Chapter Eight

31 3 4
                                    

Motor Arka berhenti di parkiran sekolah. Berjajar rapi dengan motor-motor lainya. Masih ada 10 menit sebelum bel masuk berbunyi.

"Ka, ntar lo pulangnya gausah nungguin gue ya. Gue pulang bareng Rey." Ucap Caca seraya turun dari motor ninja merah itu.

Lagi-lagi seperti ini. Sudah beberapa kali Caca pulang di antar oleh Rey. Arka tidak suka mendengarnya. Tidak untuk cowok yang satu ini. Arka memiliki alasan tersendiri kenapa dia tidak menyukai cowok bernama Rey itu!

Arka hanya mengangguk sambil memaksakan seulas senyuman.

"Vionaaaaaa." Panggil Caca ketika melihat Viona melintas di lapangan. "Yaudah gue ke kelas dulu." Pamit Caca meninggalkan Arka yang masih berdiri di parkiran.

Kelas mereka memang berbeda. Caca yang berada di XI IPA 3 yang letaknya di gedung tengah paling ujung lantai 2. Sedangkan Arka yang berada di XI IPS 2 terletak di dekat lapangan indoor di gedung belakang dekat kantin. Kelas paling istimewa. Siapa sih yang nggak mau kelasnya berada di dekat lapangan indoor dan kantin? Meskipun kelasnya berada di belakang, tapi Arka santai saja menanggapinya. Bahkan Arka sering telat masuk kelas.

Arka menunggu teman-temanya di parkiran. 5 menit kemudian Haris muncul berboncengan dengan Fery menggunakan motor maticnya. Disusul oleh Aldo dibelkangnya.

"Alvin mana?" Tanya Fery sambil meloncat dari motor Haris.

"Bukanya biasanya bareng lo Fer?" Kini giliran Aldo yang bingung melihat Fery berangkat bareng Haris.

"Nggak, gue diusir." Ucap Fery sambil masang tampang sedih andalanya. "Wah sialan itu bocah. Ternyata bareng cewek man." Lanjutnya ketika melihat Alvin yang berboncengan dengan Mytha. Anak kelas sebelah.

"Pantes aja lu diusir bro. Lu kalah saing sama Mytha hahaha." Canda Haris sambil menggembleng kepala Fery.

"Emang gue kurang seksi apa coba. Liat body gue udah kayak gitar spanyol gini."

Fery melekukan tubuhnya sambil memasang tampang mupeng nya. Membuat siapa saja yang melihatnya merasa jijik.

Alvin yang baru datang cuma cengar cengir tanpa memerdulikan teman-temanya yang sudah menunggunya.

"Wah minta dikasih duit nih anak satu. Songongnya gak ketulungan! Liat aja besok gua tikung ceweknya." celetuk Aldo yang melihat Alvin hanya melewatinya sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Alvin yang mendengarnya cuek saja. Malahan dia berjalan beriringan bersama Mytha meninggalkan parkiran.

"Gue duluan ya bro." Teriaknya sambil melambaikan sebelah tanganya.

Mereka melongo mendengarnya. Baru kali ini Alvin sok sibuk dengan cewek barunya. Gak inget aja kalo lagi susah larinya kemana.

"Wah bener-bener minta ditikung man." Aditya cuma geleng-geleng kepala.

"Yaudahlah ayo ke kelas." Arka mencoba menengahi dan berjalan mendahului mereka semua.

Sepanjang pelajaran Arka hanya diam saja. Bahkan Fery yang cerewetnya ngalahin ibu-ibu pkk aja dicuekin. Fery yang nyerocos panjang lebar akhirnya berpaling pada Alvin yang duduk di depanya.

"Diem lo! Berisik aja dari tadi." Bentak Alvin yang kemudian fokus dengan ponselnya.

Fery yang terhimpit karena duduk di bangku belakang paling pojok dekat tembok merasa tak punya sekutu. Arka daritadi diem aja, sedangkan Alvin juga sibuk sama hpnya. Akhirnya Fery lebih milih ngupil daripada dengerin Pak Zam ngoceh gak jelas. Arka yang melihatnya langsung melotot. Lantaran abis ngupil, Fery memelintir, menarik kemudian menekan-nekan upilnya.

Love Me Or Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang