Jam ditangan Naruto menunjukkan angka delapan ketika ia sampai di depan sebuah gedung yang menjulang hingga ke awan. Naruto mengikuti Kiba menuju pihak HRD. Kiba melenggang begitu saja seraya menyeret Naruto. Menjadikan mereka pusat perhatian.
"Hy Doggy... jangan tarik-tarik donk... malu tau," protes Naruto. Kiba yang sadar akan tingkahnya langsung melepaskan tangannya. Kiba tersenyum kikuk menanggapi pandangan menyelidik dari pegawai kantor yang lain.
"Gomene minna hehehe....."
Akhirnya Kiba berjalan normal dan di ikuti oleh Naruto. Mereka terus berjalan hingga di depan kontor HRD. Naruto merasa gugup. Entah kenapa, ia merasa jika ia masuk kedalam ia akan terjebak dalam dunia yang lebih rumit dari pada yang selam ini ia alami. Tapi, ini satu-satunya jalan untuk mengeluarkan kedua adiknya dari neraka itu. Neraka yang telah merenggut semuannya. Semua miliknya. Naru menghela nafas untuk mengatur emosinya. Ia masih harus bersifat sopan untuk mendapatkan pekerjaan disini.
"Siap Naru?" Pertanyaan Kiba dijawab oleh anggukan pasti si pemuda pirang. Mereka masuk kedalam ruangan itu setelah suara di dalam menjawab salamnya.
"Ada apa Inuzuka?"
"Saya mengantar calon karyawan yang kemarin saya bicarakan Hatake-san."
"Naruto Yoroshiku Onegai Shimasu."
"Silahkan!"
Kiba keluar dari ruangan itu dan kembali berjalan menuju ke meja kerjanya. Teman-temannya yang melihat kehadiran Kiba langsung mengerubuninya bagai semut. Mereka merasa penasaran dengan sosok yang tadi diseret-seret oleh pecinta anjing itu.
"Kiba, tadi siapa? Pacar?," tanya perempuan berambut pucat.
"Eh? Bukannya Kiba kekasih Shika-sama?," timpal lelaki gendut dengan sebuah kripik di tangannya.
KIBA POV
Apa-apaan sih mereka? Kepo banget sama kepentinagn orang lain? Dasar! Kenapa juga nama rusa pemalas itu muncul juga? Mana lagi ada yang bilang kami pacaran. Aiiss, siapa juga yang pacaran sama nanas itu. ih, mereka berisik banget sih.
"Ino, Choji, dan teman-teman senasib seperjuanganku. Cowok tadi temannku yang mau bekerja disini dan aku juga nggak pacaran dengan Shika-sama. Jangan buat gosip yang aneh-aneh."
"Ayolah Kib, tumben kamu serius kaya gini? Biasanya juga kamu yang paling rame?," saut pemuda yang menengelamkan separuh wajahnya dalam kerah jaket.
"Yaks Shino. Apa maksudmu? Sekali-kali nggak ada salahnya ngerubah imange yang adakan?"
"Kamu mau berubah? Wah pasti besok bakal ada hujan uang yang turun nih," timpal Ino.
"EHEM."
Aku dan teman-teman yang lain membeku mengenali pemilik suara itu. kutolehkan kepalaku dan apa yang terjadi?
"Gomenasai Uchiha-sama," ucap kami serempak. Adu bakal panjang nih urusannya. Kenapa harus bos killer ini sih yang muncul. Kenapa nggak si rusa aja yang datang. Bukan karena apa tapi seenggaknya si rusa itu lebih ramah dari si bos ini (Kiba tertular virus tsundere-nya Midorima).
"Jika kalian punya waktu untuk mengobrol lebih baik kalian segera selesaikan tugas kalian!"
Tuh kan? Apa yang aku bilang. Dasar bossy. Eh, tapikan memang dia itu bos. Aduh.........
KIBA POV END
Suasana semakin tegang antara si boss vs Kiba cs. Kiba, Ino, Choji, dan yang lainnya tertunduk menghadapi tatapan tajam sang direktur. Suasana menjadi mencengkam. Oksigen diruang itu terasa tersedot secara tiba-tiba. Tapi.........
YOU ARE READING
THE LAST POWER
FanfictionProlog Hari masih terlalu gelap ketika matahari terlihat malu-malu untuk memunculkan dirinya. Udara terlalu basah akaibat hujan semalam. Walau seperti itu, terlihat seorang pemuda berambut jabrik bewarna kuning cerah berjalan dalam pagi yang belum...