"Halo La"
"Hai Rin"
Sherin.Hari ini tiba-tiba cewe itu mengajak Nala bertemu.
Sherin adalah sahabat Nala setelah Alya.Sherin pernah bilang dia mungkin tidak bisa selalu ada seperti Alya,karena mereka beda kelas.
Tapi Sherin bilang dia akan tetap menjadi sahabat Nala dalam kondisi apapun.
"Gimana La,sama Darel? Kalian udah jadian ya?" Sherin membuka pembicaraan sambil menyengir.
"Hah? Hahaha engga kok engga" Nala mengelak sambil tertawa untuk menutupi rona merah di wajahnya.
"Gosip darimana Rin?" Tanyanya setelah selesai tertawa
"Satu sekolah tahu kali La,siapa sih yang gak tahu kalo lo sama Darel kayak orang pacaran"
Nala hanya tersenyum simpul menanggapinya.
"Lo gimana Rin?"
"Apanya?" Sherin mengangkat sebelah alisnya tanda tak mengerti
"Sama temen-temen baru lo,di kelas baru?" Tanya Nala lebih detail dengan nada sarkastik
"La gue minta maaf ya jarang bareng sama lo sama Alya lagi" Sherin tertunduk
Dia tahu,Nala sedang menyindirnya
"La,kalo lo butuh gue,bilang aja La,gue bakal selalu jadi sahabat setia lo,ok?"
"Ok" jawab Nala akhirnya sambil sedikit mendegus
Selalu begini.
Jika topik itu diangkat kembali,Sherin pasti menjawab dengan kalimat itu,selalu kalimat itu.
Tapi Nala selalu berusaha mengerti Sherin.Mungkin cewe itu memang sibuk.
Hening sesaat sebelum akhirnya Nala angkat bicara.
"Gue minta maaf udah nanya begitu.Gue ga seharusnya nanya kayak tadi" Nala tertunduk
Dia tahu,Sherin bebas bergaul dengan siapapun dan dia tak berhak menghalangi.Lagi pula bukankah Sherin bilang dia akan ada jika Nala membutuhkannya? Jadi masalahnya ada di mana?
"Gue ngerti kok.You miss me 'that' much huh?" Tanya Sherin bercanda sambil menaik turunkan alisnya.
Mereka kemudian tertawa bersama
"Jadi kita masih sahabat?" Nala mengacungkan jari kelingkingnya di depan Sherin
"Sahabat!" Sherin balas menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Nala
"Kapan-kapan ajak Alya doong" Sherin kemudian meninju lengan Nala pelan
"Iya ya kurang Alya" Balas Nala sambil tersenyum
Akhirnya masalahnya dengan Sherin,selesai sudah.
××××××××××××××××××××××××××××××××
Ditunggu vote and commentnya ya! ;)
YOU ARE READING
Blue
Teen FictionKetika hal yang menjadi sumber kebahagian merupakan suatu kepalsuan. Ketika hal yang menjadi suatu alasan untuk membenci merupakan sebuah kepalsuan Dan ketika hal yang benar dan salah tak lagi dapat dibedakan Dunianya semu tanpa arah,bagaikan...
