Mila menatap dalam Kevin, mata teduh suaminya menajam, ucapan Kevin terkesan lembut tapi tak terbantahkan dan sarat akan ketegasan didalamnya.
"A-aku..." Lidah Mila terasa kelu dan tenggorokannya tercekat, tapi sebenarnya bukan hanya itu. Mila juga bingung harus berkata apa, ia tidak mau berjanji pada Kevin, lebih tepatnya ia belum mau berjanji apapun sebelum ia yakin kalau ia sudah benar-benar mencintai Kevin.
"Aku apa heum?" Kevin membelai pipi Mila.
Mila memejamkan matanya, menghela nafas pelan kemudian kembali membuka matanya.
"Aku nggak mau berjanji padamu, tapi aku akan melakukannya pelan-pelan" Jawab Mila akhirnya.
"Termasuk resign dari kantor lelaki itu?!"
"APA?" Mila membelalakan matanya, apa itu artinya Kevin tau?
"Kenapa kaget begitu?" Kevin menaikan sebelah alisnya dan Mila menahan nafas.
"Jadi kamu tau?"
"Tentu dear, apa kamu pikir aku nggak tau apapun tentang istriku? Dan apa kamu pikir aku melepas pengawasanku padamu begitu saja? Tentu saja tidak! Kamu adalah istriku, tanggung jawabku dan aku gak mau kamu mengalami hal buruk karena lelaki itu"
Mila terdiam, untaian kata yang sudah dirangkainya seketika hilang.
"Kita bicarakan lagi nanti, sekarang kita masuk, Mama dan Papa pasti sudah menunggu" Kevin menarik pelan tangan Mila, namun sayangnya Mila menahan tangan Kevin.
"Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini Vin?" Susah payah Mila menanyakan pertanyaan bodohnya setelah tadi ia diam.
"Karena aku mencintaimu, apa aku salah?"
"Vin..."
"Sudahlah jangan katakan apapun lagi, aku tau apa yang akan kamu katakan" Kevin melepas genggaman tangannya pada Mila lalu berjalan masuk kedalam rumah dan meninggalkan Mila yang kini menatap kosong punggung Kevin.
"Dasar keras kepala nggak pekaan, kenapa selalu menanyakan sesuatu yang sama kalau sudah tau jawabannya" Gerutu Kevin kesal, ia sudah sangat menahan emosinya, tapi Mila malah membuatnya kesal.
Okay pelan-pelan tapi sampai kapan?
"Vin tunggu" Mila mengejar Kevin dan dengan cepat Mila menghentikan langkah Kevin dengan memeluk Kevin dari belakang. "Jangan langsung pergi kalau kita belum selesai bicara" Mila mengeratkan tangannya yang melingkar diperut Kevin.
Astaga sejak kapan Mila bersikap seperti ini, biasanya Kevin-lah yang selalu menahan Mila kalau Mila mulai beranjak pergi dan meninggalkan pembicaraan.
"Kamu yang membuatku mulai kesal, aku tau kamu pasti akan bilang kalau kamu mencintainya, jadi lebih baik kita nggak usah melanjutkan pembicaraan ini, tapi asal kamu tau, aku gak main-main dengan ucapanku, aku ingin kamu menjauhi lelaki itu" Kevin melepas pelan tangan Mila yang melingkar diperutnya lalu memutar tubuhnya dan menatap dalam Mila. "Jangan membuatku menjadi sosok lelaki yang kasar karena ku yakin kamu gak akan suka" ucapnya.
Helaan nafas Kevin terdengar berat dan Mila tau Kevin sedang menahan emosinya, Kevin bahkan tidak pernah mau menyebut nama Aiden, itulah yang dipikirkan Mila.
"Aku belum mengatakan apapun tapi kamu sudah menyimpulkannya sendiri!! Dan soal sosok kasar aku memang nggak suka, apalagi saat kamu marah, kamu benar-benar membuatku takut" Sungut Mila.
Kevin tersenyum kemudian mengecup sekilas bibir Mila. "Jadi?"
"Jadi apa?"
"Astaga!!" Kevin mengacak gemas rambut Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND
RomanceMengakuinya sebagai suami? Aku pasti sudah gila! Pernikahan ini saja sangat tidak aku harapkan, tapi dia dengan sangat menyebalkannya membuatku akhirnya terjebak dengannya. Apapun alasannya aku tetap tidak suka titik. . . Lidya Mila Anjani Menjadi s...