Di ambang kebingungan itulah Naruto melihat kesungguhan dari onyx Sasuke. Ia dapat melihat kekuatan yang coba Sasuke tularkan pada sang kekasih pirang. Itachi-pun tak tinggal diam. Ia memeluk Kyuubi dari belakang. Walau dengan roantaan yang ia terima dari kekasih tsundere-nya itu.
"Aku tak yakin Teme. Bagaimana jika tou-san menemukanku? Menemukan kami?," tanya Naruto penuh kekhawatiran. Sasuke tersenyum tipis. Hingga tak ada yang menyadari senyum tulus itu kecuali Itachi. Itupun karena Itachi seorang Uchiha.
"Kami pasti melindungi kalian Naru-chan. Ada waktunya kalian harus menghadapi masalah kalian bukan hanya lari. Karena sejauh apapun kalian berlari, masalah itu akan tetap mengejar kalian karena masalah kalian akan tetap ikut di dalam hati. Dan tak mungkin kan jika kalian pergi meninggalkan hati kalian? Mati dong?," canda Itachi yang mendapatka sebuah cubitan penuh sayang dari si setan jingga. Itachi hanya meringis pelan.
"Hn."
Ah, kalian tahukan siapa yang menjawab itu? Naruto memandang sang kakak. Seolah berdiskusi dengan apa yang akan menentukan masa depan mereka. Melihat Kyuubi mengangguk membuat Naruto memantapkan pilihannya.
"Tolong jaga kami ne? Suke?"
Sasuke langsung memeluk Naruto begitu mendengar keputusan kekasih pirangnya itu. Kyuubi sempat akan mengamuk tapi segera terhanti dengan lumatan yang dihadiahkan Itachi. Ah, bisa saja Abang Tachi cari kesempatan.
"Apa kita akan kembali kesana Nii-chan?"
Pertanyaan dari suara asing itu membuat kedua uchiha menoleh. Ah, hampir saja mereka melupakan dua makhluk yang akan ikut mereka jaga. Deidara dan Nagato mendekat kearah mereka. Terlihat dahi Deidara yang mengkerut tajam dan Nagato yang terdiam datar. Ekspresi yang tak sesuai dengan usia mereka. Naruto mendekat dan merengkuh mereka dalam pelukan. Ia tahu bahwa sang adik akan sulit menerima keputusan mereka tapi, benar kata Itachi-nii jika mereka tak bisa selalu lari dan lari.
"Kalian tak merindukan Otou-san dan Oka-san hm?," tanya Naruto lembut.
"Nggak!!!! Mereka aja nggak peduli ama kita jadi buat apa kita rindu? Yakan Nato?"
"Hmmm...... Nato setuju ama Dei-nii. Kalau kita puyang tyus tou-chan jahatin Nalu-nii agi. Nato ugak mau."
"Kan sekarang ada Sasuke-nii yang akan jagain kita. Jadi kalian tak perlu khawatir. Iyakan Suke."
"Hn."
Daidara dan Nagato berpikir serius. Mereka akan lakukan apa saja untuk nii-chan tersayang mereka. Jika pemuda berambut pantat ayam yang mereka kenal sebagai Uchiha sasuke itu dapat membahagiakan sang kakak , baiklah akan mereka terima semua keputusan ini.
"Apa mereka benar-benar bisa melindungi kita Naru-nii?"
"Jangan remehkan klan uchiha kuso-gaki," jawab Itachi.
Deidara yang dipanggil gaki hanya cemberut tak terima. Ia ingin mengamuk tapi melihat tatapan tajam si sulung Namikaze membuat nyalinya menciut.
Hingga akhirnya mereka semua memutuskan untuk kembali ke Tokyo keesokan harinya. Menempuh perjalanan yang tak dekat hanya untuk menghadapi masa lalu yang belum tuntas. Naruto akan menyelesaikan ini semua. Selesai hingga ia tak harus lari lagi dan lagi.
-O0O-
"Apakah belum ada kabar keberadaan mereka?"
"Maafkan kami Minato-sama."
"APA SAJA KERJA KALIAN HAH? MENCARI SATU ORANG SAJA TIDAK BECUS?," amuk Minato. Ia benar-benar kehilangan kesabarannya. Bagaimana mungkin orang-orang suruhannya tak menemukan Naruto sama sekali. Sebenarnya seberapa besar sich jepang hingga sang putra sulit untuk diitemukan.

YOU ARE READING
THE LAST POWER
FanfictionProlog Hari masih terlalu gelap ketika matahari terlihat malu-malu untuk memunculkan dirinya. Udara terlalu basah akaibat hujan semalam. Walau seperti itu, terlihat seorang pemuda berambut jabrik bewarna kuning cerah berjalan dalam pagi yang belum...