CINTA SANG DARA

10.5K 127 8
                                    

Astrid Subandono menatap jauh melewati daun jendela rumahnya di kawasan Royal Garden . Kabut gelap perlahan mulai naik dan menghilang bersama terbitnya matahari , memperlihatkan  puncak bukit Panderman yang membiru . Sebuah bendera merah yang di tancapkan para pendaki mulai berkibar di terpa angin pagi penggunungan.

Selama dua puluh empat tahun hidupnya Astrid telah melakukan hal yang sama . Dari tempat yang sama menikmati pemandangan yang sama . Seringkali dalam hidupnya ia ingin pergi dan mencoba kehidupan yang lain di tempat lain . Namun tak pernah sekalipun terfikir dalam anganya bahwa suatu hari nanti ia akan pergi dan tak pernah kembali lagi.

Tapi sepertinya itulah yang akan segera terjadi . Ia terancam kehilangan segalanya. Royal Garden , yang selama ini menjadi rumah dan sekaligus sumber penghidupan keluarganya harus lepas dari tangannya.

Baru lima belas jam yang lalu ayahnya dimakamkan setelah terkena stroke dan tidak tertolong . Dan pagi ini Haris Tofly datang kerumhnya mengejutkannya dengan kenyataan yang tak pernah terbayang akan menimpa dirinya.

KELURGANYA BANGKRUT !!!

Semula , Astrid mengira pria itu hanya bermain main dengannya . Tapi tepat detik itu pula Astrid percaya itu benar . Tidak akan ada seorangpun pengacara yang akan bercanda tentang hal buruk seperti itu hanya selang sehari dari kematian kliennya.

"Bagaimana mungkin ?'' bisiknya pada diri sendiri , tetep belum sepenuhnya mempercayai apa yang di katakan Haris Tofly

Royal Garden terletak di lembah bukit Panderman . Sebuah bukit yang memiliki pemandangan yang tidak bisa di katakan biasa biasa saja bahkan oleh dirinya sendiri yang telah selama hidupnya tinggal di sina. Rumahnya terletak di dataran paling tinggi , kemudian tepat di sebelahnya terdapat villa villa yang biasanya di sewa oleh orang orang perkotaan yang ingin menikmati udara penggunungan kemudian di susul sebuah perkebunan luas yang menjadi area agrowisata berisi berbagai tanaman buah. Lalu yang terletak di dataran paling bawah adalah pemandian dan arena bermain.

Yang jelas , Royal Garden nyaris tidak pernah srpi selama tahun tahun terakhir. Jadi siapa yang akan menyangka kalau di balik semua keramaian ini ada masalah keuangan yang sangat pelik ???

''Royal Garden masih memberikan pamasukan yang tidak bisa di bilang sedikit,'' kata astrid berbalik , menatap pengacara ayahnya yang tegah duduk kaku di tengah tengah ruang tamu rumahnya yang besar.

Haris Tofly mengangguk, ''Ya. Tapi itu tidak cukup

''Apa yang sebenarnya terjadi?''

Astrid kembali duduk di hadapan Hars Tofly . Menyiapkan diri untuk mendengarkan berita buruk yang akan di sampaikan pengacara ayahnya itu.

Pria itu menatap Astrid dengan tekad bulat. Ia memang tidak seharusnya mengganggu gadis ini hanya selang sehari dari kematian ayahnya . Ia tahu , kematian Aswandi Subandono yang mendadak ini saja sudah membuat gadis ini terpukul . Ia sangat tahu bagaimana Aswandi Subandono selalu melindungi dan menyayangi gadis ini melebihi segalanya di muka bumi ini . Dan Haris sendiri yakin , karena itu pulalah kenapa Astrid sampai tidak tahu menahu masalah keuangan yang sangat besar ini.

Sejak dulu , Aswandi betekad tidak akan membebankan masalah ini pad putri satu satunya. Pria keras kepala itu akhirnya malah membawa rahasia itu sampai ajal menjemputnya . Hanya saja yang tidak pernah terfikirkan Aswanndi adalah bahwa masalah umur itu sudah ada yang mengaturnya sendiri.

Dan sekarang , ia justru telah membebankan hutang yang sangat besar pada putri satu satunya yang nyaris tidak pernah kesusahan dalam hal keuangan.

 Dalam sehari terakhir , Haris seringkali berharap seandainy ia memiliki pilihan yang lain.

CINTA SANG DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang