Semakin hari Nala dan Darel semakin dekat,mulai dari bicara lewat pesan singkat,sampai bicara di sekolah sering dilakukan keduanya.
Mereka memang kadang seperti orang pacaran jika sedang berduaan di sekolah,pasalnya kalau sudah begitu situasi di sekitar mereka seperti terabaikan.
"Halo La,Hari ini jadi kan temenin gue ngafe?"
"Iya jadi"
"Ok gue tunggu di depan gerbang ya"
"Ok"
Klik
Sambungan telfon ditutup sepihak oleh Nala.
"Jadi nge-date nya?" Alya menaik turunkan alisnya sambil tertawa kecil
Nala hanya mendegus kemudian menjawab seperti biasa 'gue-gak-nge-date-Al' Dan Alya hanya tersenyum tidak percaya.
***
"Gimana La sekolah?"
"Hahaha pertanyaan lo tuh lawak apa gimana sih?" Nala tertawa karena pertanyaan Darel memang terdengar aneh di telinganya
"Serius"
"Gue juga serius.Pertanyaan lo kayak pertanyaan mama" Jawab Nala jujur
Hening selama beberapa saat hingga Nala angkat bicara "gue baik.sekolah baik"
"Jadi sebenernya yang mau lo omongin itu apa?" Tanya Nala akhirnya,dia kadang tidak suka orang yang berbasa-basi
"Ok gue mau ngomong serius"
Darel membetulkan posisi duduknya
"Ok apa" Nala ikut membetulkan posisi duduknya,masih dengan senyum jenakan bertengger manis di bibirnya.
"Kita udah temenan lama" Darel berhenti kemudian berdehem sebentar
"Iya..?" Dan Nala terdengar bingung dengan kata-kata Darel
"Dan gue rasa gue anggep lo lebih dari temen gue La"
"Hah?"
"Jadi,mau ga,lo..."
Nala diam mematung,sepertinya dia sadar apa yang akan terjadi selanjutnya.
"....jadi pacar gue?"
××××××××××××××××××××××××××××××××
Ditunggu vote dan commentnya ;)

YOU ARE READING
Blue
Teen FictionKetika hal yang menjadi sumber kebahagian merupakan suatu kepalsuan. Ketika hal yang menjadi suatu alasan untuk membenci merupakan sebuah kepalsuan Dan ketika hal yang benar dan salah tak lagi dapat dibedakan Dunianya semu tanpa arah,bagaikan...