Sebelas : Masih Rumah Sakit

5.1K 255 1
                                    

Tok tok tok

"Permisi" rida dan queen reflek melihat ke arah pintu.

"Nah ini dia suamimu sudah datang queen. Masuk raf".

"Suami boongan kali kak. bohong itu dosa loh kak. "

"yaudah biar nggak dosa. Kalo lo udah sehat nanti gue nikahin". Jawab ashraf sambil tersenyum.

"Enak aja. Itu apa map coklat?".
"Oh ini hasil lab lo. Kata dokter lo besok udah boleh pulang".

"Alhamdulillah. Oiya queen mama papa kamu lagi ada kerjaan di luar kota. Aku udah kabarin kalo kamu baik-baik aja". Ujar Rida

"Iya nggak papa kok kak. Mama papa emang sibuk. lagian kan di sini ada kakak. Makasih ya"

"Loh sama suamimu?"

"Kak ridaaa".

"Iyadeh ganti. Calon suamimu?".

"Kakaaaak".

"Kenapa sih queen. Gamau ya nikah sama gue?". Ashraf ikut andil dalam perdebatan Rida dan Queen.

"Uh iyadeh. Makasih ya raf. Nanti biayanya aku ganti kok".

"Nggak usahlah. Calon bini sendiri. Ya nggak rid?".

"Nah betul itu. Betul betul betul itu, Ahahahaha".

"aku yang sakit, tapi kenapa jadi kalian yang nggak waras ya?" Ketiganya tertawa bersama.

"Queen udah makan siang? ini aku bawain sayur bayam sama rempelo"

"nggak mau makan raf, nggak nafsu".

"tapi ini udah jam makan siang queen. Aku suapin aja ya? Tangan kamu dua-duanya kan ketancep jarum infus semua. Masa mau makan pake jilat-jilat kaya cara makan piaraanku di rumah. hahaha".

"piaraan? Kucing?"

"musuhnya kucing queen. Hahaha. Aku mah geli sama kucing. Bulunya tuh bikin.... Uuuuuu geli". Ashraf mengguncangkan badannya seolah dia sangat geli. Yaa memang kenyataannya Ashraf nggak suka kucing sih hihihi.

"Anjing Raf? ". queen menelan ludahnya.

"iya, ada dua di rumah. Yang satu jenis Shih-Tzu, warnanya putih sama cokelat. Ini peliharaan adekku dan satu lagi jenis Bulldog, ini piaraanku, warnanya cokelat". Jelas Ashraf sambil duduk di kursi sebelah ranjang queen.

"emang anjing gitu nggak gigit?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"emang anjing gitu nggak gigit?".

"kalo sama cewe cantik kaya lo mah ngga bakal gigit queen". Jawab Ashraf.

"ntar aku tusuk mulut kamu pake garpu tau rasa".

"weiss masih aja galaknya neng, hahaha. Udah yuk makan, kamu bngun dulu. Aku benerin bantalnya". Ashraf membenarkan posisi bantal queen agar queen tetap nyaman walau dalam keadaan duduk.

"ayo queen, aaaa". lalu queen mengikuti instruksi dari Ashraf.

"Keasinan nggak?"

"Nggak kok, enak. Emang masak sendiri? Keren".

"Ya nggak lah queen. Beli. Mana bisa gue bikin ginian hahahaha".

"Dasar" mereka berdua tertawa.

"Rid, dari rumah sakit ada susu nggak? "

"gada Raf, cuma bubur doang"

"yaudah lo lanjutin nyuapin queen, gue mau beli susu ke depan. Lupa tadi nggak beli".

"Udah udah aku aja yang beli susunya, kamu nyuapin queen aja raf".

"Yaudah kalo gitu. Dengan senang hati hahaha". Tawa Ashraf yang mendapat pelototan dari queen. Rida melangkah keluar untuk membelikan susu. Kamar inap queen masih dipenuhi candaan dari Ashraf.

-Entah, sudah sejak lama aku nggak pernah merasa nyaman bareng laki-laki yang bukan mukhrimku. Tapi kamu? Kenapa bisa semudah ini membuat rasa nyaman itu kembali hadir- batin queen.

"Assalamualaikum queen". Ucapan rida membuat queen terbangun dari lamunannya.

"Waalaikumsalam kak. Masuk". Ucap queen pada rida

"aku taruh sini aja ya susunya. Aku pulang dulu ya raf. Kamu jagain queen bentar ya. Aku ada kuliah sore soalnya. Gapapa kan?"

"Gapapa. Yaudah itu kunci mobil gue ada di nakas rid".

"Aku naik angkot aja deh. Nggak enak sama kamu".

"Pake aja lagi, woles".

"Yaudah deh makasih raf". Ashraf hanya mengangguk dan tangannya masih sibuk menyuapi queen. Sesaat setelah itu, rida sudah melangkah pergi dengan tujuannya tadi. Entah apa Rida memnag sengaja meninggalkan queen berdua dengan Ashraf atau dia emang beneran harus pulang. Suasana masih hening semenjak kepergian Rida. Akhirnya queen angkat suara.

"Raf, kamu semalem nginep di sini?". ashraf mengangguk.

"kamu nggak dicariin sama bapak ibu kamu?". Queen bertanya lagi.

"Gue udah ijin sama mereka kalo nemuin lo".

"Ijinnya gimana?"

"Guebilang 'mah, pah, aku ke rumah sakit dulu. Queen lagi sakit'. Gitu".

"trus mereka jawab apa?".

"eheemm.. iya nak, hati-hati di jalan". Ashraf menirukan aksen, mimik wajah dan gaya bicara khas mamanya itu.

"ih raf, mukamu jelek banget kalo kaya tadi sumpah. hahahahaha". Queen tertawa sangat lepas.

-teruslah tertawa seperti ini queen, gue nggak akan biarin satu alasan pun buat bikin lo nangis lagi- gumam Ashraf. Ashraf masih memperhatikan perempuan di depannya ini tanpa berkedip.

"halooo Raf". Queen melambaikan tangannya di depan wajah Ashraf.

"a, eh eh iya apa queen? "

"ngelamunin apa? Orang ngomong daritadi ngak didengerin"

"hehe maaf maaf".

"biasanya, kalo orang lagi nggak fokus, apalagi ngelamun kaya tadi bisa jadi.. Satu,dia lagi sibuk banget sampe kecapean. Dua, mikirin seseorang. Tiga, dia lagi patah hati. Empat, dia lagi jatuh cinta, kamu yang mana?" queen menaik turunkan kedua alisnya.

"kayanya yang kelima deh queen".

"ih raf, pilihannya kan ada empat". Jawab queen sambil mengerucutkan bibirnya.

"rahasia dong".

"bodo ah, oiya kan enak kalo kamu ngomongnya pake aku-kamu bukan lo-gue.".

"terus?"

"Aku pengen kamu bicara dengan aku-kamu. Sama siapapun itu, tanpa terkecuali".

"termasuk temen-temen cowo gue queen? Apa kata mereka kalo gue ngomong aku-kamu. Masa entar pas gue tanya elo dimana bro? trus jadi kamu dimana bro?" kan geli dengernya queen.

"jadi pribadi yang lebih baik dari hal-hal kecil. Seenggaknya kalo gitu lebih terlihat santun raf".

"Oke-oke, Buat bini apasih yang engga"

"Ashraf..". Ashraf hanya tertawa melihat wajah queen. Setelah queen selesai makan dan minum tentunya, ashraf kembali membetulkan posisi bantal queen. Sesaat kemudian, queen sudah tertidur. Ashraf yang kelelahan juga ikut tertidur. Jam sudah menunjukkan jam 19.30. Ashraf terbangun dan melihat rida sedang memainkan ponselnya.

Maafkan hana kalo spesies anjingnya salah ya, hana mah gatau kalo masalah spesies-spesies gitu wkekekwk.
pantengin terus SyB yaa 😍😍😚

Love,
@yannurromadhana (hanna)♡

Senja yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang