"Demiapa lo jadian sama Darel?!?!" Alya memekik tertahan sambil melompat-lompat layaknya orang memenangkan lotre.
Nala hanya mengangguk dan tersenyum tipis menanggapinya.
"Pokoknya pjjj gue minta pj"
"Minta ke cowo gue laaah"
"Waaah ganti nih dari 'Darel' jadi 'cowo gue'?" Alya menaik turunkan alisnya
Nala tertunduk menyembunyikan rona merah yang mulai muncul ke pipinya.
"Yailaah dulu aja katanya ga suka Darel,sekarang digodain pake nama dia dikit aja merah,gimana sih lo"
Alya tersenyum penuh arti."Yauda sih" Nala menyahut
"Woyy La,dicariin Darel tuuh" Miki berteriak dari ambang pintu kelas.
Nala segera beranjak berdiri dari kusinya dan hendakk berjalan menghampiri tapi tangan Alya mencegat pergelangan tangannya.
"Apalagi sih Al?" Nala bertanya malas.
"Goodluck" Alya mengedipkan satu matanya.
"Iya Iyaa" jawab Nala malas
Saat sudah sampai di ambang pintu,Nala celingak-celinguk mencari Darel sebelum akhirnya menemukan cowo itu.
Di sana dengan Bara yang terlihat sedang menyodorkan sepuntung rokok ke arahnya
Darel terlihat menolak dan celingukan mencari dirinya hingga mata mereka bertemu
Dia segera berjalan cepat menuju Nala kemudian menyapa cewe itu.
"Hei"
"Hei"
"Itu tadi Bara...?" Nala sedang mencari kata-kata yang pas untuk melanjutkan pertanyaannya
"Ah ya dia nawarin tapi kan aku ga ngerokok"
"Ooh" Nala hanya ber-ooh ria karena bingung harus menjawab apa
"Besok nonton yuk,kamu bisa ga?"
"Hmm nanti ku kabarin lagi deh ya"
"Okaay" Darel menjawab pasrah
××××××××××××××××××××××××××××××××
Ditunggu vote dan commentnya ;)

YOU ARE READING
Blue
Teen FictionKetika hal yang menjadi sumber kebahagian merupakan suatu kepalsuan. Ketika hal yang menjadi suatu alasan untuk membenci merupakan sebuah kepalsuan Dan ketika hal yang benar dan salah tak lagi dapat dibedakan Dunianya semu tanpa arah,bagaikan...