Menceritakan tentang pernikahan tanpa cinta yang dilalui Radean dan putri, terjebak antara masa lalu dan kini! Apakah hati akan memilih yang tepat? Atau akan terjatuh kepada kesalahan seperti dahulu
" Sulit rasanya melupakan kenangan dahulu dan mem...
Sudah beberapa jam putri menunggu dean, namun laki-laki itu masih saja belum datang. Sedangkan Narel dia meminta izin ingin pergi keluar sebentar karena ada urusan
Drrtt bunyi di handphone putri, ternya pesan dari dean
"Sayang, bersiaplah 30 menit lagi aku akan menjemputmu" itulah bunyi pesan yang baru saja masuk ke handphonenya
Entah kenapa bibir perempuan itu tersenyum dengan sendirinya, ya senyum yang sangat langka dia keluarkan beberapa tahun terakhir ini
Setelah memoles wajahnya dengan make up yang natural, putri mengenakan dress bewarna biru dan terdapat belahan di antara kaki mulusnya, serta tidak lupa rambut panjangnya di kuncir. Perfect dia terlihat sangat anggun namun seksi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Putri pov
Perasaanku tidak enak setelah mengetahui dean pergi keluar, bahkan beberapa jam setelahnya dia belum juga pulang, namun perasaan tidak enak ku hilang begitu saja saat menerima pesan darinya, ya Allah ada apa denganku, siapa yang sebenarnya ku cintai?
Setelah bersiap-siap kini aku telah turun ke lantai dasar/lobi namun dean tidak juga terlihat
"Hay sayang" suara itu ya itu dean, dia datang dari arah belakangku dengan Sebuket bunga mawar, indah sekali
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu ngagetin aja sih" ucapku cemberut, entahlah aku juga tidak tau Kemana semua sikap dingin ku yang bertahan beberapa tahun terakhir. Kenapa semuanya seakan terlupa saat bersama dean
"Maaf ya sayang" ucapnya lalu memelukku dari arah belakang, ya Allah jantung ku! Tapi kenapa dengan dean? Kenapa dia begitu romantis malam ini emh maksudku lebih romantis
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
