Aku tidak menyangka ternyata perempuan yang menolongku semasa SMP adalah putri istriku, bagaimana bisa aku lupa dengan sosoknya, dia memang berubah. Putri yang ku kenal dulu adalah anak yang ceria dan memiliki rambut berponi lucu sekali, Ya allah aku senang sekali ternyata perempuan itu ku temukan kembali.
Aku memang tidak lama mengenalnya,karena waktu kelas 2 smp aku harus pindah sekolah mengikuti ayah yang dipindah tugaskan. Namun sosok perempuan penyelamatku itu masih saja melekat dalam pikiranku sampai akhirnya aku bertemu dengan putri di taman itu yang membuatku sedikit melupakan sosok penyelamat itu.
Entahlah bertemu dengan putri untuk pertama kalinya aku sudah merasa terikat dengannya,ternyata dialah penyelamatku dan kali ini dia menyelamatkan ku kembali dari tembakan hila.
2 jam telah berlalu, namun ruang operasi itu masih saja belum terbuka. Sungguh perasaanku sangat khawatir saat ini. Istriku tercinta berjuang melawan maut di sana, ya allah kumohon berikanlah kesembuhan untuknya.
"Siapa keluarga pasien disini?" tanya sang dokter setelah keluar dari ruang operasi itu
"Saya dok, saya suaminya"
"Mari ikut keruangan saya"
Akupun mengikuti dokter itu keruangannya, dan alhamdulillah dari penjelasan dokter itu mengatakan bahwa putri baik-baik saja hanya menunggu dia siuman. setelah itu aku memutuskan untuk keruang rawatnya."Sayang bangunlah" ucapku seraya mengelus lembut rambutnya
"Eenghh" dia mencoba membuka matanya, ketika mata indahnya bertemu dengan mataku dia tersenyum, senyum yang sangat cantik
"Jangan banyak bergerak dulu sayang, kamu harus banyak istirahat" ucapku
"Terimakasih dean, maaf jika selama ini aku menyakitimu" dia berbicara dengan nada lirih, sungguh aku tidak suka melihatnya seperti ini.
"Diamlah cewek autumn, kau bawel sekali dan lagipula aku sudah memaafkan mu, mari kita mulai hubungan ini dari awal" aku mengecup tangannya dan menatapnya lembut
"Cewek autumn?" dahinya menyerngit ketika mengucapkan kalimat itu
"Iya kamu kan cewek autumn aku, kesayangan aku" aku menoel pipinya dan mengacak rambutnya
"Deeeeaaaannnn" dia menatapku sebal
"Aku Mencintaimu cewek autumn"
Sungguh rasanya aku ingin waktu berhenti saat ini juga,saat dimana hanya ada aku dan dia. Tanpa ada orang lain yang menganggu kami. Saling menatap dalam diam menyalurkan rasa cinta yang ada.
"Putrrriiii, syukurlah lo udah sadar. Gue khawatir banget sama lo" suara hida menganggu sekali
"Hiddaaa" putri merentangkan tangannya bermaksud agar hida memeluknya
"Maafin adik gue ya put, gue juga nggak nyangka dia bisa sekejam itu. Tapi lo tenang aja polisi udah ngurus dia kok" hida menangis dalam pelukan putri
"Nggak apa kok da, gue bersyukur aja dengan gini gue bisa menyadari perasaan gue yang sebenarnya" ucap putri seraya tersenyum manis
Rasanya bahagia sekali,melihat putri bisa tersenyum manis seperti itu, dan aku berharap dia akan selalu bahagia.
"De kenapa wajah lo pucat?" tanya hida
Astaga ini pasti karena penyakit maag aku kambuh, ya penyakit maag ini akan kambuh bila aku banyak pikiran sama lupa makan.
"Gue nggak apa kok" aku tersenyum
"Kamu kenapa? kamu sakit?" tanya putri bahkan wajahnya terlihat khawatir
"Mungkin maag ku kambuh yang" aku berbicara dan menatapnya lembut
"Sini aku suapin, kamu itu seharusnya jaga kesehatan de, jangan kerjaan mulu yang dipikirin. Kalo kita berdua sakit kan susah, siapa yang jagain siapa nantinya" lihatlah bibirnya itu begitu menggemaskan saat menggerutu seperti saat ini
"Maafin aku ya sayang"
Aku mengecup keningnya"Aduh aduh susah ya kalo orang jatuh cinta bawaannya dunia serasa milik berdua, yang lain mah pada ngontrak"
Hida mengejek kami berdua dan tersenyum menggoda"Makanya buruan cari laki sono, jangan jomblo mulu. Ingat umur"
putri membalas mengejek hida, dan hida menatapnya tajam"De lihat deh matanya hida, dia nakutin aku" putri mengadu denganku, tanpa sadar ternyata dia telah memelukku
"Ngadu aja bisanya" ucap hida
"Biarin" ucap putri seraya menjulurkan lidahnya
Aku yang hanya sebagai penonton melihat kelakuan mereka berdua hanya bisa tertawa, mereka lucu sekali sudah dewasa namun seperti anak kecil jika berantem
"Yaudah deh put, gue balik dulu ya udah mau malam ni. Mana besok gue harus memberikan kesaksian lagi ke kantor polisi. Lo istirahat ya, dan lo de jagain sahabat gue. Awas aja kalo ada apa-apa gue bogem lo" setelah mengucapkan itu hida berlalu untuk pulang dan sekarang hanya ada aku dan putri istriku yang cantik.
"Kamu istirahat ya, ini udah malam"aku mengelus rambutnya dengan lembut
"Selamat malam Dean" ucapnya lembut
"Selamat malam istriku, cewek autumnku,penyelamatku" namun tidak ada tanggapan darinya, mungkin saja dia telah tertidur karena pengaruh bius itu belum sepenuhnya habis.
Tuhan terimakasih untuk kebahagian hari ini, biarlah semuanya terus berjalan seperti ini. Biarkan perasaan cinta itu semakin melekat di hatiku, dan biarkan rasa cinta itu sedikit demi sedikit masuk ke dalam hatinya.
Holaaa author kembali lagi dengan kisah cinta Radean Alderano dan si cewek autumn siapalagi kalau bukan Putri Claudia Stefanny... jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
RomanceMenceritakan tentang pernikahan tanpa cinta yang dilalui Radean dan putri, terjebak antara masa lalu dan kini! Apakah hati akan memilih yang tepat? Atau akan terjatuh kepada kesalahan seperti dahulu " Sulit rasanya melupakan kenangan dahulu dan mem...