"Kamu mau makan apa?" Tanya Darel sambil membolak balik menu.
Sepertinya ia memang tidak memiliki ide untuk menentukan.
"Aku pesen sirloin steak sama jus stawberry aja"
"Sip aku samain" ucap Darel menyerah
Darel mulai mengangkat tangannya memanggil pelayan sebelum menyebutkan pesanan.Setelah semua di catat,pelayan itu pergi.
"Kamu tau ga?"
"Apa?" Tanya Nala penasaran
"Aku jarang makan di restaurant khusus steak kayak gini" Darel memandangi sekeliling restaurant.
"Seriously?!" Nala bertanya lagi dengan nada tidak percaya
Darel hanya memberikan anggukannya
"Kamu ga terlalu suka steak apa gimana deh?"
"Suka,cuma kadang aku ga suka kalo lagi susah banget dipotongnya" jawab Darel dengan wajah jengkel plus malu yang asli bikin Nala bengong.
Sebenernya,ketimbang ekspresi Darel yang lucu banget,Nala lebih ketawa karena alesan Darel.
Yang bener aja? HAHAHA
Alasan Darel persis alasan anak sekolah dasar yang baru pernah pertama kali makan steak.
Dagingnya alot.Susah motongnya.
Nala hanya tertawa merespon alasan Darel itu.
Darel tersenyum simpul.
Tak sulit membuat Nala tertawa. Pikirnya
Kemudian suasana semakin seru karena Darel yang bercerita tentang masa sekolah menengahnya yang ia isi dengan tingkah bandelnya dulu
Nala menyimak dengan serius,sekali kali menimpali kemudian mereka tertawa bersama.
Awal yang baik. Pikir Nala
Dalam hati keduanya berdoa agar dapat selalu seperti saat ini.
Pesanan mereka pun datang. Setelah selesai dengan makanan masing-masing, mereka menuju Time Zone.
Itu loh,daerah permainan anak yang isinya full mesin permainan dan hanya dibatasi jalan-jalan untuk melaluinya dan kursi-kursi untuk duduk.
Darel membeli dan mengisi kartu sebelum Nala mulai menarik tangannya ke sana ke mari seperti anak kecil.
Setelah puas bermain,mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar di kursi-kursi yang berada di beberapa sudut.
"Abis ini foto box yuk"
"Ayuk" Jawab Nala cepat sambil mengagguk
"Tapi istirahat dulu ya Rel"
"Nih kamu mau minum ga?" Nala menyodorkan air mineral ke hadapan pacarnya
"Makasih" Sahut Darel kemudian mulai meneguknya
Photo box memang bukan ide yang buruk
Pada awalnya mereka memang sama-sama canggung,namun kemudian mereka benar-benar memasang tampang unik mereka masing-masing
Hasilnya pun sangat bagus.Nala ataupun Darel tidak dapat menyangkalnya
Mereka tidak berusaha membuat hubungan mereka terlihat goals tapi dengan apa adanya malah membuat foto-foto tersebut makin menarik.
"Mau siapa yang simpen?" Tanya Darel setelah mereka selesai mengambil foto-foto mereka
"Berdua aja yaa,nanti di potong-potong" usul Nala pada akhirnya.
"Oke"
"Eh kamunya jelek deh di sini" DArel berkata tiba-tiba sambil menyentuh salah satu foto
"Hehhhh kamu bilang apa??" Tanya Nala tidak terima sambil melotot
"Kamu juga aneh deh di sini Rel" balas Nala tak mau kalah sambil menunjuk foto lainnya
Setelah itu mereka saling melempar ejekan yang diakhiri tertawa bersama.
Mulai detik ini,harus Nala akui, menjadi pacar Darel bukan ide yang buruk. Meskipun awalnya dia benar-benar ragu dengan keputusannya menerima Darel
××××××××××××××××××××××××××××××××
Ditunggu vote dan commentnya ;)

YOU ARE READING
Blue
Teen FictionKetika hal yang menjadi sumber kebahagian merupakan suatu kepalsuan. Ketika hal yang menjadi suatu alasan untuk membenci merupakan sebuah kepalsuan Dan ketika hal yang benar dan salah tak lagi dapat dibedakan Dunianya semu tanpa arah,bagaikan...