8

66 5 0
                                    

Sudah tiga bulan Nala dan Darel menjadi sepasang kekasih.Mereka tampak serasi satu sama lain.

Tampak selalu bersama setiap saat perlahan membuat Nala membuka mata lebih lebar lagi tentang cowoknya itu

Nala sadar,belakangan Darel jadi lebih pendiam,entah apa yang dipikirkannya.

"Relll?" Nala melambai-lambaikan tangan di depan wajah Darel

Darel mengerjap 2 kali dari lamunannya

"Ngelamun lagi kamu.Mikirin apa sih?" Tanya Nala khawatir

Bagaimana tidak.Sudah seminggu ini Darel sering sekali melamun.Entah apa yang dilamunkan cowok itu

"Maaf" ucap Darel lirih kali ini dengan nada menyesal

"Kamu tuh sebenernya kenapa sih?"

"Gak kenapa-kenapa kok.Cuma capek ajaa"

"Capek ngapain? Perasaan seminggu ini kamu ga ngapa-ngapain deh. Futsal juga engga"

Nala mengeluarkan seluruh hal yang sedang berkeliaran di pikirannya sambil berusaha mengingat apa yang membuat Darel begini.

***

Darel duduk termenung di taman belakang sekolahnya.

Jujur saja dia bingung apa yang sedang dia pikirkan.Semua hidupnya seolah berjalan lambat dan hambar.

Bahkan ketika Nala sedang bersamanya,menemaninya ataupun menghiburnya dengan memberikan lelucon ala Nala,Darel tetap tidak dapat benar-benar tertawa.

Aneh

Pikirnya

"Aw"

Pekikan melengking seorang gadis berhasil membangunkan Darel dari lamunannya dan refleks mengangkat kepalanya yang semula tertunduk.

Alya.

Gadis itu berdiri tak jauh darinya sambil memegangi jidatnya.

Darel berdiri

"Kenapa lu Al?"

"Duuuu ishhh pohon pembawa sial nih! Kalo jidat gua kenapa-kenapa gimana cobaaa"

Alya masih mengeluarkan sumpah serapah pada pohon di depannya yang jelas-jelas tidak bisa membalas ucapannya

"Al" panggilnya lebih keras

"Eh Rel!! Haloo" Alya melambaikan tangannya seperti anak kecil,melupakan sejenak rasa sakit yang menyerang jidatnya

Sepertinya gadis itu baru saja kejedot pohon.

"Kejedot Al?" Tanya Darel kemudian tertawa.

"Sialan lu ah.Orang kesakitan diketawain" sahutnya pelan

"Ya ya ya sorry deh sorry"

Mereka duduk di bangku taman bersebelahan.

"Gimana lu sama Nala?" Tanya Alya sambil menaik turunkan alisnya

Lucu

Yang bener aja

Padahal abis kejedot,tapi sempet-sempetnya godain orang

Darel menggeleng pelan

"Wahhh! Kok geleng lu?! Gak baik gitu maksudnya?" Air muka Alya berubah panik dan tengang

"Hahahah kagaak. Gua mikir ajaa,lu tuh ya, abis kejedot,masih sakit, teteeep aja bisa godain orang"

Darel tertawa kecil

"Oooh kirain ada masalah"

"Engga kok.Makasih ya.Berkat lu niih, gua bisa jadi ama Nala"

"Engga laa,itu mah ya karena lu berduanya emang saling suka" tanggap Alya santai

"Gimana kalo buat ngerayainnya lu gua traktir deh di cafe deket sekolaahh" usul Darel tiba-tiba

"Wah seriusaaan? Mayan tuu, ajak Nala sekalian laah" jawab Alya

"Siapp"

Kemudian hanya diisi canda gurau mereka yang membuat tawa mereka sontak berderai

××××××××××××××××××××××××××××××××

Ditunggu vote dan commentnya ;)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BlueWhere stories live. Discover now