Prolog

231 12 5
                                    

"Iih kamu jail banget sih"

Gadis itu memberengut menatap lawan bicaranya.

"Biarin"

"Eh tapi jangan kapok loh yaa" tambah lelaki itu sambil kembali mencubit pipi gadisnya untuk kali kedua.

Ya, dia bahkan tak percaya ini.

Tak percaya bahwa yang sedang duduk dihadapannya adalah gadisnya.

Tanpa sadar memory-nya memutar kembali kilasan-kilasan lama yang sukar dilupakan.

"Hai hai halo halo halo hai" Gadis itu kembali melambaikan tangan didepan wajah lelakinya.

Berusaha mengembalikan kesadaran cowo itu kembali kepadanya.

"Eh.Maaf ya aku melamun"

Akhirnya.

"Kan...aku dicuekin lagi kaan.Emang ya lamunan kamu tuh lebih cantik dari aku kayaknya" Gadis itu kembali mencibikkan bibirnya guna memberi tahu sang lawan bicara bahwa dia tambah kesal.

"Lah orang sama aja"

"Hah?" Gadis itu merubah raut wajahnya jadi bingung secara refleks

"iya kamu sama lamunan aku tuh sama aja"

"Loh jadi aku disamain sama lamunan gitu?" Cewe itu melongo tak percaya

"Orang aku nge-lamunin kamu kok jadi apa bedanya" tanggap lelaki itu cuek.

Dia tak sadar bahwa sepersekian detik setelah kalimat itu keluar, gadisnya menunduk. Menyembunyikan semburat merah yang muncul di kedua pipinya.

Hening selama beberapa saat hingga lelaki itu mulai memainkan ujung rambut gadisnya dalam diam.

Sementara sang empunya rambut hanya diam memerhatikan.

"Hidup tuh lucu ya" lelaki itu akhirnya angkat bicara

Lawan bicaranya mengernyit tanda bingung.

"Aku gak pernah nyangka loh kita bakal kayak gini"

"Kayak gini?"

"Iya maksudnya aku,kamu jadi gini"

"Gini?"

"Iya, jadi kita"

××××××××××××××××××××××××××××××××

Ditunggu vote and commentnya yaa hehe ;)

BlueWhere stories live. Discover now