Tidak terasa usia pernikahan dean dan putri berjalan 3 hari, namun selama itu pula sikap putri masih saja cuek dan dingin terhadap dean, sedangkan dean dia tetaplah seorang laki-laki yang lemah lembut dan penyabar, dia selalu saja menuruti apa kehendak putri termasuk tidur di sofa ketika malam pertama mereka menikah
"Sayang bangun, Kita sholat dulu" dean membangunkan istrinya yang terlelap tidur
"Egh, iya bentar lagi" ucap putri seraya menutup wajahnya dengan selimut
"Nggak boleh gitu, shalat kan kewajiban kita sebagai muslim sayang, ayo bangun jangan di tunda-tunda" ucap dean lagi dengan lemah lembut
Setelah selesainya mereka melaksanakan kegiatan shalat, mereka kembali ke kegiatan masing-masing, putri yang mengenakan pakaian kedokterannya dan dean mengenakan jas kerjanya
"Sayang maaf nanti malam mungkin aku pulang malam, jadi jika kamu makan saja duluan, jangan menungguku" ucap dean
"Hem" hanya deheman yang dikeluarkan putri tetapi dean,dia masih saja tersenyum dan mengelus lembut kening istrinya itu
"Ya Sudah aku pergi duluan ya" ucap dean lalu mencium kening istrinya, sedangkan putri dia tidak berminat sama sekali untuk mencium tangan suaminya itu
Dean mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang lumayan, pikirannya memang sedikit kacau, dia berharap agar istrinya bisa mencoba sama-sama saling mencintai bersamanya, namun ternyata hanya angannya saja
Kini dean telah sampai di kantor miliknya, semua karyawan menegurnya sepanjang jalan, dan dean membalasnya dengan senyuman
"Woi bro ngelamun aja lo" ucap seseorang siapa lagi kalau bukan Haris, sahabat baiknya dean
"Lo har, kenapa?" Tanya dean
"Wih pengantin baru udah kerja aja, kenapa bentar amat cuti nya? Baru juga 4 hari" ucap Haris dengan gaya guyonan nya
"Gue sama dia kan sama-sama sibuk,apalagi putri pasiennya banyak banget yang menunggu dia" ucap dean
"Oh gitu, gimana malam pertama lo?" Ucap Haris mencoba menggoda dean, namun hanya dibalas dean dengan senyuman belaka
"Nggak asyik banget deh lo, ditanya malah senyum senyum" ucap Haris bete
"Udah deh sana lo kerja aja" ucap dean mencoba mengusir sahabatnya itu dengan halus
"Oke deh gue keluar" ucap Haris lalu keluar dari ruangan dean
Di tempat lain, putri sedang duduk termenung di taman rumah sakit
"Dokter ngapain sendiri?" Tanya seorang perempuan
"Astaga lo hida, gue kira siapa" ucap putri sebal ternyata yang menyapanya tadi adalah sahabat karibnya, sedangkan yang kena marah malah tertawa tawa
"Aduh si BU dokter pengantin baru bawaannya emosian mulu, apa jangan-jangan udah isi ya" ucap hida sambil tertawa
"Isi ayam" ucap putri dengan nada judesnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
RomansaMenceritakan tentang pernikahan tanpa cinta yang dilalui Radean dan putri, terjebak antara masa lalu dan kini! Apakah hati akan memilih yang tepat? Atau akan terjatuh kepada kesalahan seperti dahulu " Sulit rasanya melupakan kenangan dahulu dan mem...