Siang menyengat bagai jarum yang menusuk. Di sebuah ruangan pemuda beriris onix duduk dalam gelisah. Ia memandang jauh dengan kosong. Tak biasa. Karena selama ini tak ada yang bisa menarik perhatiannya. Tapi kini hanya menatap shapire bening karyawan baru itu, degup jantungnya langsung menggila. Ia tak tahan. Rindu membuncah bak air dalam kehidupan ini. Kenapa rasa yang ia anggap istimewa, jatuh pada sosok yang bahkan tak ia kenal? Benarkah ia jatuh cinta kepada pemuda itu atau ia hanya jatuh cinta pada keinginannya jatuh cinta?
Ahhhhhhhhhhhhhhh, aku bisa gila jika terus seperti ini. Tenangkan dirimu Sasuke! Jangan sampai rusak image-mu sebagai uchiha yang terhormat. Bisik hati pemuda yang ternyata Uchiha Sasuke tersebut. Sasuke segera menyambar gagang telepon yang ada dimeja kerjanya.
"Kakashi, apakah pemuda itu belum masuk kerja juga?"
"....."
"Jika pemuda itu masuk, suruh ia menghadapku segera! Ia pikir perusahaanku itu taman kanak-kanak yang seenaknya melamar dan tidak masuk dihari pertama kerja hingga sekarang?"
"....."
"Bukan urusanmu!"
Sasuke menutup telpon itu dengan kasar. Ia mengacak rambutnya tanda ia tengah frustasi. Sebenarnya ia bisa bertanya pada Shikamaru ataupun Kiba tapi sebagai uchiha ia tentu gengsi. Gengsi tapi penasaran. Penasaran tapi gengsi. Gengsi aja digedein Uchiha.... Uchiha. Sasuke berjalan keluar dari singgasananya , mencoba menenangkan rasa ingin tahunya yang ia rasa sendiri terlalu berlebihan. Sebenarnya si Sasuke udah tahu hal mengenai si kuning mempesona itu tapi, ia merasa ada yang kurang. Sinar shapire itu meredup kala memandangnya membuat sasuke merasa penghianatan sahabat Naruto bukanlah faktor satu-satunya yang membuat Naruto tak bersinar melihatnya.
"Ini sudah seminggu Shika, tapi Naruto belum mengabariku sama sekali. Aku khawatir terjadi sesuatu ketika ia kembali ke mansionnya. Kau sendiri kan tahu Shika bagaimana perlakuan ayahnya, ditambah lagi penghianatan mereka? Kyuubi-nii tidak ada dirumah Shika. Ayo kita lihat keadaan Naruto! Ayolah Shika?"
"Sstt... jangan keras-keras Puppy! Kau mau ada yang mendengar hal ini?"
Kiba hanya menggeleng. Tanpa mereka tahu sepasang onix telah mendengar apa yang ingin mereka rahasiakan. Kini ia tahu walau tak sepenuhnya bahwa ayah sang blonde salah satu penyebab ketidak hadirannya diperusahaan ini. Dibalik pintu ia dapat melihat pemuda dengan tanda segitiga di pipi yang biasanya berisik itu menangis di pelukan Shikamaru. Sasuke bergegas menuju tempat parkir dan memasuki mobil sport merahnya. Ia bergegas untuk menuju alamat yang telah ia hafal diluar kepala. Kenyataan yang baru saja ia dengar seolah menampar dengan keras. Ia gelisah. Apaun resikonya ia akan menyelamatkan sosok yang telah mencuri perhatiannya. Sial. Ia tak ingin mengakui jika ia telah jatuh cinta. Persetan dengan perasaan itu yang penting ia harus bergegas. Sasuke bahkan tak menghiraukan nada dering dari hamdphonenya yang terus bergetar.
Disisi lain, Kyuubi sedang duduk santai menunggu adik-adiknya turun. Ia masih memandang teman masa kecil yang kini menjadi sekertaris pribadi sang ayah.
"Bagaimana Yu?"
"Tak perlu anda bertanya dimana aku meletakkan kesetiaanku. Karena selamanya jiwa dan raga ini adalah milik anda." Kyuubi hanya tersenyum – menyeringai – mendengar jawaban Yu.
"Kyuu-nii kami siap."
Suara cetar Naruto memotong percakapan (?) antara Kyuubi dan Yu. Kyuubi dapat melihat ketiga adiknya telah siap dengan koper kecil mereka. Kyuubi tersenyum dan mulai beranjak pergi di ikuti oleh ketiga adiknya serta Yu.
"Katakan pada pak tua itu kalau aku mengambil apa yang disia-siakannya," pesan Kyuubi pada para maid yang memandang denagn takut. Ia tak peduli ketika para maid mencoba membujuk Kyuubi karena ketakutan pada kepala keluarga Namikaze.
![](https://img.wattpad.com/cover/72863156-288-k969347.jpg)
YOU ARE READING
THE LAST POWER
Fiksi PenggemarProlog Hari masih terlalu gelap ketika matahari terlihat malu-malu untuk memunculkan dirinya. Udara terlalu basah akaibat hujan semalam. Walau seperti itu, terlihat seorang pemuda berambut jabrik bewarna kuning cerah berjalan dalam pagi yang belum...