Ayana mengecek ponselnya ada 25 panggilan tak terjawab, 10 notif Line-nya, 5 dari notif e-mail-nya dan semua itu dari Azka. Ayana mengerang frustasi di sendokannya ice cream coklat ke dalam mulutnya dan di gigitnya dengan rakus coklat batangan yang ada di tangan sebelah kirinya beginilah Ayana kalau lagi badmood apa saja akan ia lahap.Pintu kamarnya terbuka dan munculah kakaknya, Radith.
"Aje gilee.. mantap jiwa! Tangan kanan megang sendok ice cream tangan kiri megang coklat, melar kamu nanti Aya." Ujar Radith dengan wajah yang shock melihat adiknya. Radith berjalan mendekati Ayana dan duduk di sampingnya.
"Apaansih mas!"
"Lagi PMS dek?"
Ayana menggeleng.
"Badmood?"
Ayana mengangguk.
Radith menganggukan kepalanya lantas ia merebahkan dirinya di kasur milik Ayana.
"Mas.."
"hmm"
"Dia datang."
Radith kembali duduk di lihatnya wajah Ayana yang nampak tidak semangat air wajahnya sendu di peluknya Ayana adik satu - satunya.
"Azka yah Ay?"
Ayana mengangguk, Ayana menenggelamkan wajahnya di dada Radith, ia terbayang kejadian 5 tahun yang lalu dimana Azka meninggalkannya.
-flasback on-
"Azka.. please, kenapa harus gini sih?" Ujar Ayana dengan isak tangisnya.
Azka mengelus kepala Ayana dengan lembut sebenarnya ia tak rela harus berpisah dengan kekasihnya tapi harus bagaimana lagi, ini permintaan papanya.
"Aya.. percaya sama aku."Mata Ayana berubah jadi tajam. "Tapi kenapa harus putus?! Kenapa Azka? Kitakan bisa LDR-an." Jerit Ayana kesal sambil menarik jeket Azka.
"Aya aku gak bisa LDR-an itu malah jadi nyiksa aku, kita pasti bakal ke siksa." Azka mengerang frustasi.
"Siapa bilang Azka? Kita belum ngecoba-nya, kamu terlalu takut." Dada Ayana naik turun menahan Amarah air matanya turun dengan derasnya membasahi pipi hingga kelehernya.
"Kita pasti gak bisa ngelewatin itu Ayana.. ayolah Aya percaya ini demi kebaikan kita."
Kepala Ayana menunduk ia tersenyum, miris. "Oke.. kalau itu mau kamu, kita putus Azka tapi, jangan salahkan aku kalau ada laki - laki lain mendekatiku atau mungkin menikahiku."
Azka menggeleng. "Tidak, selamanya kamu yang akan jadi miliku, bukan orang lain." Ujar Azka dengan tatapan tajam, rahang yang mengeras.
Ayana kembali tersenyum. "Kamu, egois Azka."
-flasback off-
"Mas.. aku gak mau ketemu dia." Ujar Ayana di dalam pelukan Radith.
Radith mengangguk ia tau betapa sakit hatinya Ayana waktu ditinggal Azka ke Jerman.
"Mas bakal ngelindungi kamu lagi pula kamu ada Reynand calon suami kamu Aya.."Yah.. Reynand dan Alex sudah menemui Radith dan Ningsih, ibu Ayana. Dan Radith sangat menerima Reynand menjadi suami Ayana apalagi Ningsih ia sangat senang anaknya di lamar oleh orang yang akhlak budinya baik di tambah kelucuan Alex, lengkaplah sudah.
"Tapi Aya takut, gak tau kenapa mas." Ayana mengeratkan pelukannya.
"Sssttt.. sudah jangan dipikirin Ay, sekarang kamu tidur tenangin pikiran kamu atau mau mas temenin tidurnya?" Tanya Radith.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
Romance'Duren'.. Duda Keren. Begitulah sebutan untuknya. Ayana Anindhiya Lituhayu tidak bisa membayangkan seorang Duren mendekatinya. Reynand Adhinarta Wirdiatomo harus mendekati seorang gadis demi anaknya.