Dilemma

24.5K 1.2K 20
                                    

Yuhuuu!! Aku datang lagi
Sorry banget udah lama gak ngelanjutin cerita gaje tingkat dewa ini.. dan sekarang insyah Allah, aku kan ngeselesaihin cerita ini.. untuk part - part yang sudah pernah aku post akan aku revisi. Karena, kata - kata yang aku pakek agak sedikit rancu.. jadi bersabarlah dan sekali lagi cerita ini masihh jauhhhh dari kata tamat. Ini slow update yah..

Jangan lupa comment

-------------

Mata Ayana malam ini barang sekalipun tidak mengantuk, matanya terus terjaga dan pikirannya melayang kemana - mana. Ia memikirkan Alex yang dimana Alex memanggilnya dengan sebutan bunda apa yang ada di otak kecil bocah lelaki itu? Ataukah Alex menganggapnya sebagai bunda baginya? Siapa tau bukan?

Dan juga ayahnya.

Ayana kembali memikirkan kalimat - kalimat yang keluar begitu saja dari Reynand, apakah dia tidak berpikir kenapa ia harus berbicara seperti itu?

-flashback on-

Hening tidak ada yang berbicara tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua, semuanya terdiam dengan pikiran masing - masing.

Reynand berdehem. "Aya.."

Yang di panggil namanya menolehkan kepalanya. "Ya?"

Sekarang Ayana dan Reynand berada di mobilnya Reynand, yah.. Reynand menawarkan untuk mengantar Ayana dan Ayana dengan senang hati menerimanya karena permintaan dari anak lelaki dengan wajah lucu nan tampan, Alex.

"Kamu mau jadi istri saya?" Ujar Reynand gamang.

Kepala Ayana berputar menghadap Reynand dengan bola mata yang hampir keluar. "Ma - maksud Bapak apa? Saya gak ngerti?"

Mata Reynand fokus ke arah depan ia malu melihat wajah Ayana. "Saya ingin kamu menjadi istri saya dan ibu bagi Alex."

Mulut Ayana ternganga tapi cepat - cepat ia mengatupkan mulutnya lagi, pikirannya terus mencerna kalimat dari Reynand.

Ayana mengangguk tapi setelah itu kepalanya menggeleng. "Bapak.. lagi main - mainkan?" Tanya Ayana.

Reynand menatap wajah Ayana di dalam matanya menyiratkan keseriusan dan ketulusan, Reynand menggeleng. "Saya serius Aya.. sangat serius. Saya ingin kamu menjadi istri saya."

-flashback off-

.

Ayana sedari tadi hanya mengganti saluran tv tanpa berminat untuk menontonnya. Ia terus menghela nafas berat dan kejadian ini tak luput dari penglihatan ibunya.

"Kamu kenapa Ay?" Ibu Ayana, Ningsih. Menepuk pipi Ayana lembut.

Kepala Ayana terangkat dan menggeleng. "Gakpapa bu, capek aja."

Tidak lama munculah sosok laki - laki dari lantai dua dengan wajah bantalnya. "Aya lagi galau bu.. ditinggal sama pacar nya."

Ayana mendengus kesal ia sudah tau siapa yang berbicara itu dan Ayana sangat hafal dengan suaranya. "Mas Radith apa - apaan sih.. ibu gak usah dengerin ocehan mas Radith." Ujar Ayana sambil mendelik ke arah Radith.

Radith mendekat ke arah dua wanita yang sangat ia sayangi, ibunya dan adik yang ia anggap masih kecil padahal umur Ayana sudah masuk kepala dua. "Aya gak usah bohong dari mas.. kamu lagi galau kan?" Tebak Radith.

"Ugh! Mas udahlah."

Ayana menghela nafas beratnya lagi. "Bu.. mas." Panggil Ayana ke ibunya dan kakaknya.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang