisa melongo saat tangan mulus Dev mendarat tepat di pipi Zidan."Dev dengarkan aku,aku tau aku salah tapi please kamu ngerttiin posisi aku saat itu,aku keindo untuk nyari kamu untuk membangun rumah tangga kita" ucap Zidan,Prilly kian terkaget ia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi,"sudahlah aku tak butuh itu aku muak dengan semuanya,lebih baik kau pergi keparat aku tak ingin melihat dirimu lagi di hadapanku,cepat pergi Zidan" sergah Dev namun tak dihiraukan oleh Zidan ia malah memeluk Dev dengan sangat erat seakan tak ingin dipisahkan,namun Dev memukuli Zidan dengan kuat sangat amat kuat tapi Zidan tetap diposisi sama hingga akhirnya Dev mulai tenang dan mulai membalas pelukan Zidan,namun air matanya mengalir deras sangat deras,seakan mencurahkan semua bebannya selama ini pada air mata tersebut,sedangkan Prilly yang tahu apa-apa hanya diam seribu bahasa mencerna setiap kata yang Dev&Zidan lontarkan.

"maafkan aku Dev,sungguh aku sangat mencintaimu,aku tak ingin kehilanganmu lagi,kembali padaku Dev dan kumohon kita mulai semua dari awal" ucap Zidan dengan suara paraunya karna Zidan juga menangis,namun sewajarnya lelaki menangis,"aku juga sangat mencintaimu,tapi aku kecewa dengan sikapmu sungguh" ucap Dev dengan isak tangis yang mulai mereda,"kumohon Dev maafkan aku yang membuatmu kecewa,aku tak pernah berniat seperti itu tapi takdir Dev" ucap Zidan dengan suara yang mulai menormal.

Prilly yang jengah pun akhirnya menggebrak nakas disamping kasur,"sebenarnya kalian ada apa?dan kenal dimana?" ucapnya sebal,"dia pria yang....."

Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang