Suasana langit yang cerah sangat berbanding terbalik dengan suasana di dalam mobil Ray. Tidak ada satupun yang mau memulai pembicaraan. Bahkan Kim hanya duduk diam memandang keluar kaca mobil. Pikirannya sedang bercabang saat ini. Di satu sisi dia sudah berjanji pada Rima untuk merayakan ulang tahunnya dan di sisi yang lain dia juga sudah berjanji pada Ray untuk mengabulkan permintaannya. Kim tidak ingin mengingkari janjinya pada Rima ataupun Ray. Rima adalah seseorang yang sangat penting bagi Kim, hanya dialah yang sangat mengerti Kim. Tetapi Ray memaksanya untuk menepati janji. Sulit, pilihan yang sulit.
_Kim_
" Haahh,"
Entah sudah berapa kali aku menghela napas. Pemandangan indah di sepanjang jalan terlihat suram di mataku. Satu sifat buruk Ray yang baru kuketahui adalah pemaksa, sangat sangat pemaksa. Menyebalkan.
Aku telah berusaha untuk menolak keinginan Ray dengan tetap tidak menaikkan kakiku dengan tujuan untuk mengganjal pintu mobil agar tidak bisa tertutup. Tetapi Ray menarik paksa lalu menghempaskan kakiku dengan sangat kuat dan usahaku pun gagal total. Akupun bertambah kesal padanya, penyebabnya adalah Ray dengan sengaja mengunci semua pintu mobil. Astaga, kenapa harus di kunci segala sih!.
Rima sudah lima kali meneleponku dan aku tidak tahu harus berkata apa padanya. Jika aku mengatakan sedang bersama Ray dan akan membatalkan acara perayaan ulang tahunnya, pasti Rima akan marah dan pasti kecewa berat padaku. Mungkin aku harus berbohong kali ini. Ya harus.
Huuh, pendek banget. Nyicil dikit dulu.
Buat pernah baca atau mampir, Please tinggalkan pesan, kesan, komentar, kritik atau apapun itu, saya bakalan terima semuanya.
Thanks for read my abal-abal story. 😁😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Takkan Selamanya
RomanceDia. Seseorang yang sangat ingin ku temui. Aku merindukannya. Sangat. Tapi segalanya telah berubah. Dia. Aku tak bisa mengenalinya, bahkan dia telah melupakanku.