Jongin

4.5K 518 32
                                    

"Ma, berangkat." Soojung pamit pada ibunya yang sedang menyapu halaman rumah. Setelah mencium pipi mama, Soojung bergegas keluar rumah dan masuk ke mobil Jongin.

Jongin membuka jendela mobilnya, "tan, berangkat ya." Jongin lalu tersenyum dan membunyikan klakson.

Mama Jung balas tersenyum dan melambaikan tangan pada mobil Jongin yang mulai bergerak meninggalkan rumah Soojung.

"Nyokap lo cantik juga. Kasian di LDR-in bokap lo," buka Jongin saat suasana di mobil begitu sunyi.

Soojung yang sedari tadi memainkan ponsel itu mendongak dan memandang Jongin yang sedang menyetir.

"Lo mau jadi bokap gue?"

"Boleh juga," Jongin menoleh ke Soojung dan nyengir. "Ntar gue kawinin mbak Sooyeon juga."

Soojung memutar bola matanya.

"Jangan ge-er lo. Gue ogah ngawinin lo," tambah Jongin cepat.

"Siapa juga yang mau kawin sama lo. Kucing kali kawin."

"Sewot amat lo jadi cewek." Jongin akhirnya menghentikan laju mobilnya begitu sampai di rumah Seulgi.

Soojung langsung menghubungi Seulgi untuk menyuruhnya cepat, karena Soojung sendiri sudah merasa tidak nyaman berduaan bersama Jongin.

Dan begitu Seulgi masuk mobil, Jongin pun menjalankan mobilnya kembali menuju tujuan akhir; rumah Sulli.

"Bang, laper," keluh Seulgi di jok belakang.

"Makan, jangan curhat." Balas Jongin.

Seulgi mencondongkan tubuhnya ke depan dan memandang Jongin kesal. "Abang kok gitu sih sama sepupu? Mampir mekdi kek!" ujar Seulgi.

"Ngapain sih, Gi, nanti juga banyak makanan di rumah Sulli."

Seulgi merenggut kesal dan kembali menyenderkan punggungnya pada kursi.

"Dih, ngambek." Jongin pun merogoh saku celananya, lalu melemparkan permen karet ke belakang dan permen itu mengenai dahi Seulgi.

Seulgi mengeluh kesakitan. "Sakit bego!" keluhnya, namun ia tetap menerima dan memakan permen karet tersebut.

"Sooj, mau gak?" Seulgi menawarinya, Soojung yang duduk di kursi depan hanya menggeleng.

Seulgi pun mengangkat bahunya dan melanjutkan aktifitas mengunyah permen karetnya sambil melihat jalanan yang di lewati mobil Jongin. Hingga mobil yang mereka tumpangi berhenti karena macet lalu lintas.

Jongin mengetukkan jarinya ke setir mobil.

Soojung memainkan game Piano Tiles 2 di ponselnya.

Sedangkan Seulgi asik melamun, sampai akhirnya gadis itu menguap sendiri.

"Nyalain tape dong!" seru Seulgi memecah keheningan.

Jongin menurut dan menyalakan tape mobilnya. Lagu Rihanna – Work pun melantun, membuat Seulgi tersenyum dan menyanyikan lagu tersebut dengan lirik yang sudah ia hafal di luar kepala.

"Wek wek wek wek wek,"

"Work bego." Timpal Jongin.

"Gue maunya wek!" balas Seulgi cepat.

Jongin hanya pasrah dengan keinginan Seulgi. Kalau saja Kang Seulgi bukan sepupunya, mungkin sudah Jongin tendang ke planet lain.

Saat lagu itu habis, Seulgi ikut terdiam –karena lagu selanjutnya adalah lagu jaman dulu. Suasana di dalam mobil kembali sepi, dan Jongin melanjutkan perjalanannya.

"Mainin lagu apa kek?" Seulgi menegapkan duduknya dan melihat kedua temannya yang saling acuh tak acuh.

"Apa sih, Gi?" Soojung mendelik begitu tangan nakal Seulgi menekan layar ponselnya dengan asal, membuat permainannya kalah.

"Caper dia," kata Jongin.

Seulgi pun cemberut, "bodoamat. Mending ada gue rame, kalian sepi banget. Gak asik."

"My life my rule," balas Jongin.

"Halah, kayak idup lo bagus aja sok rule-rule-an." Cibir Seulgi.

"Sooj, si kunyuk apa kabar deh?" tanya Seulgi tiba-tiba.

"Siapa deh," Soojung mematikan ponselnya dan memandang Seulgi yang duduk sendirian di belakangnya.

"Itu elah," Seulgi menaik-turunkan alisnya. "Mas Minhyuk. Masih ama dia apa udah pegat?"

Seulgi nyengir melihat diamnya Soojung, lalu memandang Jongin. "Si abang juga, gimana pacarnya?" tanyanya.

"Lo mah absenin pacar orang mulu, pacar sendiri kaga." ujar Jongin.

Soojung sontak tersenyum mengejek ke arah Seulgi yang terdiam dengan tampang kesalnya.

"Gue mah capek sama Chanyeol di anggurin mulu." Kata Seulgi. "Tapi gue tuh sayaaaang! Gimana nih, guys?"

"Emang dia sayang?" ejek Jongin.

"Ih, abang!"

"Dia sibuk kali, positive thinking aja Gi," timpal Soojung.

Seulgi menganggukan kepalanya. "Iya kali ya, dia kan sibuk mau kuliah," ujarnya.

"Sibuk balesin chat cewek lain, Gi,"

"ABAAANG!"

Jongin tertawa.

Seulgi kembali merenggut. Namun di detik berikutnya ia tersenyum-senyum tidak jelas pada Soojung dan Jongin.

"Eh, kalian tuh cocok tau!"

SOOJUNG & JONGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang