MH 24

109K 5K 56
                                    

Hari berganti, Dilla sudah kembali ke Jakarta dengan Max karena Kevin meminta Max untuk sedikit bersantai. Dan karena Kevin juga ingin berdua saja dengan Mila, lagipula selama Mila ada didekatnya tidak akan terjadi apapun pada istri tercintanya.

"Sayang kenapa melamun?" Mila bergelayut manja dilengan Kevin dan kini mereka berdua sedang berjalan tanpa alas kaki menyusuri bibir pantai.

"Aku nggak melamun dear..."

"Bohong, sejak tadi aku perhatikan tatapanmu kosong dan dahimu juga berkerut" Mila menatap tajam Kevin sambil menyentuhkan jari telunjuknya didahi Kevin.

Lelaki tampan itu tersenyum dan menggemas Mila kedalam pelukannya.

"Kamu semakin menggemaskan saja dear" Bisiknya.

Mila hanya diam, ia menikmati setiap pelukan Kevin yang terasa sangat nyaman dan hangat.

"Sepertinya aku memang menikahi anak kecil" Goda Kevin. Tanpa perasaan Mila melepas pelukan Kevin dan menatap horor Kevin.

"Dan sepertinya aku menikahi kakek tua cerewet" Balas Mila dan kali ini Kevin yang menatap horor Mila.

"Hei... Aku bukan kakek tua!" Ucap Kevin kesal.

"Aku juga bukan anak kecil!" Ucap Mila tak kalah kesal.

Kevin terkekeh geli. Ia kembali memeluk Mila. "Aku hanya bercanda"

"Aku juga"

"Dasar menyebalkan"

"Kamu yang lebih menyebalkan"

"Astaga kamu semakin pintar melawanku"

"Iyain"

"Tapi aku nggak suka!" Desis Kevin.

Mila terkekeh geli dan semakin mengeratkan pelukannya pada Kevin.

"Aku tau"

"Bagus" Kevin mengecup dalam puncak kepala Mila.

"Aku ingin bertemu Nayla, bisakah kamu membawaku ke tempatnya sekarang?"

Permintaan mendadak Mila itu membuat Kevin sakit kepala.

"Untuk apa dear?" Terdengar kesal, bahkan tatapan Kevin pun menajam.

"Aku hanya ingin melihatnya sekali saja, aku mohon kabulkan permintaanku" Mila memasang wajah memelasnya, dan tatapan mata wanita cantik itu terlihat sangat polos.

Kevin menatap dalam Mila, menyatukan dahinya dengan dahi Mila. "Kenapa kamu sangat ingin bertemu dengan orang yang sudah menyakitimu?" Ekspresi wajah Kevin begitu dingin dan datar, dengan dahi dan hidung yang saling menempel tanpa jarak dan begitu dekat, sudah sangat jelas Mila tau suaminya tidak menyetujui permintaannya.

Tapi, setelah perdebatan yang cukup panjang dan sedikit memaksa, akhirnya Kevin membawa Mila ke tempat Nayla, dan Mila cukup terkejut melihat keadaan Nayla. Wanita itu terlihat kacau sekaligus tertekan berada didalam ruangan khusus yang berada di RSJ tempat ibunya dirawat.

"Untuk apa kamu kesini?" Nayla menatap sinis Mila, tentu saja itu karena Nayla masih terbilang cukup waras hanya saja Nayla sering lepas kendali dan tidak bisa mengontrol emosinya.

"Untuk melihatmu apa lagi? Dan ternyata kamu terlihat sangat menyedihkan"

"Ya kamu benar dan ini semua karenamu, Mila. Kenapa kamu nggak mati saja dengan begitu Kevin gak akan mengirimku kesini dan pastinya aku yang akan menggantikanmu menjadi istrinya" Nayla memanasi dan Mila tersenyum sinis.

Sedangkan Kevin yang mengawasi Mila di depan pintu, terlihat sangat marah, bukan cuma pada Nayla, tapi pada Mila juga karena Istrinya itu benar-benar keras kepala memintanya menunggu diluar dan sialnya Kevin tidak bisa menolak keinginan Mila apalagi Mila sampai memohon padanya.

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang