MH 13

126K 5.7K 52
                                    

"Kenapa lo nggak berani menatap gue?" Kevin tersenyum sinis.

Merasa tersinggung Aiden pun memberanikan diri menatap Kevin.

"Itu hanya perasaan lo saja, tapi terserahlah yang jelas kita harus bicara!" Ucap Aiden kesal.

Mila menggelengkan kepala dan tangannya semakin erat melingkar dipinggang Kevin.

"Bicara apa?" Tanya Kevin dingin.

Aiden menghela nafas, astaga kenapa aura intimidasi Kevin sangat kuat, ditambah lagi tatapan Kevin yang begitu tajam dan juga pembawaannya yang tenang sudah sangat membuat Aiden menahan nafas.

Oh Tuhan... Kaki Aiden bahkan sudah gemetar, Aline benar, sangat salah jika ia masih ngotot berurusan dengan Kevin.

"Nggak disini" Jawab Aiden nyolot, tapi Kevin masih tetap tenang.

"Okay lo ikut gue ke kantor, gue ada meeting" Ucap Kevin pada Aiden lalu memeluk erat Mila.

"Apa kamu harus bicara dengannya?" Bisik Mila.

Kevin tersenyum lembut pada Mila lalu mencium bibir Mila. "Sepertinya begitu, tapi kamu jangan khawatir suami tampanmu ini akan baik-baik saja" Kevin mengecup dalam dahi Mila sebelum akhirnya Kevin beranjak pergi dengan Aiden yang mengekor di belakangnya.

☆☆☆

Beberapa jam berlalu setelah kepergian Kevin dan Aiden ke kantor, Mila yang merasa bosan sendirian di apartemen akhirnya memutuskan untuk bersantai di cafe dekat apartemen.

"Mila, hai lo Mila kan?"

Mila terlonjak kaget saat seorang lelaki menghampirinya.

"Astaga benar ini lo!" Ucapnya.

Mila masih bingung dan mencoba mengingat siapa lelaki yang kini ada di depannya.

"Ini gue Mil, lo nggak mungkin melupakan gue kan?" Lelaki itu tersenyum dan Mila mengerjapkan matanya lalu tersenyum seperti bocah.

"Ya ampun Haikal, lo Haikal si cupu kan? Astaga dulu lo gak setampan ini" Mila bangkit dari duduknya dan entah kenapa ia malah merentangkan kedua tangannya.

Sontak saja Haikal refleks memeluk Mila. Bahkan Haikal menggemas Mila dalam pelukannya.

"MILA"

Hingga akhirnya suara yang sangat Mila kenal mengintrupsi pelukan Mila dan Haikal.

"MAMA" Mila menjauhkan tubuhnya dari Haikal dan seketika tubuh Mila menegang, ia shock karena kini Nancy sedang berjalan menghampirinya. "Mampus gue!!" Rutuk Mila dalam hati.

Mila tersenyum kikuk pada ibu mertuanya dan ia benar-benar takut Nancy akan salah paham atas apa yang tadi dilakukannya.

"Mama? Apa maksud lo Mil? Bukankah nyokap lo itu Tante Jane?" Tanya Haikal dengan berbisik pada Mila, melihat Mila yang menegang kaku Haikal pun semakin mengerutkan dahinya.

"Diamlah bodoh!" Desis Mila, astaga tidak bisakah Haikal melihat kepanikan diwajahnya.

"Hei lo baru saja mengatai gue bodoh? Ya ampun gue nggak percaya ini" Haikal menggelengkan kepalanya dan Mila mendelik tajam pada Haikal.

"Dia ibu mertua gue"

"WHAT?" Haikal, lelaki itu memekik kaget dengan mata yang membelalak lebar. "L-lo sudah menikah?" Tanya Haikal tak percaya, namun belum sempat Mila menjawab Nancy kini sudah ada di depan Mila.

"Kamu sedang apa dengan..." Nancy melirik Haikal lalu kembali menatap Mila. "Seorang lelaki dan saling berpelukan?" Tanya Nancy.

Mila semakin menegang kaku sedangkan Haikal terdiam sambil menatap Mila.

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang